Oktober 2014 - Geograph88
Soal Latihan UN Geografi Materi Litosfer dan Dampaknya di Kehidupan

Soal Latihan UN Geografi Materi Litosfer dan Dampaknya di Kehidupan

Pada postingan ini akan saya coba berikan contoh soal latihan mengenai materi litosfer dan dampaknya bagi kehidupan. 

Di soal UN beberapa tahun terakhir ini pada materi litosfer biasanya tentang siklus batuan, jenis batuan, jenis tanah dan penyebarannya di Indonesia.

Contoh soal 1:
Cibinong Jawa Barat berada di daerah pegunungan kapur dan Purwokerto (Jawa Tengah) di lereng gunung api. Jenis tanah yang ada di kedua kota tersebut adalah....
a. andosol dan grumosol
b. vulkanik dan grumosol
c. alluvial dan litosol
d. humus dan litosol
e. latosol dan regosol

Jawaban yang tepat adalah B. 

Contoh soal 2: 
Batu marmer merupakan ubahan atau metamorfosa dari batu ….
a.    Granit
b.    Batubara
c.    Kapur
d.    Basalt
e.    Obsidian


Jawaban: C

Contoh Soal 3:
Manakah di bawah ini yang merupakan kelompok batuan beku?
a.    Basalt, konglomerat, marmer
b.    Basalt, granit, obsidian
c.    Kapur, breksi, intan
d.    Granit, kapur, marmer
e.    Marmer, intan, obsidian


Jawaban: B

Contoh Soal 4:
Perhatikan gambar berikut:
Tipe lempeng diatas adalah ....
a. konvergen
b. divergen
c. transform
d. sesar
e. konjungsi

Jawaban : A

Contoh Soal 5:
Berikut ini contoh dampak positif dari erupsi gunung api….
a.    Menyuburkan lereng di sekitarnya akibat endapan material erupsi
b.    Membuat lahan pertanian gagal panen
c.    Merusak rumah warga
d.    Membuat hancurnya ekosistem sekitar lereng
e.    Menyebabkan infeksi saluran pernapasan akibat abu letusan


Jawaban: A

 
Sejarah Kalender Matahari/Masehi

Sejarah Kalender Matahari/Masehi

Aktifitas manusia saat ini selalu ditentukan dengan apa yang disebut dengan kalender. 

Ada banyak tipe kalender yang telah dibuat manusia, namun di Indonesia yang paling sering digunakan adalah kalender Masehi dan kalender Hijriah. 

Di postingan kali ini saya akan sedikit jelaskan sejarah singkat mengenai asal mula perhitungan kalender Masehi/Matahari. 

Kalender Masehi merupakan kalender yang disusun berdasarkan peredaran matahari. Sejarah awal mula perhitungan kalender tipe ini berawal pada zaman Romawi dulu. 

Menurut perhitungan orang Romawi dulu, satu tahun terdiri atas 365,25 hari atau satu kali Bumi mengelilingi Matahari. 

Jumlah bilangan hari tersebut tentunya menimbulkan kesulitan pada setiap awal dan akhir tahun, oleh sebab itu Kaisar Romawi Julius Cesar pada tahun 47 sebelum Masehi menentukan bahwa satu tahun terdiri dari 365 hari. 

Sisanya sebanyak seperempat hari akan menjadi satu hari setelah empat tahun. Supaya tepat seperti semula maka setiap empat tahun digenapkan menjadi 366 hari/tahun kabisat. Tambahan satu hari itu diberikan untuk bulan Februari. 

Dengan demikian bulan Februari pada 3 tahun pertama berjumlah 28 hari sedangkan pada tahun keempat menjadi 29 hari. 

Sebenarnya perhitungan Julius Cesar kelebihan 11 menit sebab Bumi selesai mengelilingi matahari dalam 365 hari 5 jam 48 menit. Jadi dalam 4 tahun saja kelebihan 48 menit. 

Jika hal tersebut dibiarkan ratusan tahun tentu akan menjadi jumlah yang sangat besar.
Oleh sebab itu pada abad ke 16, Paus Gregorius menyaksikan datangnya musim semi pada 11 Maret bukan tanggal 21 Maret sebagaimana seharusnya. 

Dengan dasar itulah Paus Gregorius mengumumkan perubahan kalender pada 4 Oktober 1582 bahwa besok bukan tanggal 5 Oktober melainkan melompat ke tanggal 15 Oktober 1582 jadi 10 hari yang tertinggal dapat dikejar. 

Paus Gregorius juga menyempurnakan perhitungan tahun kabisat Julius Cesar. Menurut Gregorius tahun kabisat adalah angka tahun yang dapat dibagi empat dan hanya angka abad yang dapat dibagi 400. 

Perhitungan Gregorius hanya akan berbeda 1 hari dengan datangnya musim semi di tahun 3.300. Itulah sekilas sejarah adanya kalender Masehi, semoga bermanfaat.

