Agustus 2015 - Geograph88
Seberapa Pentingkah Geografi?

Seberapa Pentingkah Geografi?

Pertanyaan di judul postingan ini memang agak lumayan berat untuk dijawab, namun saya akn coba jelaskan kaitan geografi dengan sisi ekonomi suatu wilayah atau negara. 

Kondisi fisik alamiah sangat memengaruhi prospek pembangunan negara. Contohnya adalah intensifikasi di daerah-daerah dengan kondisi agroekologis alamiah yang baik akan menghasilkan surplus yang dapat dialihkan ke berbagai fungsi yang lain secara produktif. 

Akan tetapi aset ini tidak terdistribusi secara merata. Sebagaimana dikatakan Landes (1998) yaitu "Alam seperti halnya hidup itu tidak adil, apa yang diberikannya tidak merata"

Para peneliti telah menemukan adanya korelasi kuat antara output ekonomi dengan karakteristik geografi. Regresi sederhana kepadatan output (PDB per km persegi) atas variabel-varibel geografis seperti suhu tahunan rata-rata, curah hujan rata-rata, ketinggian rata-rata, kecuraman tanah, kategori lahan dan jarak dari garis pantai menjelaskan 91% dari variabilitas dalam kepadatan produksi ekonomi. 

Analisis yang sama menjelaskan perbedaan sebesar 20% dalam output per kaitan antara Afrika tropis dan kawasan-kawasan industri dan 12% antara Afrika tropis dan kawasan tropis lain. 

Iklim juga berinteraksi dengan faktor lain seperti penyakit. Penyakit yang menular lewat organisme sangat banyak ditemui di negara-negara tropis yang dapat mengurangi produktifitas. 

Malaria diperkirakan telah menyebabkan kurang lebih 1 juta kematian dan lebih dari 200 juta kejadian klinis di Afrika setiap tahunnya. 

Faktor-faktor geografis murni lain seperti tak bergaris pantai, yang memangkas separuh persentase poin dari pertumbuhan PDB tahunan atau lokasi yang terpencil.

Apakah ini berarti geografi harus mendikte nasib suatu negara?. Tidak, Geografi fisik membantu menjelaskan perbedaan pertumbuhan awal dan beberapa variasi hasil akhir ekonomi. 

Namun sebagian besar dari hambatan ini dapat diatasi dengan sumber daya yang memadai. Geografi lebih merupakan penyebab yang memang sangat memengaruhi (a proximate cause) tetapi bukan penyebab dasar (an ultimate cause) tingkat pertumbuhan yang rendah. 

Tingkat malaria yang tinggi misalnya bisa dipandang sebagai sebuah gejala kemiskinan akut sekaligus penyebabnya. Keadaan itu membutuhkan intervensi pembangunan yang nyata tetapi tidak sepenuhnya menjelaskan pola global kekayaan ekonoomi atau memprediksi potensi pertumbuhan di masa depan secara terpisah.


Mengapa Langit Berwarna Biru Ketika Siang?

Mengapa Langit Berwarna Biru Ketika Siang?

Ketika siang hari ketika langit cerah, maka kamu pasti akan melihat warna biru cerah menghiasi angkasa. 

Namun ketika sore menjelang matahari tenggelam maka langit akan berubah menjadi warna kemerahan, oranye atau ungu kekuningan. 

Apa yang menyebabkan langit memiliki warna yang berbeda-beda?. Mari kita bahas satu per satu mulai dari atmosfer.


Atmosfer 
Atmosfer adalah lapisan bumi yang tersusun atas berbagai macam molekul gas. Gas terbesar adalah Nitrogen (78%) dan Oksigen (21%) lalu sisanya adalah Argon dan lainnya dalam jumlah kecil. 

Komposisi atmosfer bervariasi tergantung faktor lokasi, cuaca dan lainnya. Mungkin akan banyak air di udara setelah hujan badai atau dekat laut. Gunung api juga dapat menghembuskan partikel debu yang banyak ke udara. 

Sementara polusi dapat menambah kadar gas lain seperti debu dan timbal. Atmosfer paling tebal berada pada daerah dekat permukaan bumi dan semakin menipis seiiring bertambahnya ketinggian. Tidak ada batas yang pasti antara atmosfer bumi dengan luar angkasa.

