Agustus 2013 - Geograph88
Komponen Inderaja (Penginderaan Jauh)

Komponen Inderaja (Penginderaan Jauh)

Pernahkah anda menggunakan fasilitas google earth?. bagaimana software tersebut bisa menampilkan foto udara permukaan bumi?.

Itulah hasil dari penginderaan jauh (inderaja). Inderaja merupakan suatu seni teknik merekam objek di permukaan bumi dengan menggunakan sensor dan tanpa kontak langsung dengan objek tersebut. 

Baca juga:

Proses Inderaja
Proses inderaja setidaknya memerlukan beberapa komponen berikut yaitu:
1. Sumber tenaga
Proses inderaja memerlukan sumber tenaga/energi dalam hal ini cahaya untuk memantulkan objek ke sensor dalam hal ini matahari. Inderaja yang menggunakan matahari sebagai energinya dinamakan inderaja pasif sedangkan yang menggunakan energi buatan dinamakan inderaja aktif.

2. Atmosfer
Atmosfer merupakan media perambat yang didalmnya terdapat zat-zat yang membantu proses perekaman. Atmosfer membantu melewatkan, menyebarkan dan merambatkan gelombang elektromagnetik. Kondisi atmosfer sangat memengaruhi terhadap pancaran energi yang masuk ke permukaan bumi.

3. Sensor
Sensor adalah alat perekam objek yang berupa kamera foto maupun sensor gelombang elektromagnetik. Tiap sensor memiliki karakteristik masing-masing, ada yang memancarkan sinar tampak dan ada yang memancarkan sinar lainnya seperti infrared dan sinar gamma. Sensor kamera foto biasanya ditempatkan di pesawat sedangkan sensor elektromagnetik dipasang dalam satelit.

4. Citra
Citra merupakan hasil rekaman inderaja dalam bentuk foto udara atau citra satelit. Foto udara menghasilkan gambar seperti foto kamera berwarna maupun hitam putih. Citra hasil rekaman gelombang mikro berbentuk data digital. Citra diolah dengan menggunakan software tertentu.

Citra Inderaja
5. Pengguna
Hasil inderaja tentunya akan digunakan oleh berbagai kalangan tertentu untuk berbagai kepentingan. Citra inderaja digunakan oleh lembaga-lembaga tertentu untuk menganalisis suatu kenampakan tertentu yang nantinya dijadikan dasar penentuan kebijakan pembangunan atau lainnya. 

Baca juga:


Sumber:
Marah Uli H. Geografi SMA MA Kelas XII. ESIS
Teori Penciptaan Jagat Raya

Teori Penciptaan Jagat Raya

Mungkin ketika malam hari yang cerah dan kebetulan anda melihat ke atas langit yang penuh dengan bintang, anda sempat berfikir bagaimana sebetulnya jagad raya itu?.

Seberapa luas jagad raya itu dan siapa yang menciptakannya?. Baca juga: Perbedaan air tanah dalam dan dangkal

Hal tersebutlah yang mendorong manusia sebagai mahluk yang memiliki akal untuk berfikir dan merenungkan bagaimana sebenarnya proses pembentukan jagad raya sebenarnya. 

Kalau dalam salah satu ayat Al Quran ditulis bahwa penciptaan langit dan bumi ini terdiri dari 7 tahapan. Tahapan itulah yang sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti.

Baca juga:
Kaitan tekstur tanah dan kesuburan tanah 

Salah satu sudut Jagad raya
Menurut para ahli astronomi jagad raya tersusun atas 73% energi gelap, 23% materi gelap, 3,6% gas dan galaksi, 0,4% bintang, planet dan zat lainnya.

Hingga saat ini misteri tentang jagad raya masih banyak yang belum diketahui bahkan hingga akhir zaman pun mungkin manusia tidak akan mengetahui keseluruhan isi jagad raya yang terdiri dari berbagai macam benda seperti planet, bintang, debu, komet, matahari, dan lainnya. 

Sejak zaman dahulu, dari zaman peradaban kuno hingga sekarang, manusia telah membuat anggapan-anggapan mengenai teori penciptaan jagad raya baik yang dapat diterima akal sehat maupun tidak. Berikut ini beberapa teori yang menjelaskan tentang terbentuknya jagad raya.

1. Teori Jagad Raya Mengembang
Teori ini diperkenalkan oleh Edwin Hubble pada 1929. Menurut hipotesisnya jagad raya ini tidak diam melainkan bergerak menjauhi pusat alam semesta. 