Sumber dan gambar:
Bumi dan Antariksa, Depdikbud 
Soal Latihan UN Geografi (Konsep, Pendekatan, Prinsip dan Aspek Geografi)

Soal Latihan UN Geografi (Konsep, Pendekatan, Prinsip dan Aspek Geografi)

Bagi siswa/siswi yang akan melaksanakan Ujian Nasional dan memerlukan soal latihan, saya bagikan contoh-contoh soal geografi tingkat SMA per materi. 

Semakin banyak mengerjakan latihan soal maka dipastikan kamu akan semakin paham cara mengerjakannya. 

Soal saya buat persis sama seperti soal Ujian Nasional jadi kamu tidak akan takut lagi dengan soal UN. 

Saya akan buat bertahap per bagian sub materi seperti dalam UN geografi tingkat SMA soal no 1 -4 pasti tentang konsep geografi, soal no 5-10 pasti tentang jagat raya dan perkembangan muka bumi dan seterusnya. 

Saya sengaja buat dalam di docstoc agar irit halaman dan bisa didownload. Syarat download ya harus punya akun docstoc dulu, tinggal sign up secara gratis. Selamat Belajar. 


Instruksi:
Pada soal konsep geografi di UN pasti tipe soal adalah dibuat dengan menyediakan suatu paragraf tentang fenomena/gejala yang terjadi di permukaan bumi lalu siswa kemudian diperintahkan mencocokan dengan konsep, prinsip, pendekatan atau aspek geografi yang paling tepat. Jadi sering-seringlah membaca dan berlatih agar dapat menyimpulkan dengan benar.



Contoh soal:

1. Wilayah Lembang merupakan dataran tinggi dan banyak kenampakan perkebunan-perkebunan. Suhunya yang sejuk dan panorama yang indah mengakibatkan wilayah Lembang sering dikunjungi wisatawan setiap akhir pekan atau liburan tiba.
Konsep geografi yang sesuai dengan paragraf di atas adalah.....
a. lokasi
b. interaksi
c. nilai kegunaan
d. diferensiasi area
e. morfologi



Jawaban soal di atas yang paling tepat adalah C yaitu nilai kegunaan.


KUMPULAN SOAL MATERI KONSEP GEOGRAFI


Sumber dan Gambar:
BSE Geografi X
disini
Apa itu Geografi Transportasi?

Apa itu Geografi Transportasi?

Apakah kamu sering bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain selama hidu dan dengan apa kamu bergerak ke lokasi lain tersebut?

Manusia sebagai mahluk dominan di bumi tentu semakin hari semakin sibuk bergerak (mobilitas) untuk keperluan tertentu. 

Jarak antar lokasi yang jauh di era transportasi modern ini sudah terasa tidak lagi menjadi sebuah halangan.

Hal tersebutlah yang merupakan salah satu kajian dalam geografi transportasi. Geografi transportasi adalah cabang dari geografi ekonomi yang mempelajari tentang pergerakan-pergerakan baik itu manusia/barang/jasa yang terjadi dalam suatu ruang permukaan bumi.

Geografi transportasi juga mempelajari tentang moda-moda dan sarana/prasarana yang digunakan selama transfer dalam ruang tersebut seperti jalan, rel, mobil, kereta, pesawat, kapal laut dan lainnya. 

Kecepatan transportasi dalam ruang saat ini merupakan hal yang penting karena akan berdampak pada perubahan tata ruang itu sendiri.
Subway
Transportasi menjadi fokus kajian yang penting selama ratusan tahun dalam geografi. Zaman dahulu sebelum mesin-mesin kendaraan ditemukan, manusia bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain dengan cara lambat seperti menggunakan hewan, jalan kaki atau kapal laut layar. Hal tersebut tentunya akan memakan waktu lama dan biaya yang mahal. 

Namun saat ini kemajuan teknologi membuat transfer dalam ruang menjadi semakin cepat dan efisien. 

Untuk lebih memahami tentang geografi transportasi, para geografer saat ini mengemukakan 3 unsur utama yang memengaruhi geografi transportasi yaitu: kutub pertumbuhan, jaringan dan permintaan.
  • Kutub pertumbuhan dimulai dari adanya titik-titik lokasi awal dan akhir dari sebuah perjalanan. Misalkan Jakarta berfungsi sebagai lokasi kegiatan perindustrian sedangkan kota lainnya di Jawa Barat seperti Bandung, Bekasi dan Bogor merupakan tujuan dari pemasaran industri tersebut. Maka barang akan mengalir dari lokasi awal (Jakarta)  ke lokasi akhir (Bandung dan lainnya).
  • Jaringan dalam hal ini berkaitan dengan akses pendukung transportasi seperti jalan raya, laut, rel kereta dan infrastruktur lainnya yang mendukung. Tanpa jaringan transportasi yang baik, transfer dalam ruang akan terhambat dan menyebabkan terjadinya permasalahan. 
  • Permintaan dalam hal ini berkaitan dengan permintaan penduduk akan berbagai moda transportasi yang beranekaragam. Daerah perkotaan besar seperti Jakarta saat ini membutuhkan moda transportasi cepat, masif dan frekuensi yang banyak seperti commuter line dan subway. Hal tersebut untuk mengantisipasi kemacetan di jalan raya. Di daerah Kalimantan yang banyak sungai moda transportasi andalan adalah kapal. Hasil tambang seperti batu bara di Kalimantan banyak diangkut menggunakan jalur sungai karena lebih efisisen dan sungai di Kalimantan yang tergolong lebar.
Kesimpulannya transportasi merupakan topik yang penting dalam geografi karena ekonomi dunia saat ini sangat dipengaruhi oleh kelancaran transportasi. 

