Juni 2013 - Geograph88
Penggunaan "This", "That", "These" dan "Those"

Penggunaan "This", "That", "These" dan "Those"

Kali ini saya akan sedikit menjelaskan mengenai penggunaan kata  ganti this, that, these dan those dalam bahasa inggris. 

Dalam bahasa inggris kata diatas termasuk kedalam kata ganti penunjuk (demonstrative pronoun)

Kalau dalam bahasa indonesia kata ganti penunjuk bisa ini, itu, ini semua, itu semua. Nah dalam bahasa inggris pun sama. 

Supaya lebih jelas bagaimana penggunaannya, lihat saja beberapa contoh kalimatnya dibawah ini


1. This 
This artinya ini, digunakan untuk menunjukkan benda tunggal yang jaraknya dekat dengan pembicara.
Contoh: This is my car (Ini mobil saya)
            This your shoes (Ini sepatu punyamu)
2. These
This adalah bentuk jamak dari this.
Contoh: These are my motorcycle (Ini semua adalah motor saya)
3. That
That artinya itu, digunakan untuk menunjukkan benda tunggal yang jaraknya jauh dari pembicara.
Contoh: That is my laptop (Itu adalah laptop saya)
4. Those
Those adalah bentuk jamak dari that.
Contoh: Those are my books (Itu semua buku punya saya)

Oke sekian dulu postingan kali ini, semoga bermanfaat.

Sumber dan Gambar:
Komponen Sistem Informasi Geografis (SIG)

Komponen Sistem Informasi Geografis (SIG)

Sistem Informasi Geografis merupakan salah satu sistem modern yang digunakan untuk menganalisa gejala keruangan lewat peranti komputer. 

Setiap instansi pemerintah daerah memerlukan SIG untuk merencakan proses pembangunan di daerah tersebut. 

Sistem Informasi Geografis memiliki beberapa komponen agar dapat berfungsi. John E. Harmon, Steve J. Anderson berpendapat bahwa komponen SIG terdiri atas:


Baca juga:

Komponen SIG
1. Manusia, dalam arti orang yang mengoperasikan atau menggunakan peranti SIG dalam pekerjaannya.
2. Aplikasi, merupakan prosedur yang digunakan mengolah data menjadi informasi misalnya penjumlahan, klasifikasi, tabulasi dan lainnya.
3. Data, berupa data spasial/grafis dan data atribut. Data spasial merupakan data berupa representasi fenomena permukaan bumi yang dapat berupa foto udara, citra satelit, koordinat dan lainnya. Data atribut adalah data yang merepresentasikan aspek deskriptif dari fenomena yang dimodelkan seperti data sensus penduduk, jumlah penganguran dan lainnya.
4. Software, merupakan perangkat lunak SIG berupa program aplikasi yang memiliki kemampuan pengolahan, penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangan data spasial. Contoh software SIG yaitu Arc View, Map Inf, ILWIS.
5. Hardware, yaitu perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem komputer seperti CPU, plotter, digitizer, RAM, hardisk dan lainnya.
6. Metode, merupakan cara/tahapan yang dilakukan dalam pengoperasian SIG mulai dari awal sampai akhir. 


Baca juga:

Sumber dan Gambar: disini

Penggunaan "Will" dan "To Be going to"

Penggunaan "Will" dan "To Be going to"

Dalam bahasa inggris "will" dan "to be going to" sering digunakan untuk menyatakan peristiwa yang akan terjadi di masa depan. Lalu dimana letak perbedaannya?Kita lihat contoh kalimat dibawah ini terlebih dahulu

1. According to the weather report, it will be rainy tomorrow.
2. According to the weather report, it is going to be rainy tomorrow.

(artinya: menurut laporan cuaca, hari esok akan hujan)

PENJELASAN:
ketika seseorang melakukan prediksi (pernyataan yang sekiranya akan terjadi pada masa yang akan datang), will dan to be going to sama-sama bisa digunakan, dalam arti kedua duanya boleh karena apa yang dimaksud sama.