Hubble juga membuat  suatu sistem klasifikasi untuk berbagai galaksi yang berhasil ia diamati, mengaturnya satu-persatu berdasarkan jarak, bentuk, dan tingkat pencahayaannya, dengan memerhatikan menurunnya emisi cahaya galaksi, dia melihat bahwa galaksi-galaksi terebut bergerak saling menjauh dengan perbandingan jarak yang konstan. 

Semakin jauh suatu galaksi, semakin besar pula kecepatannya. Teori ini memperkuat teori Big Bang yang menyatakan bawa alam semesta berasal dari satu titik ledakan yang maha dahsyat.

2.Teori Big Bang
Teori ini menyatakan bahwa alam semesta berasal dari ledakan satu titik yang amat panas dan padat. Berdasarkan pengukuran tahun 2009 alam semesta lahir sekitar 13,7 miliar tahun yang lalu. Teori ini awal mulanya dicetuskan oleh seorang pastur bernama Georges Lemaitre. 

Alam semesta awalnya merupakan satu titik kecil yang dianggap memiliki volume nol kemudian meledak karena tekanan dan temperatur yang sangat tinggi. Setelah ledakan tersebut barulah partikel-partikel penyusun alam semesta terbentuk seperti hidrogen, helium kemudian semakin berkembang membentuk nebula dan akhirnya tercipta bintang dan planet. 

Teori ini hingga kini masih bertahan dan mendapat bukti dari beberapa penelitian seperti jejak radiasi kosmik Big Bang dan pengukuran spektrum cahaya bintang.
Ilustrasi Big Bang
3. Teori Osilasi (keadaan tetap)
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh astronom asal Inggris Fred Hoyle (1948). Ia mengatakan bahwa jagad raya ini tidaklah mengembang seperti yang dikatakan teori Big Bang. 

Materi jagad raya berasal dari hidrogen yang kemudian membentuk bintang dan galaksi. Dalam teori ini zat baru selalu tercipta dalam  ruang angkasa dan membentuk galaksi baru. 

Teori ini banyak ditentang oleh berbagai ahli fisika karena bertentangan dengan salah satu hukum fisika yaitu hukum kekekalan zat. Baca juga: Pengertian daerah konvergensi antar tropik

Itulah uraian singkat tentang beberapa teori yang dibuat manusia tentang penciptaan jagad raya. Seiring dengan kemajuan teknologi astronomi, beberapa penelitian mungkin nantinya akan menghasilkan teori yang baru lagi tentang jagad raya ini. Apakah anda tertarik menelitinya?. Silhakan kalau penasaran. Baca juga: Soal ulangan bab konsep geografi

Gambar:disini, disini
Pola Ekologis Pedesaan Negara Berkembang

Pola Ekologis Pedesaan Negara Berkembang

Desa pada awalnya merupakan suatu wilayah dengan karakteristik agraris yang dominan dan masyarakat yang cenderung homogen. 

Negara-negara bekas jajahan yang mendapatkan kemerdekaan selepas perang dunia kedua membangun ekonomi nasionalnya dengan cara industrialisasi dengan kebijakan impor baik itu mendatangkan sumberdaya modal, tenaga ahli dan teknologi dari negara maju. 

Kebijakan yang bersifat pasar bebas dan terbuka itu lambat laun mengubah tata kerja masyarakat desa seperti munculnya industri, bank, mekanisasi pertanian dan lainnya.
Desa
Sejalan dengan itu tata ekologis pedesaan berubah yang didorong oleh meningkatnya kebutuhan penduduk di era industri seperti saat ini seperti menciutnya lahan pertanian dan menjalarnya pola pertanian ke wilayah lain seperti rawa, bakau, lereng gunung. Hal tersebut tentunya merusakn kelestarian lingkungan seperti

1. Pertanian di tanah rawa cepat tersendat karena airnya bersifat asin karena tidak bersirkulasi. Hutan bakau yang semula tempat bermukim dan bertelurnya ikan laut, setelah disawahkan fungsinyalama berhenti.
2. Di pedalaman Jawa, erosi makin menyebar dimana-mana, Sungai besar seperti Citarum, Ciliwung, Brantas dan lainnya semakin mengkritis. Air sungai yang awalnya menjadi sumber air bersih kini menjadi kotor karena ulah pelaku industri dan pola pikir masyarakat yang tidak bersih.
3. Curah hujan yang tinggi dan tanah yang labil kemudian perusakan hutan di hulu sungai menyebabkan banyak desa di Indonesia rawan gerakan tanah dan tanah longsor disertai banjir bandang.