Dengan mempelajari geografi transportasi, geografer akan mengetahui mengapa kota-kota ada yang berkembang begitu cepat namun ada pula yang lambat. 


Sumber dan Gambar:
BSE Geografi XII
Hanson, Susan, ed. and Genevieve Giuliano, ed. The Geography of Urban Transportation. New York: The Guilford Press, 2004
Profil Ekosistem Mangrove/Bakau

Profil Ekosistem Mangrove/Bakau

Pernahkah kalian pergi ke wilayah pesisir atau pantai dan melihat pohon yang akarnya menggantung?. Itulah mangrove atau bakau.

Mangrove adalah salah satu ekosistem khas wilayah tropis seperti Indonesia. Hutan mangrove merupakan ekosistem hutan yang toleran terhadap air asin yang terdapat di daerah pasang surut (intertidal) tropis dan sub tropis. 

Di seluruh dunia ekosistem hutan mangrove terdiri dari ± 60 spesies pohon dan perdu serta lebih dari 20 spesies flora tambahan yang biasanya tumbuh bersamaan dengan hutan mangrove seperti pohon Nipah. 
Mangrove
Hutan Mangrove juga merupakan habitat lebih dari 2000 spesies ikan yang hidupnya bergantung pada habitat ini, invertebrata dan tumbuhan epifit, termasuk juga burung-burung ular dan monyet. 

Di Indonesia terdapat 38 spesies pohon mangrove asli yang merupakan salah satu wilayah hutan mangrove paling beragam di dunia. 

Hutan mangrove memiliki keragaman struktural yang sangat besar dengan ketinggiannya bervariasi mulai dari beberapa meter hingga 10 meter serta variasi distribusi spesies di dalam hutan yang juga mempengaruhi kerapatan tajuk. 

Zonasi Tanaman Hutan Mangrove
Distribusi horizontal spesies mangrove sangat bergantung pada ketersediaan air dan sangat dipengaruhi oleh kondisi banjir pasang, hujan lebat dan evapotranspirasi. Hutan mangrove juga membutuhkan pasokan hara yang cukup dan substrat yang stabil. 

Hutan mangrove sangat produktif menghasilkan dedaunan, diperkirakan setiap satu hektar hutan mangrove dapat menghasilkan lebih dari 23 ton per tahun berupa sampah daun, bunga dan ranting yang rontok diterpa angin. 

Hal ini merupakan sumber bahan organik penting yang menjadi sumber energi dan mineral bagi rantai makanan akuatik. Di beberapa daerah transmigrasi (seperti di Sumatera Selatan), drainase dari hutan rawa, konstruksi kanal untuk transportasi, dan migrasi spontan ke daerah nibong dan nipah di pinggiran hutan mangrove menyebabkan perubahan distribusi spesies hutan mangrove dan perubahan kondisi hidrologis di hutan mangrove itu sendiri (ingat bahwa spesies hutan mangrove memerlukan keseimbangan khusus antara air asin/tawar dan tingkat penggenangan.).

Salah satu masalah potensial penting sehubungan dengan konversi mangrove adalah hilangnya habitat untuk perkembangan ikan dan udang, yang bergantungpada hutan mangrove untuk mendapatkan naungan dan makanan pada awal pertumbuhannya. 

Dari hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif antara kondisi habitat mangrove dengan stok biomas udang di lepas pantai. 

Jika habitat perkembangbiakannya hilang, maka akan terjadi penurunan populasi spesies yang memiliki nilai ekonomi penting ini di perairan lokal maupun perairan lepas pantai. Masalah ini dapat menjadi lebih buruk oleh tingkat eksploitasi spesies tersebut secara berlebihan.
Hutan Mangrove Tepi Pantai
Kehidupan di bawah perairan mangrove
Beberapa penelitian menemukan adanya kepunahan spesies hutan mangrove di beberapa bagian pulau Jawa. Terdapat indikasi yang jelas bahwa kepunahan spesies ini terjadi di beberapa bagian dunia dimana konversi hutan mangrove terjadi secara besar-besaran. 