Untuk peristiwa yang lebih spesifik, kita lihat perbedaannya

1. Penggunaan to be going to
To be going to digunakan untuk mengekspresikan rencana yang sudah terdahulu dan akan terjadi pada masa yang akan datang. Contoh:

James: Why did you buy this ball?
           (kenapa kamu membeli bola ini?)
Arthur: I am going to play football with my son tomorrow.
           (Saya akan bermain sepak bola bersama anak saya besok)

"pada contoh percakapan di atas, Arthur telah berniat untuk bermain sepak bola bersama anaknya jauh-jauh hari, dan ia bermaksud akan bermain sepak bola  bersama anaknya besok"

2. Penggunaan will
Will digunakan untuk menyatakan kesediaan melakukan suatu pekerjaan. Contoh:

Elie : I don't understand this method.
Tina: Ask your teacher about it. He will help you.

"pada percakapan di atas, Tina sangat yakin akan kesediaan guru untuk membantu Elie"

Itulah sedikit info tentang penggunaan will dan to be going to. Semoga bermanfaat. Share di komentar jika ada kesalahan dan tambahan info lainnya.

Sumber:
Gambar:
Apa Itu Stratigrafi

Apa Itu Stratigrafi

Di materi olimpiade kebumian seringkali terdapat soal mengenai perlapisan batuan. Ilmu yang mempelajari susunan perlapisan tersebut dinamakan stratigrafi. 

Dalam arti luas, stratigrafi dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas aturan, hubungan, dan kejadian (genesa) macam-macam batuan di alam dalam ruang dan waktu. 

Ilmu stratigrafi pertama kali muncul di Britania Raya abad ke 19 oleh William Smith. Pada saat itu diamati bahwa beberapa lapisan tanah muncul pada urutan yang sama (superposisi)

Setelah itu ditarik kesimpulan bahwa lapisan terbawah adalah lapisan yang paling tua dengan beberapa pengecualian. 

Intinya stratigrafi itu mempelajari tentang terbentuknya lapisan-lapisan, baik itu lapisan tanah, batuan, fosil dan lainnya. 

Stratigrafi Batuan

Dalam stratigrafi dikenal beberapa prinsip/hukum yang berlaku untuk menganalisa perlapisan suatu tanah/batuan yaitu:
1. Uniformitarianisme
Proses geologi/bentangalam yang terlihat saat ini digunakan untuk mempelajari proses geologi yang terjadi pada masa lampau (The present is the key to the past). Teori ini dikemukakan oleh James Hutton. Artinya proses geologi yang terjadi saat ini sama dengna proses yang terjadi pada masa lalu hanya intensitas dan waktunya saja yang relatif berbeda.
2. Superposisi
Lapisan paling bawah adalah lapisan paling tua dalam keadaan normal, dalam arti belum mengalami pembalikan relief. 
3. Original Horizontality
Material sedimen akan membentuk arah horizontal karena pengaruh gravitasi, setelah itu baru berubah menjadi lipatan atau miring karena pengaruh lain.
4. Cross Cutting
Lapisan sedimen batuan yang terpotong memiliki umur yang lebih tua dibandingkan lapisan yang memotong.
5. Faunal Succesion
Keberadaan fosil hewan dan tumbuhan akan berbeda pada tiap perbedaan umur geologi. Fosil pada lapisan paling bawah akan berbeda jenisnya dengan fosil pada lapisan bagian atas. Secara sederhana setiap zaman memiliki organisme khasnya masing-masing.
6. Lateral Continuity
Pengendapan lapisan sedimen akan menyebar secara mendatar hingga suatu saat menipis atau menghilang pada batas cekungan dimana ia diendapakan.
7. Hukum "V"
Pola penyebaran singkapan batuan dipengaruhi oleh faktor kemiringan lapisan batuan di sekitarnya.

Itulah sedikit pengenalan mengenai stratigrafi. Semoga bermanfaat.

Sumber dan Gambar:
HMG Unpad

Stadia Perkembangan Sungai

Stadia Perkembangan Sungai

Pembentukkan pola sungai dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti litologi batuan, kemiringan lereng, tenaga tektonik dan lainnya. 

Sungai yang ada saat ini merupakan proses yang terus menerus berlangsung dan akan terus berkembang. 

Tahap perkembangan sungai  terbagi menjadi 5 stadia yaitu stadia awal, stadia muda, stadia dewasa, stadia tua dan stadia peremajaan (rejuvenation).