Sumber:
Djaljoeni. Geografi Desa dan Kota.
Gambar:disini

Pendekatan Keruangan, Ekologi dan Kewilayahan

Pendekatan Keruangan, Ekologi dan Kewilayahan

Sebuah ilmu pastilah memiliki pendekatan-pendekatan dalam memahami masalah yang akan dihadapi. 

Dalam pelajaran geografi kelas X terdapat pendekatan-pendekatan dalam memahami fenomena geosfer. 

Materi tersebut seringkali susah dicerna oleh anak siswa SMA kelas X karena beberapa faktor seperti belum berkembangnya daya analisa anak, bahasa penjelasan dalam buku yang kurang bisa dicerna atau gaya penjelasan guru yang belum pas dengan daya serap siswa. 

Dalam kesempatan ini saya akan mencoba menjelaskan apa yang dimaksud dengan 3 pendekatan utama yang terdapat dalam geografi yaitu keruangan, kelingkungan dan kewilayahan dalam bahasa sederhana. 

Kalau masih ada kesalahan, silahkan share di komentar. 


Baca juga:


Kita awali dulu dari definisi "pendekatan" alias PDKT. Pendekatan dalam geografi dapat didefiniskan sebagai "cara pandang suatu ilmu (dalam hal ini geografi) dalam rangka menganalisa, memahami dan menjelaskan suatu fenomena yang tersebar di permukaan bumi". 

Kalau kamu lagi mau pacaran kan pastinya PDKT terlebih dahulu, nah PDKT nya mau kaya apa? mau dengan cara nelpon, surat-suratan atau online. Jadi pada dasarnya setiap ilmu memiliki objek materi yang sama yaitu apa-apa saja yang ada di bumi, akan tetapi pendekatannya saja yang berbeda. Baca juga: Struktur vertikal hutan tropis

Contoh ni misalkan tahun 2006 kemarin terjadi fenomena luumpur lapindo, nah kalau misalkan kamu itu ahli ekonomi pasti yang akan dianalisanya seputar total kerugian, efeknya bagi ekonomi negara dan lainnya. 

Kalau ahli politik pasti nanti analisa ke pengaruhnya ke pencalonan ARB jadi presiden 2014 dan lain-lain. Nah bagaimana kalau geografi melihat hal tersebut? Pendekatan geografi yang dipakai pastilah pendekatan utama yaitu keruangan, setelah itu ekologi dan kewilayahan. 

Lumpur Lapindo
Pendekatan keruangan yaitu bagaimana melihat suatu fenomena terjadi di permukaan bumi dari segi pola titik, garis dan luasan. Nah lho ?bingung kan ?maksudnya apa tu?. 

Jadi sederhananya gini saja, pendekatan keruangan itu menjelaskan fenomena dengan berdasar pada 4 prinsip geografi yaitu penyebarannya, interelasinya dan deskripsinya lalu korologi (keseluruhan). 

Jadi ketika terjadi lumpur lapindo kamu menganalisa penyebaran bencanya?interelasi(hubungan) kejadian tersebut dengan fenomena lainnya?lalu pemetaan daerah bencanaya?. Baca juga: Jenis awan baru menurut WMO

Pendekatan ekologi yaitu bagaimana melihat dampak interaksi antar komponen fisik/nonfisik di permukaan bumi. Misal tadi karena lumpur lapindo bocor, bagaimana dampaknya bagi kondisi lingkungan sekitar. 

Pendekatan kewilayahan yaitu bagaimana melihat suatu fenomena berdasarkan kajian yang memadukan pendekatan keruangan dan kewilayahan. Jadi ketika terjadi lumpur lapindo kamu menganalisa fenomena lapindo tersebut sebagai suatu wilayah yang unik dan dapat dijelaskan pola keruangannya dan dampak ekologinya. Huuft..selesai juga, lumayan cape ngetiknya. Baca juga: Teori tempat sentral christaller

Sekian, terimaksih. Mohon maaf kalau kurang jelas, silahkan tanya kepada guru yang lain/dosen kalau belum mengerti.

Baca juga:

Sumber: Sumaatmadja, Nursid. Geografi Suatu Studi Pendekatan Keruangan.
Gambar:disini 
3 Faktor Interaksi Wilayah

3 Faktor Interaksi Wilayah

Wilayah di permukaan bumi tidaklah homogen akan tetapi heterogen yang mana memicu terjadinya interaksi wilayah (spatial interaction). 