Sejalan dengan hilangnya spesies hutan mangrove, kemungkinan juga terjadi penurunan spesies binatang yang hidupnya bergantung pada kondisi spesifik hutan mangrove. Salah satu masalahnya adalah karena kegiatan komersial berskala besar (seperti tambak) dimiliki oleh tuan-tuan tanah yang hanya tertarik untuk memperoleh keuntungan ekonomi setinggi-tingginya dalam waktu singkat tanpa memikirkan keseimbangan alam yang sensitif di dalam hutan mangrove.

Sumber dan Gambar:
Modul Diklat Teknis Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah.
Faktor dan Jenis-Jenis Transmigrasi

Faktor dan Jenis-Jenis Transmigrasi

Transmigrasi merupakan sebuah fenomena mobilitas penduduk yang terjadi di dunia seperti saya sekarang sudah melakukan transmigrasi dari Jawa ke Kalimantan.

Transmigrasi dapat diartikan sebagai kegiatan perpindahan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang relatif jarang penduduknya. 

Transmigrasi merupakan istilah yang hanya ada di negara Indonesia. Orang yang melakukan transmigrasi sering disebut dengan transmigran. 

Transmigrasi bisa terjadi antar pulau atau hanya bergerak di satu daerah pulau saja hanya berpindah batas administratif.


Faktor-faktor seseorang melakukan transmigrasi diantaranya adalah:
  • meningkatkan kesejahteraan.
  • upaya pemerintah dalam memeratakan penduduk di Indonesia.
  • membangun daerah baru yang masih tertinggal.
  • adanya bencana alam yang meluluhlantahkan wilayah asal dan tidak bisa ditinggali kembali.
Di Indonesia saat ini dikenal lima jenis transmigrasi yaitu:
  1. Transmigrasi umum: transmigrasi yang seluruh biaya ditanggung oleh pemerintah pusat.
  2. Transmigrasi spontan/swakarsa: transmigrasi yang biayanya ditanggung oleh sendiri.
  3. Transmigrasi sektoral/khusus: transmigrasi yang biayanya ditanggung oleh pemerintah daerah asal dan pemerintah daerah tujuan.
  4. Transmigrasi lokal: transmigrasi yang dilakukan dalam provinsi yang sama.
  5. Transmigrasi bedol desa: transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh masyarakat dan perangkat desanya.
Saat ini Pulau Jawa merupakan pulau terpadat penduduknya di Indonesia, oleh sebab itu transmigrasi merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan pemerintah Indonesia dalam rangka pemerataan penyebaran penduduk di Indonesia. 

Saat ini transmigrasi dilakukan dengan pendekatan berbasis wilayah. Pengembangan wilayah transmigrasi di Indonesia saat ini diarahkan untuk mewujudkan terbentuknya pusat pertumbuhan baru sebagai Kawasan Perkotaan Baru, sedangkan lokasi pemukiman transmigrasi diarahkan untuk mendukung pusat pertumbuhan yang telah ada.
Contoh Pemukiman Transmigrasi di Aceh
Dengan demikian, pembangunan transmigrasi merupakan salah satu upaya percepatan pembangunan kota-kota kecil terutama di luar pulau Jawa, untuk meningkatkan perannya sebagai motor penggerak pembangunan daerah untuk meningkatkan daya saing daerah yang masih rendah sebagai akibat antara lain dari:
  • lebarnya kesenjangan pembangunan antarwilayah, terutama antara kawasan perdesaanperkotaan, kawasan pedalaman-pesisir, Jawa-luar Jawa, dan antara kawasan Timur-Barat, serta
  • rendahnya keterkaitan antara pusat pertumbuhan dengan daerah belakang (hinterland), termasuk antara kota dan desa.
Transmigrasi tidak lagi hanya merupakan program pemindahan penduduk semata, melainkan upaya untuk pengembangan wilayah di Indonesia. 

Metodenya tidak lagi bersifat sentralistik dan top down dari pemerintah pusat, melainkan berdasarkan Kerjasama Antar Daerah pengirim transmigran dengan daerah tujuan transmigrasi. Penduduk setempat semakin diberi kesempatan besar untuk menjadi transmigran penduduk setempat (TPS), proporsinya hingga mencapai 50:50 dengan transmigran Penduduk Asal (TPA).

Dasar hukum yang digunakan untuk program ini adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian (sebelumnya UU Nomor 3 Tahun 1972)dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 2 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Transmigrasi (Sebelumnya PP Nomor 42 Tahun 1973), ditambah beberapa Keppres dan Inpres pendukung.


Peta Kawasan Pertumbuhan Baru Wilayah Tranmsigrasi

Sumber dan gambar:
http://bto.depnakertrans.go.id/
BSE Geografi XI
tataruangindonesia.com
disini
disini
disini
Jenis-Jenis Wilayah (Region)

Jenis-Jenis Wilayah (Region)

Belajar geografi tentu tidak akan lepas dari yang namanya wilayah atau region. Region merupakan wilayah yang memiliki kesamaan dalam hal/variabel tertentu bisa itu iklim,tanah, budaya atau lainnya. 