Gambar:


Genesa Sungai

Stadia awal dicirkan dari bentuk sungai yang belum memiliki pola aliran yang teratur seperti lazimnya suatu sungai. Sungai pada tahapan awal umumnya berkembang di daerah dataran pantai yang mengalami pengangkatan atau di atas permukaan lava yang masih baru. 


Stadia muda dicirikan dengan sungai aktivitas alirannya mengerosi ke arah vertikal. Erosi tersebut menghasilkan lembah  menyerupai huruf "V". Air terjun dan aliran yang deras mendominasi tahapan ini.


Stadia dewasa dicirikan dengan mulai adanya dataran banjir (flood plain) kemudian membentuk meander. Pada tahapan ini aliran sungai sudah memperlihatkan keseimbangan laju erosi vertikal dengan laju erosi lateral.


Stadia tua dicirikan dengan sungai yang sudah didominasi oleh meander dan dataran banjir yang semakin melebar. Oxbow lake  dan rawa mulai terbentuk disisi sungai dan erosi lateral lebih dominan dibanding erosi vertikal.

Stadia Tua
Stadia peremajaan adalah perkembangan sungai yang kembali didominasi oleh erosi vertikal dibanding erosi lateral. Proses ini terjadi akibat terjadinya pengangkatan di daerah sungai tua sehingga sungai kembali menjadi stadia muda/awal (rejuvenation). Peremajaan sungai terjadi ketika tingkat dasar sungai turun bisa disebabkan oleh penurunan muka air laut dan pengangkatan daratan. Keduanya merupakan dampak dari terjadinya zaman es dan antar es.


Sumber dan Gambar:
Djauhari Noor. 2009. Geomorfologi
Morfologi Pantai

Morfologi Pantai

Apakah anda pernah pergi ke pantai?. Bagaimana bentuk pantai tersebut?. 

Apakah memanjang atau berbentuk seperti bulan sabit dan lainnya?. 

Setiap pantai memiliki morfologi yang berbeda. Morfologi pantai adalah bentang alam yang terjadi akibat aktivitas air yang berada di wilayah pantai. 

Berbagai macam bentuk bentang alam di daerah pantai dihasilkan dari perubahan gelombang air laut. 

Bentuk pantai sangat dipengaruhi oleh aktifitas gelombang yang menuju ke arah pantai. Ada 3 jenis bentuk pantai secara umum yaitu:
1. Pantai dengan arah gelombang membentuk sudut dengan garis pantai.

2. Pantai dengan arah gelombang membentuk sudut dan mengarah ke arah muara.




3. Pantai dengan arah gelombang sejajar dengan garis pantai


Baca juga: 



Sumber dan Gambar:

Djauhari Noor. 2009. Geomorfologi
Bentangalam Struktural (Struktural Landforms)

Bentangalam Struktural (Struktural Landforms)

Bentangalam struktural adalah bentang alam yang dihasilkan/dikontrol oleh aktivitas tektonik seperti lipatan atau patahan. 

Bumi ini terdiri dari lempeng tektonik yang berada di atas magma sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan morfologi di atas permukaan bumi akibat gaya endogen tersebut. 

Berikut ini beberapa morfologi khas yang banyak diakibatkan oleh tenaga tektonik.

Baca juga:

1. Escarpments (Gawir Sesar)
Merupakan bentangalam berbentuk bukit yang salah satu lerengnya merupakan bidang sesar. Morfologi ini dicirikan oleh bukit memanjang dengan perbedaan ketinggian yang cukup ekstrim antara bagian yang datar dan bagian bukit.

Escarpments
2. Pressure Ridge (Bukit Tertekan)
Merupakan bentangalam berbentuk bukit yang terjadi akibat gaya yang bekerja pada suatu sesar mendatar. Akibat gaya tekan tersebut batuan yang berada sepanjang patahan akan naik ke atas sehingga membentuk seperti bukit.

Pressure Ridge
3. Sag Basin (Cekungan Kantong)
Merupakan bentangalam yang terbentuk dari hasil sesar mendatar (strike slipe fault) berbentuk cekungan. Sag basin merupakan pasangan dari pressure ridge.