Interaksi wilayah adalah hubungan saling ketergantungan diantara 2 wilayah atau lebih. Ullman mengemukakan 3 faktor yang memengaruhi interaksi keruangan yaitu:

Baca juga:
Interaksi wilayah
1. Komplementaritas (Hubungan saling melengkapi)
apabila kota-kota memiliki perbedaan sumberdaya baik alam maupun manusia, hal tersebut tidak otomatis menimbulkan gerak, harus ada kebutuhan saling melengkapi yang dikontrol oleh permintaan dan penawaran. 

Cianjur mengirim beras ke Jakarta karena Jakarta merupakan konsumennya. Relasi komplementaritas hanya terjadi jika tawaran terasa bermanfaat bagi pihak (wilayah) yang meminta. 

Manfaatnya ditentukan oleh banyak hal yaitu budaya, pengetahuan, teknik, kondisi ekonomi dan lainnya. Semakin besar komplementaritas maka semakin besar pula arus komoditasnya. Baca juga: Pengakuan de facto dan de jure sebuah negara

2. Transferabilitas (Adanya kemudahan transfer komoditas)
suatu komoditas baik barang atau jasa dapat bergerak dari satu wilayah ke wilayah lain jika didukung oleh fasilitas transportasi yang memadai. 

Ongkos yang murah dan kelancaran pengiriman merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kecepatan transfer komoditas dalam suatu ruang. 

Di jaman modern ini, arus barang dan jasa semakin mudah dan cepat karena bantuan teknologi dan komunikasi. Semakin mudah transferabilitas maka semakin besar arus komoditas.

3. Intervening opportunity (Ada kesempatan bercampur tangan)
Interaksi wilayah dapat berjalan salah satunya jika terdapatnya kesempatan bercampur tangan. 

Kesempatan tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek seperti daerah yang aman, jalur tansportasi yang baik, masyarakat yang terbuka, birokrasi yang lancar dan lainnya. 

Misalkan jiga terjadi bencana alam seperti erupsi, gempa, wabah penyakit dan lainnya, maka gerak migrasi, transportasi dan komunikasi akan terganggu. 

Manusia akan memutuskan memilih tujuan lain selain daerah yang memiliki gangguan tersebut.  

Baca juga:

Sumber: Daljoeni. Geografi Kota dan Desa.
Gambar: disini
Struktur dan Tata Ekologis Kota di Negara Berkembang

Struktur dan Tata Ekologis Kota di Negara Berkembang

Kota merupakan bagian dari peradaban manusia sejak awal pembentukannya dari sebuah komunitas kecil lalu menjadi desa dan berkembang menjadi sebuah kota. 

Dewasa ini perkembangan kota menimbulkan berbagai macam persoalan khususnya menyangkut dengan perubahan kondisi ekologisnya. Kota-kota di negara berkembang dan di negara maju memiliki persamaan dan perbedaan.
Jakarta kota metropolitan
1. Perbedaan
  • pertumbuhan penduduk di negara berkembang terutama ibukota negara sangat pesat sekali. Contohnya Jakarta pada tahun 1948 berpenduduk 0,8 juta dan tahun 1996 menjadi 11 juta. Kuala Lumpur dari 0,2 juta menjadi 1 juta. Sedangkan Amsterdam antara tahun 1960 dan 1985 jumlah penduduknya tetap di kisaran angka 0,8 - 0,9 juta.
  • pusat pemukiman penduduk di kota negara maju terletak dipinggiran atau tidak jauh dari pusat kota yang di dalamnya merupakan pusat pelayanan sosial (bank, pasar, kantor dll). Sebaliknya di negara berkembang, kota tidak memiliki batas yang jelas antara tempat pemukiman dan pusat pelayanan.
  • di negara maju kotanya jarang memiliki daerah kumuh  (slump area). Sedangkan di negara berkembang jumlah slump area sangat banyak apalagi setiap terjadi penggusuran.
  • di negara berkembang, kota memunculkan sumberdaya dan profesi baru yang aneh seperti tumpukkan sampah yang masih dapat dimanfaatkan isinya oleh golongan pemulung. 
2. Persamaan
  • kondisi permukaan air tanah cenderung turun dan dalam musim kemarau penurunan cukup ekstrem sehingga air laut dapat memasuki wilayah kota (banjir rob) seperti yang sekarang sering terjadi di Jakarta.
  • pencemaran air sungai, selokan, dan air tanah oleh limbah industri merupakan penyebab utama berbagai jenis penyakit (muntaber, iritasi dll).
Itulah sedikit perbedaan dan persamaan mengenai struktur kota di negara berkembang dan negara maju. Di negara maju dampak negatif dari perkembangan kota diantisipasi dengan penerapan teknologi mutakhir dan perubahan pola pikir masyarakat sehingga efek negatif pembangunan tidak begitu terasa, sedangkan di negara berkembang tekonolgi masih sangat minim dan pola pikir masyarakat sulit dirubah. Baca juga: Pembahasan OSK Geografi 2019