Pendekatan keruangan merupakan ciri utama dalam mengkaji sebuah region. Pengertian ruang dalam geografi merupakan integrasi dari atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer termasuk manusia di dalamnya. 

Region atau wilayah dapat dikategorikan  menjadi beberapa tipe menurut berbagai ahli diantaranya:

Wittlesay mengemukakan unit-unit region terdiri dari:
  1. Kenampakan iklim saja, tanah saja sehingga menunjukkan suatu areal fisik saja.
  2. Multiple feature region: region yang menunjukkan kenampakan majemuk, seperti gabungan antara jenis tanah dengan tumbuhan atau tumbuhan dengan budaya bercocok tanam.
  3. Region total atau compage: terdiri dari banyak unsur atau gabungan antara unsur fisik dan manusianya seperti propinsi, negara atau kawasan tertentu.
Bintarto mengemukkan pendapat bahwa region dapat dilihat dari:
  1. Uniform region: wilayah yang memiliki keseragaman atau kesamaan.
  2. Nodal region: wilayah yang dalam berbagai hal diatur oleh berbagai pusat kegiatan yang saling berhubungan dengan garis melingkar.
Stephen L.J Smith mengemukakan region terdiri dari:
  1. Region apriori: wilayah yang dibuat tidak didasarkan regionalisasi secara metodologis namun unsur kesamaannya dibentuk oleh pandangan yang bersifat individual atau kepentingan tertentu seperti politik.
  2. Region formal: wilayah yang dibentuk karena adanya kesamaan kenampakan secara internal.
  3. Region fungsional: wilayah yang dibentuk oleh tinggi rendahnya derajat interaksi antar tempat di permukaan bumi.
Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa region formal dan region fungsional merupakan definisi yang paling umum digunakan. 

Meskipun demikian terdapat beberapa tipe region lain yang tidak didasarkan pada kedua istilah diatas seperti di Ameirka Serikat yaitu Vernacular Region atau lebih populer lagi Perceived Region yaitu pewilayahan berdasarkan persepsi individual seperti South, West, Midwest atau Cornbelt.
Contoh Nodal Region Area
Gambaran dan analisis region dilakukan oleh para geograf, karena berkenaan dengan deskripsi gejala-gejala keruangan baik yang menyangkut fisikal maupun manusianya, serta akan berhubungan dengan pola distribusi dari gejala di permukaan bumi. 

Geografer selalu peduli terhadap keberadaan benda-benda, gejala, fenomena yang ada di permukaan bumi. Selain itu Geografer juga selalu melihat hubungan timbal batik antar region, asosiasi wilayah dan interaksi keruangan. 

Pola yang dipetakan tidak bersifat statis tapi senantiasa mengalami perubahan sebagai akibat dinamika manusia itu sendiri.

Region-region yang bersifat topikal seperti corn belt, tropical rain forest, adalah contoh yang baik dalam menjelaskan regionalisasi yang berbeda. Faktor dominan dalam pembentukan suatu region perlu dikenali lebih dulu untuk kemudian menyimpulkannya.

Vernacular Region

Sumber dan gambar:
Mulyadi, Asep. Pengantar Geografi Regional
BSE Geografi XII
Bintarto dan Surastopo Hadisumarno. Metode Analisa Geografi.
Tahapan Interpretasi Citra Inderaja

Tahapan Interpretasi Citra Inderaja

Produk akhir sebuah inderaja adalah citra atau foto udara atau data digital lainnya. 

Sebelum digunakan oleh ,masyarakat, citra inderaja tersebut haruslah dianalisa dahulu atau bahasa kerennya "diinterpretasikan". 

Karena minggu lalu saya baru mengajar materi tahapan interpretasi di kelas XII maka di postingan kali ini saya akan sedikit menjelaskan tentang bagaimana proses interpretasi sebuah foto udara.
Objek Asli dengan yang tampak pada citra
Interpretasi citra inderaja secara sederhana dapat diartikan sebagai upaya menafsirkan/menerjemahkan objek yang tampak pada citra agar dapat digunakan untuk berbagai kepentingan. 

Lintz dan Simonett mengemukakan bahwa setidaknya diperlukan 3 tahapan dalam interpretasi citra inderaja yaitu deteksi, identifikasi dan analisis kesimpulan. 

Proses interpretasi objek-objek yang muncul pada peta inderaja harus terlebih dahulu menguasai 8 unsur-unsur spasial citra.

Deteksi: merupakan tahapan pengenalan objek-objek yang tampak pada citra inderaja menggunakan stereoskop. Tahapan deteksi ini merupakan tahapan paling dasar dan paling mudah diantara tahapan lainnya. 