Sag Basin California
4. Shutter Ridge (Bukit Terpotong)
Merupakan bentangalam yang biasanya terdapat di zona sesar mendatar. Shutter ridges terjadi bila salah satu sisi bidang sesar merupakan bagian permukaan tanah yang tinggi dan pada sisi lainnya merupakan bagian permukaan yang lebih rendah. Akibat pergeseran ini dapat menghasilkan penyumbatan aliran sungai.

Shutter Ridge
5. Stream Offset (Sungai Zigzag)
Merupakan sungai yang arah alirannya berbelok secara tiba-tiba mengikuti bidang patahan. Morfologi ini disebabkan oleh pergeseran bukit di zona sesar mendatar.

Stream Offset
6. Folded Mountain (Bukit Lipatan)
Bukit lipatan adalah bentangalam yang tersusun oleh batuan sedimen yang terlipat akibat gaya endogen dan membentuk struktur sinklin dan antiklin. Morfologi ini dicirikan oleh susunan perbukitan dan lembah yang berpola sejajar. 

Folded Mountain
7. Anticlinal Ridges (Bukit Antiklin)
Merupakan bentangalam yang berbentuk bukit yang telah mengalami perlipatan membentuk struktur antiklin. Morfologi antiklin umumnya dijumpai di daerah cekungan sedimen yang telah mengalami pengangkatan dan perlipatan. 

Bukit antiklin diklasifikasikan ke dalam golongan geomorfik muda, artinya proses eksogen pada bentukkan ini belum sampai merubah bentuk awalnya yang berupa bukit.

Anticlinal Ridge
8. Anticlinal Valley (Lembah Antiklin)
Merupakan bentangalam yang berbentuk lembah yang diapit oleh sepasang bukit antiklin. Lembah antiklin diklasifikasikan ke dalam geomorfik dewasa, artinya proses eksogen yang terjadi pada bentukkan ini telah merubah bentuk aslinya yang semula berbentuk bukit dan berubah menjadi lembah.

Anticlinal Valley
9. Synclinal Ridges (Bukit Sinklin)
Merupakan bentangalam yang berbentuk bukit, tersusun atas batuan sedimen yang membentuk struktur sinklin. Synclinal Ridges diklasifikasikan ke dalam morfologi geomorfik dewasa artinya proses eksogen telah merubah struktur aslinya yang awalnya lembah menjadi bukit. Dalam geomorfologi bentukkan ini sering disebut juga topografi terbalik (reverse topographic).

Sinclinal Ridge
10. Synclinal Valley (Bukit Sinklin)
Merupakan bentangalam yang berbentuk lembah yang tersusun dari batuan sedimen dengan struktur sinklin. Morfologi ini termasuk dalam kategori geomorfik muda, artinya proses eksogen belum sampai merubah struktur  aslinya yang berupa lembah menjadi bukit.

Sinclinal Valley
11. Plateau (Plato)
Merupakan bentangalam berbentuk dataran yang menyerupai meja dan tersusun atas batuan yang perlapisannya horizontal. Plateu banyak dijumpai pada daerah yang kondisi geologinya stabil/ tidak terlalu terpengaruh gaya tektonik (pengangkatan/perlipatan).

Plateau

12. Hogback (Hogbag)
Merupakan bentangalam yang berbentuk bukit yang memanjang searah dengan jurus perlapisan batuan dan memiliki kemiringan lebih dari 45 derajat.

Hogback
13. Mesa 
Merupakan bentangalam yang berbentuk dataran dan dikontrol oleh struktur perlapisan mendatar dengan elevasi lebih tinggi dari sekitarnya. Mesa hampir sama dengan plateu, hanya ukurannya  yang relatif lebih kecil.

Mesa
14. Monoclinal Ridges (Bukit Monoklin)
Merupakan bentangalam yang berbentuk bukit dan tersusun dari batuan sedimen dengan arah kemiringan yang seragam. Monoklin dapat berupa bagian sayap dari sebuah antiklin dan sinklin.

Monocline
15. Block Faulting Ridges (Perbukitan Patahan)
Merupakan bentangalam yang terdiri dari bukit-bukit yang dibatasi oleh  bidang patahan.