Sumber:
Daldjoeni. N. Geografi Kota dan Desa 
Gambar:disini
Letak Strategis Indonesia

Letak Strategis Indonesia

Ketika berbicara geografi maka hal pertama yang akan ditinjau  lokasi/letak/posisi. 

Indonesia ditinjau dari segi letak memiliki berbagai macam keunggulan yang menjadi modal yang sangat berharga bagi pembangunan Negara. 

Letak atau posisi dapat ditinjau dari berbagai aspek yaitu astronomi, geologi, geografi, ekonomi dan sosio budaya. Baca juga: Faktor cuaca iklim suatu tempat
Peta Indonesia geografis
Letak Astronomis
Membicarakan letak Indonesia diantara jaring-jaring derajat bumi (koordinat lintang dan bujur). 

Kepulauan Indonesia terletak  pada 90 BT – 141 BT dan 6 LU – 11 LS.
Dengan melihat aspek astronomis tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang berkaitan (interelasi) dengan kondisi tersebut, yaitu
1. Dapat diperkirakan panjang dan lebar wilayah kepulauan Indonesia.
2. Dengan posisi tersebut Indonesia terletak di daerah equator yang beriklim tipe tropical yang ditandai dengan 2 musim yaitu hujan dann kemarau. 
3. Letak tersebut mengakibatkan Indonesia tidak dilalui gerakan siklon dahsyat seperti badai tornado. 
4. Selisih waktu  Jakarta dengan Greenwich dapat diketahui yaitu 7 jam. Setiap 15 derajat bertambah satu jam. Baca juga: Jenis-jenis laut menurut sejarah pembentukkannya

Letak Geologis
Menunjukkan pengaruh tenaga endogen dan akibatnya (tektonik, vulkanisme). Indonesia terletak di pertemuan 3 lempeng aktif dunia yaitu indo Australia, Eurasia dan pasifik. Hal tersebut berdampak pada beberapa fenomena berikut 

1. Relief yang bervariasi  (lipatan pegunungan dan patahan), menghasilkan panorama yang mengagumkan di berbagai wilayah Indonesia. 
2. Terdapat aneka macam bahan galian berharga di berbagai daerah 
3. Terbentuknya dangkalan sunda dan dangkalan sahul yang menunjang terhadap berkembangnya sector perikanan 
4. Banyak terjadi erupsi gunung api dan gempa bumi di sepanjang jalur patahan

Letak Geografis
Membahas tentang letak kepulauan Indonesia terhadap Negara lain, benua dan samudera disekitarnya. Letak geografis tersebut berdampak pada 
1. Peranan Indonesia sebagai jembatan benua asia dan Australia  
2. Menghubungkan samudera hindia dan pasifik 
3. Terwujudnya koordinasi kerjasama dalam bentuk Negara ASEAN
Letak ekonomis
Dalam hal ekonomi, maka kepulauan Indonesia memiliki peran dalam penyedian sumber daya alam dan produksi pangan seperti pertanian dan perkebunan. Berikut ini dampak posisi Indonesia di bidang ekonomi

1. Menjadi salah satu pusat lalu lintas/transit perdagangan dunia
2. Panorama alam indah dan banyak budaya unik sehingga menjadi potensi pariwisata

Letak sosial budaya
Dalam hal sosial budaya Indonesia menjadi baian dari peradaban dunia yang terwujud dalam

1. Indonesia sebagai negara agraris dan maritim
2. Upaya pengembangan masyarakat Indonesia dalam percaturan dunia
3. Indnoesia sebagai pusat lahirnya peradaban dan kebudayaan tinggi di dunia

Baca juga:
Jenis-jenis batuan sedimen  
Komponen peta dan isinya
close