Seorang interpreter pastinya akan melihat berbagai macam kenampakan objek seperti bentuk persegi, garis lurus, permukaan kasar, dan lainnya ketika pertamakali melihat citra inderaja. Itulah yang disebut dengan deteksi. 

Jadi intinya di dalam kepala seorang interpreter tersimpan objek-objek yang muncul di citra namun belum dapat diklasifikasikan.

Identifikasi: merupakan tahapan pengelompokkan objek-objek yang memiliki ciri-ciri yang sama. 

Tahapan ini sudah mulai rumit dibanding deteksi, misalnya ketika seseorang melihat sebuah pola garis lurus pada citra ada berbagai kemungkinan yang muncul seperti jalan raya, rel kereta, sungai atau saluran irigasi. 

Berbagai kemungkinan tersebut dikelompokkan agar nantinya dapat ditarik kesimpulan di akhir.

Analisis: merupakan tahapan akhir dari sebuah interpretasi yaitu penarikan kesimpulan atas pengelompokkan objek-objek yang sudah diidentifikasi. Tahapan ini sering disebut juga sebagai konvergensi bukti. 

Misalnya tadi ketika melihat kenampakan garis lurus di citra bisa saja itu rel, jalan raya, sungai atau irigasi. Namun seorang interpreter haruslah menarik kesimpulan tentang objek sebenarnya. 

Dalam hal ini unsur spasial citra seperti situs dan asosisasi menjadi sangat penting. Setelah dilihat situs dan asosiasinya misalkan garis lurus pada citra tadi berada pada wilayah pegunungan maka bisa disimpulkan itu adalah kenampakan sungai karena letaknya di pegunungan. 
Konvergensi Bukti

Tingkatan interpretasi unsur spasial citra
Kunci utama dari interpretasi pada dasarnya adalah bagaimana pemahaman akan ciri-ciri spasial yang ada pada citra. 

Kemampuan, ketelitian dan kadangkala insting seseorang dapat membantu terhadap penarikan kesimpulan pada saat interpretasi citra berlangsung. 

Selain itu observasi lapangan secara langsung juga dapat membantu terhadap kegiatan interpretasi itu sendiri. 

Unsur warna, bentuk, ukuran merupakan hal yang paling mudah untuk dikenali sedangkan tekstur, bayangan, situs, asosiasi merupakan hal yang paling sulit. Semoga bermanfaat. Baca juga: Soal UTBK Geografi

Sumber dan Gambar:
BSE Geografi XII 
Perbedaan Gas Bumi, LNG, CNG dan LPG

Perbedaan Gas Bumi, LNG, CNG dan LPG

Kehidupan masyarakat Indonesia saat ini tentunya tidak terlepas dari yang namanya energi gas. 

Sejak konversi minyak tanah ke gas seluruh rumah tangga di Indonesia kini beralih dari kompor minyak bumi ke gas karena lebih awet dan lebih murah. Lalu bagaimana pengolahan gas bumi saat ini di indonesia?

Produk apa saja yang dapat diperoleh dari sumber daya gas bumi?. Saat ini produk-produk yang dihasilkan sumur minyak dan gas di Indonesia antara lain gas bumi, LNG, CNG dan LPG. 

Pada dasarnya sumber daya alam gas berasosiasi dengan minyak bumi di dalam kerak bumi. Proses pembentukkan minyak bumi berlangsung jutaan tahun di dalam kerak bumi oleh bantuan mikroba. 

Batuan tertua yang mengandung deposit minyak bumi tercacat berumur 600 juta tahun sedangkan yang termuda berumur 1 juta tahun. Jadi minyak bumi dan gas merupakan sumber daya alam tak terbaharui dan dapat habis jika terus dipakai. 

Minyak dan Gas di Kerak Bumi
Gas bumi (Natural Gas)
Gas bumi adalah gas yang bersumber dari hasil penambangan di kilang sumur gas. Komponen utama dari gas alam adalah metana (CH4) yang merupakan molekul hidrokarbon terpendek dan teringan. 

Dari hasil penambangan tersebut gas bumi kemudian dimurnikan dengan cara dipisahkan dari kotoran-kotoran. Gas hasil pemurnian tersebut kemudian disalurkan ke stasiun gas melalui pipa gas bumi. 

Berat jenis gas bumi lebih ringan dari udara sehingga ketika terjadi kebocoran gas akan bergerak bebas ke udara, beda halnya dengan LPG (Elpiji) yang berat jenisnya lebih besar sehingga akan terkumpul ke bawah. 

Gas bumi bersifat ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi dan harga jualnya lebih murah sepertiga dari elpiji. Gas bumi digunakan untuk berbagai kalangan seperti rumah tangga, transportasi, hotel, mal dan pembangkit listrik.

LNG (Liquified Natural Gas)
LNG adalah gas bumi yang diubah menjadi cair melalui proses pendinginan di bawah -160 derajat Celcius yang dilakukan di kilang LNG. Komponen LNG adalah Metana dan Etana. 

