Perbedaan Lahar Panas dengan Lahar Dingin - Geograph88

Perbedaan Lahar Panas dengan Lahar Dingin

Perbedaan Lahar Panas dengan Lahar Dingin
Apakah kamu pernah melihat gunung api meletus?. 

Material apa saja yangdikeluarkan gunung api tersebut dari dalam bumi?. Salah satu jenis material/produk yang dihasilkan gunung api adalah lahar. 

Lahar adalah istilah dalam kamus geologi Indonesia yang artinya adalah produk-produk gunung api yang diangkut oleh media air atau berasal dari danau kepundan. 

Jadi urutannya seperti ini = MAGMA-LAVA-LAHAR. Lahar bergerak mengalir seperti lava dan dikendalikan oleh gravitasi dan kemiringan lereng. 

Di Indonesia orang awan sering menyamakan istilah lava dengan lahar padahal lava itu magma yang keluar dari kepundan kawah gunung api (masih panas berwarna merah) kalau lahar adalah lava yang sudah membeku lalu terkena air sehingga mengalir. Baca juga: Menghitung sex ratio dan dependency ratio

Tidak semua gunung api di Indonesia menghasilkan aliran lahar. Lahar umumnya dijumpai pada gunung api yang secara periodik memperlihatkan kegiatannya dan mengeluarkan material piroklastik contohnya adalah G. Merapi dan G. Semeru. 

Berdasarkan proses terjadinya lahar dibagi menjadi dua yaitu lahar dingin dan lahar panas. Baca juga: 3 Pendekatan geografi

1. Lahar Dingin
Material gunung api hasil letusan yang masih belum terkonsolidasi akan berkumpul di puncak atau lereng sekitar kawah. Pada saat terjadi hujan maka bahan-bahan endapan piroklastik tersebut akan diangkut dan bergerak ke bawah sebagai aliran pekat dengan densitas tinggi. 

Bahan-bahan material tersebut berupa bongkah, bom vulkanik, lapili dan debu. Semua bahan tersebut akan melewati lereng atau lembah gunung api hingga jarak yang sangat jauh. 

Endapan lahar dingin memiliki ciri pemilahannya yang sangat buruk meski masih nampak adanya fragmen-fragmen yang besar dan berat akan berkumpul di bagian bawah endapan. Kadang endapan lahar dingin sulit dibedakan dengan endapan awan panas terutama jika sudah lama. Endapan lahar dingin dalam waktu lama akan menjadi aliran sungai baru.

2. Lahar Panas
Beberapa gunung api di Indonesia memiliki dasar kepundan yang bersifat kedap air sehingga sejumlah air hujan akan berkumpul dan membentuk danau, contohnya adalah G. Kelud, G. Galunggung dan G. Agung. 

Bahan lempung pembentuk dasar kepundan berasal dari ubahan batuan yang membentuk dinding kepundan oleh gas yang keluar dari pipa gunung api.  Baha halus ini akan diangkut oleh hujan yang turun dan akan mengendap di dasar kepundan.

Menurut catatan geolog Indonesia, G. Galunggung di Tasikmalaya Jawa barat pada tahun 1882 meletus dan memuntahkan seluruh danau beserta isinya yang sudah bercampur dengan magma. 

Akibatnya adalah terjadi aliran lahar panas yang mampu mencapai radius 60 km. Erupsi Kelud pada 1919 juga menghasilkan lahar panas dan merusak hingga 130 km persegi lahan pertanian. 

Salah satu upaya untuk mengantisipasi terjadinya bencan aliaran lahar panas tersebut adalah dengan membuat terowongan-terowongan  untuk mengurangi volume air yang ada dalam kepundan sehingga ketika terjadi letusan tidak akan banyak mengeluarkan lahar.

Itulah perbedaan lahar dingin dengan lahar panas, semoga bermanfaat. Baca juga: Jenis-jenis patahan kerak bumi


Bongkahan Batu hasil Erupsi Merapi 2010
Lahar Dingin
Erupsi Kelud 
Sumber dan Gambar:
Djauhari Noor. Mineral dan Batuan
disini, disini, disini
close