Block Faulting

16. Horst dan Graben
Horst merupakan bentangalam yang berbentuk bukit dipisahkan dengan morfologi lainnya oleh bidang patahan sedangkan graben adalah bentukkan depresi yang dipisahkan dengan morfologi lainnya oleh bidang patahan.

Horst and Graben
17. Intrusive
Merupakan bentangalam berbentuk bukit terisolir yang tersusun oleh batuan beku dan genesanya dikontrol oleh aktivitas magma. Bukit intrusi awalnya berada dibawah permukaan bumi dalam bentuk laccolith kemudian tanah diatasnya tererosi dan menyisakan batuan intrusif yang lebih keras.

Intrusive Ridges
Baca juga:

Djauhari Noor. 2009. Geomorfolgi.
Bentang Alam Gunung Api (Volcanic Landform)

Bentang Alam Gunung Api (Volcanic Landform)

Pernah mendengar kata kawah, lava, lahar atau lainnya?. Tentu pasti kalian pernah dengar. Itu adalah istilah-istilah terkait gunung api. 

Gunung api merupakan salah satu fenomena yang banyak terdapat di bumi. Gunung api terbentuk akibat proses naiknya magma dari dalam bumi menuju permukaan bumi akibat tenaga endogen. 

Aktivitas gunung api menghasilkan beberapa morfologi (bentuk) yang berbeda-beda di setiap jenis gunung api. Beberapa morfologi hasil aktivitas gunug api diantaranya

1. Volcanic Landform (Morfologi gunung api)
Morfologi gunung api adalah bentangalam yang dihasilkan dari aktivitas vulkanisme. Endapan morfologi gunung api diklasifikasikan berdasarkan tipe magma dan jenis material yang dikeluarkan. 

Morfologi gunung api strato adalah gunung api yang berbentuk kerucut dan dibentuk dari perselingan endapan lava dan endapan piroklastik. Jenis magma yang menyusun gunung api strato didominasi lava intermediet. 

Morfologi gunung api shield (perisai) adalah bentangalam gunung api yang berbentuk seperti perisai yang dihasilkan dari lava yang bersusun basalt. 

Karena sifatnya yang encer, magma basalt akan keluar ke segala arah dari pusat erupsi dan akan membentuk morfologi seperti perisai.
Shield volcano
Strato volcano


2. Volcanic Footslope Landform (Morfologi kaki gunungapi)
Morfologi kaki gunung api adalah bentangalam gunungapi yang merupakan bagian kaki dari sebuah gunungapi. 

Foot Slope

3. Crater Landform (Kawah gunungapi)
Morfologi kawah adalah bentangalam gunung api berupa lubang tempat keluarnya material gunungapi ketika erupsi.

Volcanic Crater
4. Caldera Landform (Morfologi kaldera gunungapi)
Morfologi kaldera adalah bentangalam yang terbentuk sebagai hasil erupsi gunung api tipe eksplosif yang menyebabkan kepundan gunung api runtuh sehingga membentuk kawah yang sangat luas. Contoh kaldera di Indonesia adalah kaldera Bromo.

Bromo Caldera
5. Volcanic Neck Landform (Morfologi leher gunungapi)
Morfologi gunungapi adalah bentangalam seperti  leher atau tiang yang merupakan sisa dari proses denudasi (erosi) gunung api.

Volcanic Neck
6. Parasit Cone Landform (Morfologi gunungapi parasit)
Morfologi gunungapi parasit adalah bentangalam yang berbentuk kerucut yang menumpang di tubuh gunungapi induknya.

Parasit Cone
7. Lava Plug Landform (Morfologi sumbat lava)
Morfologi sumbat lava adalah bentangalam yang terbentuk pipa atau bantal yang terbentuk dari lava yang membeku pada kepundan gunung api.

Lava Plug
8. Morfologi Maar
Morfologi maar adalah bentangalam berelief rendah dan luas dari suatu kawah gunungapi hasil erupsi freatomagmatik. Letusannya disebabkan oleh kontak antara air bawah tanah dengan magma.

Maar
9. Volcanic Remnant Landform (Morfologi sisa gunungapi)
Morfologi sisa gunungapi adalah bentukkan yang berasal dari tubuh gunung api yang mengalami proses denudasi (erosi).

Volcanic Remnant
Djauhari Noor. 2009. Geomorfologi
close