Perubahan dari gas menjadi cair ini dilakukan untuk memudahkan pengangkutan ke konsumen. 

Dalam bentuk cair kandungan gas yang dimiliki 600 kali lebih banyak dalam vollume sama dalam bentuk gas. LNG digunakan untuk mengirim gas dengan jarak lebih dari 1500 km.

CNG (Compressed Natural Gas)
CNG adalah gas bumi yang dipressure (ditekan) di dalam bejana dengan tekanan 250 barg. Dengan bentuk CNG ini maka gas yang terkandung menjadi 250 kali lebih banyak dalam volume yang sama di tekanan atmosfer. 

Gas bumi dalam bentuk CNG ini dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan pengganti premium dan solar yang dikenal dengan BBG (Bahan Bakar Gas). CNG lebih ramah lingkungan dibandingkan bensin dan solar karena emisi gas buangnya lebih rendah.

LPG (Liquified Natural Gas)
LPG adalah gas bumi yang memiliki kandungan propana dan butana yang berbentuk cair pada tekanan 2-5 barg. LPG akan kembali ke wujud gas pada tekanan atmosferik dengan mengatur penurunan tekanan menggunakan regulator seprti pada tabung elpiji. 

Pembuatan LPG dilakukan di kilang LPG dengan cara memisahkan kandungan propana dan butana gas bumi mentah kemudian dimasukan dalam tbaung dengan tekanan 2-5 barg. Massa jenis propana dan butana lebih berat dari udara sehingga ketika terjadi kebocoran, gas akan terkumpul di bawah dan memerlukan penanganan khusus untuk mengalirkan kembali gas ke udara. Indonesia saat ini mengimpor 60-70% LPG dari luar negeri.
Kilang Pengolahan Gas Bumi
Sumber dan Gambar:
Tempo
http://www.esdm.go.id/
Sejarah dan Hakikat Filsafat

Sejarah dan Hakikat Filsafat

Mendengar kata "filsafat" tentunya sesuatu yang tidak aneh bagi penggiat ilmu khususnya mahasiswa baik segala tingkatan. 

Filsafat selalu diletakan pada mata kuliah utama semester 1 karena filsafat merupakan landasan berpijak/berfikir seseorang untuk memperoleh suatu ilmu dan pengetahuan. 

Filsfat seringkali merupakan mata kuliah yang rumit bagi mahasiswa dan terkadang alergi untuk masuk mata kuliah tersebut termasuk saya. 

Tapi baru sekarang setelah lulus kuliah dan bekerja, filsafat merupakan dasar dari timbulnya suatu kesadaran akan pentingnya sebuah ilmu. 

Orang yang cinta filsafat pasti akan dengan mudah menguasai ilmu yang ia tekuni karena dasarnya sudah mengerti. 

Ilmu merupakan kumpulan hasil manusia berfilsafat
Kata "filsafat' secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Philos (Cinta) dan Sophos (Kebijaksanaan) jadi kalau dirangkai filsafat berarti "cinta kebijaksanaan"

Menurut berbagai sumber konon orang pertamakali yang menggunakan akal pikiran secara serius adalah Thales yang merupakan bapak Filsafat karena mengajukan pertanyaan "Apakah sebenarnya bahan alam semesta ini?

Lalu ia menjawab "Air". Setelah itu banyak lagi ahli filsafat bermunculan seperti Socrates, Aristoteles, Plato dan lainnya. 

Orang yang berfilsafat dapat diumpamakan sebagai orang yang sedang berdiri menengadah ke langit penuh bintang kemudian bertanya dalam dirinya tentang hakikat dirinya dalam alam semesta ini. Mungkin kalau dalam islam hal tersebut bisa disamakan dengan tafakkur.

Berikut ini beberapa definisi filsafat menurut beberapa ahli:
Plato
Filsafat merupakan pengetahuan tentang segala yang ada.
Aristoteles
Filsafat merupakan penyelidikan tentang sebab dan asal sebuah benda.
Harun Nasution
Filsafat merupakan tahapan berfikir menurut logika dengan bebas dan sedalam-dalamnya hingga dasar persoalan.
Immanuel Kant
Filsafat adalah ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya yaitu:
1. apakah yang dapat diketahui? dijawab dengan metafisika.
2. apakah yang boleh kita lakukan? dijawab dengan etika.
3. sampai dimanakah pengharapan kita? dijawab dengan agama.
4. apakah yang dinamakan manusia? dijawab dengan antropologi.
Al Farabi
Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud (paling tinggi) dan bertujuan menyelidiki hakekat yang sebenarnya.
Ibnu Sina
Filsafat bagi Ibnu Sina pada pokoknya tidak berbeda dengan  pembagian yang sebelumnya, filsafat teori dan filsafat amalan. 