Gelombang Cahaya
Cahaya merupakan salah satu bentuk energi radiasi yang berupa gelombang. Banyak jenis energi yang berbentuk gelombang diantaranya Suara adalah gelombang yang dihasilkan dari udara yang bergetar sedangkan cahaya adalah gelombang listrik dan medan magnet. 

Gelombang elektormagnetik merupakan salah satu bagian dari sekian banyak "pita" gelombang cahaya. Gelombang elektromagnetik melintasi ruang dengan kecepatan 299.792 km/detik dan dikenal dengan kecepatan cahaya.

Energi radiasi bergantung pada panjang gelombang dan frekuensi. Panjang gelombang adalah jarak antara puncak gelombang dengan puncak gelombang lain. 

Frekuensi adalah jumlah gelombang yang berjalan tiap detiknya. Semakin panjang gelombang cahaya maka frekuensinya semakin rendah dan lebih sedikit energi yang terkandung di dalamnya. 

Cahaya di Atmosfer
Cahaya menempuh perjalanan dalam suatu ruang dengan arah rambatan lurus tanpa hambatan hingga akhirnya menabrak partikel debu, air dan molekul lainnya di atmosfer. 

Partikel debu dan tetes air di udara lebih besar dibanding panjang gelombang spektrum sinar tampak. Ketika cahaya menabrak komponen tersebut maka cahaya akan dipantulkan dan dihamburkan ke berbagai arah berbeda.

Molekul gas lebih kecil dibanding panjang gelombang sinar tampak dan jika cahaya menabrak molekul gas maka akan terjadi hal berbeda, diantaranya diserap dan dipancarkan kembali ke arah berbeda.

Mengapa Langit berwarna biru?
Langit berwarna biru dikarenakan adanya Hamburan Rayleigh yaitu hamburan yang diakibatkan oleh partikel yang lebih kecil dari panjang gelombang radiasi sinar yang datang. 

Gelombang cahaya pendek seperti biru diserap oleh molekul gas di udara lalu diradiasikan ke arah berbeda (ke seluruh penjuru langit). 

Mata manusia lebih sensitif terhadap warna biru sehingga warna gelombang terpendek yaitu violet tidak muncul. Ketika siang hari jarak sinar matahari ke mata pengamat lebih pendek sehingga warna yang tampak di mata adalah warna gelombang pendek yaitu biru.




Sumber dan Gambar:
Jenis-Jenis Hamburan

Jenis-Jenis Hamburan

Komponen atmosfer berperan dalam proses atenuasi atau penurunan intensitas radiasi matahari yang mencapai permukaan tanah. 

Proses yang dominan dalam anetuasi gelombang elektromagentik adalah: absorbsi atau penyerapan, refleksi atau pemantulan dan refraksi atau hamburan. 


Baca juga:



Khusus di postingan kali ini yang akan dijelaskan adalah tentang hamburan. Hamburan dapat terjadi karena partikel-partikel penghambur yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan ukuran panjang gelombang radiasi yang dihambur. Terdapat 5 jenis hamburan di atmosfer yaitu:


1. Hamburan umum (general case) adalah hamburan ke semua arah yang terjadi bila radiasi mengenai partikel-partikel yang ada dalam atmosfer. 

Namun demikian, hamburan lebih besar adalah arah hamburan yang searah dengan arah radiasi datang. 

2. Hamburan rayleigh adalah hamburan yang terjadi pada partikel-partikel kecil yang diameternya lebih kecil dari panjang gelombang radiasi datang. Hamburan yang terjadi adalah hamburan balik, jadi berlawanan dengan arah radiasi datang. 

Apabila cuaca cerah berarti ukuran partikel kecil sehingga panjang gelombang yang banyak dihamburkan adalah cahaya biru, selanjutnya ukuran partikel menentukan jenis cahaya yang dihamburkan dan dikenal dengan hamburan selektif.

3. Hamburan mie adalah hamburan yang terjadi pada partikel-partikel dengan diameter hampir sama dengan panjang gelombang radiasi. 

Hamburan yang terjadi hampir seluruhnya searah dengan arah datangnya radiasi.