Filsafat ketuhanan  menurut Ibnu Sina adalah: 1. ilmu tentang turunnya wahyu dan mahluk-mahluk  rohani yang membawa wahyu itu, dengan demikian pula bagaimana cara wahyu  itu disampaikan, dari sesuatu yang bersifat rohani kepada sesuatu yang dapat  dilihat dan didengar. 

2. ilmu akherat (Ma’ad) antara lain memperkenalkan kepada  kita bahwa manusia ini tidak dihidupkan lagi badannya, maka rohnya yang abadi  itu akan mengalami siksa dan kesenangan.

Itulah sejarah dan hakikat singkat tentang filsafat, semoga kita sebagai mahluk Tuhan senatiasa berfilsafat untuk mencari kebenaran yang hakiki. Filsafat seseorang akan menuntun seseorang ke berbagai arah kehidupan. 

Sumber dan Gambar:
dr. Liza, Pengantar Filsafat Ilmu
Stephen Palmquis, Pohon Filsafat
Tipe Klasifikasi Tanah Gambut

Tipe Klasifikasi Tanah Gambut

Pada postingan sebelumnya sudah dijelaskan mengenai genesa tanah gambut. Kali ini saya akan coba berikan tentang klasifikasi dari tanah gambut itu sendiri. 

Jadi Gambut terdiri dari berbagai macam jenis jika dilihat dari berbagai sudut pandang diantaranya: tingkat kematangan, kedalaman, kesuburan dan posisi terbentuknya. 

Perbedaan karakteristik gambut akan berakibat pada pola tata guna lahan gambut itu sendiri. Baca juga: Fenomena intrusi magma dike vertikal

Menurut tingkat kematangannya, gambut dibagi menjadi:
  • Gambut saprik (matang), yaitu gambut yang sudah melapuk dan bahan asalnya sudah tidak bisa dikenali. Berwarna cokelat tua hingga hitam dan bila diremas oleh tangan kandungan seratnya < 15%.
  • Gambut hemik (setengah matang), yaitu gambut setengah lapuk dan sebagian bahan induknya masih bisa dikenali. Berwarna cokelat dan bila diremas bahan seratnya di kisaran 15-75%.
  • Gambut fibrik (mentah), yaitu gambut yang belum melapuk dan bahan induknya bisa dikenali dengan mudah. Berwarna cokelat dan bila diremas bahan seratnya > 75%.
Menurut tingkat kesuburannya, gambut dibagi menjadi:
  • Gambut eutrofik, yaitu gambut yang subur dan kaya akan bahan mineral, basa dan unsur hara lainnya. Gambut tipe ini biasanya memiliki lapisan yang tipis dan dipengaruhi oleh sedimen sungai atau laut.
  • Gambut mesotrofik, yaitu gambut agak subur dan dicirikan dengan kandungan mineral basa yang sedang.
  • Gambut oligotrofik, yaitu gambut yang tidak subur karena miskin mineral dan hara. Gambut jenis ini bisanya jauh dari pengaruh lumpur sungai dan laut.
Menurut lingkungan pembentukannya, gambut dibagi menjadi:
  • Gambut ombrogen, yaitu gambut yang terbentuk pada lingkungan yang hanya dipengaruhi oleh air hujan.
  • Gambut topogen, yaitu gambut yang terbentuk  di lingkungan air pasang sungai/laut. Dengan demikian gambut topogen lebih subur dibandingkan gambut ombrogen.
Menurut kedalamannya, gambut dibagi menjadi:
  • gambut dangkal (50 -100 cm)
  • gambut sedang (100 - 200 cm)
  • gambut dalam (200 - 300 cm)
  • gambut sangat dalam (> 300 cm)
Menurut lokasinya, gambut dibagi menjadi:
  • gambut pantai, yaitu terbentuk dekat pantai dan dipengaruhi pasang laut.
  • gambut pedalaman, yaitu gambut yang hanya dipengaruhi oleh air hujan karena jauh dari laut.
  • gambut transisi, yaitu gambut yang terbentuk diantara kedua wilayah tersebut.
Gambut mentah (atas), Gambut setengah matang (bawah)
Menurut berbagai penelitian, gambut di Indonesia sebagian besar termasuk kategori mesotrofik dan oligotrofik. 

Gambut eutrofik di Indonesia sangat sedikit dan paling banyak tersebar di daerah pantai dan aliran sungai. Secara umum gambut di Sumatera lebih subur dibandingkan gambut di Kalimantan. 

Di Pulau Jawa, gambut tersisa salah satunya di daerah Lakbok Ciamis dan merupakan salah satu laboratorium gambut di Jawa. Gambut di Lakbok sekarang banyak dialihfungsi menjadi lahan pertanian. Baca juga: Profil vertikal air tanah
Gambut di Lakbok Ciamis
Sumber:
disini
Fahmuddin Agus dan I. G Made Subiska
Balai Penelitian Tanah Bogor
close