4. Hamburan non selektif adalah hamburan yang tidak tergantung pada panjang gelombang dan arah radiasi. Biasanya dihamburkan oleh partikel-partikel besar dengan diameter jauh lebih besar dari panjang gelombang radiasi.

5. Hamburan atmosfer adalah haburan riil yang terjadi di atmosfer, merupakan gabungan dari berbagai hamburan sebagai fungsi dari kondisi atmosfer atau ukuran partikel yang ada di atmosfer. Baca juga: Sirkulasi angin musin di Indonesia



Hamburan atmosfer

Baca juga: Bedanya fenomena alam dengan bencana
Sumber: disini

Tiga Dimensi Pembangunan Wilayah

Tiga Dimensi Pembangunan Wilayah

Apakah pembangunan di berbagai wilayah di penjuru dunia ini sama?. Tentu jawabannya tidak. 

Transformasi geografis untuk pembangunan ekonomi dapat diklasifiskasikan menjadi tiga dimensi yaitu kepadatan, jarak dan penyekatan. 

Ketiga kata ini bukanlah sekedar metafora untuk tantangan-tantangan kebijakan yang baru saja disebutkan. Mereka sangat sesuai dengan gagasan yang lebih teknis tentang "aspek pasar"

Dan ketiganya merepresentasikan dimensi-dimensi dari geografi ekonomi yang harus dibentuk ulang jika tantangan-tantangan pembangunan ingin dipenuhi.

Dengan memahami transformasi-transformasi di sepanjang dimensi kepadatan, jarak dan penyekatan, kita akan terbantu dalam mengenali kekuatan-kekuatan pasar yang utama dan respon kebijakan yang tepat pada setiap skala geografis - lokal, nasional dan internasional.

1. Kepadatan
Kepadatan merupakan dimensi yang paling penting secara lokal. Jarak dekat dan penyekatan budaya serta politik begitu sedikit dan dangkal. 

Tantangan kebijakannya adalah membuat kepadatannya bernilai tepat dengan memanfaatkan kekuatan-kekuatan pasar untuk mendorong konsentrasi dan mendorong terciptanya konvergensi standar hidup antara desa-desa dan kota-kota kecil dan kota-kota besar. 

Namun jarak dapat menjadi penting saat urbanisasi yang cepat menghasilkan kemacetan dan penyekatan di dalam kota besar dapat menciptakan daerah kumuh (slum area) dan perkampungan.

2. Jarak
Jarak ke kepadatan merupakan dimensi yang paling penting pada skala geografis nasional. Jarak antara daerah dimana aktivitas ekonominya terkonsentrasi dengan daerah tertinggal adalah dimensi utamanya. 

Tantangan kebijaknnya adalah membantu perusahaan dan pekerja mengurangi jarak ke kepadatan. Mekanisme utamanya adalah mobilitas tenaga kerja dan pengurangan biaya transportasi melalui investasi infrastruktur. 

3. Penyekatan
Penyekatan merupakan dimensi yang paling penting secara internasional. Namun jarak dan kepadatan juga relevan. 

Produksi ekonomi terkonsentrasi di beberapa kawasan dunia - Amerika Utara, Asia Timur Laut dan Eropa Barat. 

Saat jarak menjadi masalah di tingkat internasional, untuk akses ke pasar dunia, penyekatan yang dipicu oleh perbatasan yang tidak dapat ditembus serta perbedaan mata uang dan peraturan adalah penghalang yang lebih serius dibanding jarak.


Pembangunan tidaklah halus atau linier pada skala geografis manapun. Saat negara-negara mulai berkembang, penduduk dan aktivitas ekonomi akan lebih terkonsentrasi namun kecepatannya beragam tergantung pada skala spasial, kekuatan-kekuatan ekonomi tidak bekerja pada suatu tempat yang hampa secara geografis. 

Sumber dan Gambar:
World Bank. Menata Ulang Geografi Ekonomi
Kaitan Tempat dan Kemakmuran

Kaitan Tempat dan Kemakmuran

Tempat (place) merupakan hal terpenting yang berhubungan dengan kesejahteraan. 

Pada beberapa dekade ke depan, seseornag yang lahir di Amerika Serikat akan memiliki pendapatan seratus kali lipat dari seseorang yang lahir di Zambia, dan juga hidup tiga dekade lebih lama. 

Di balik rata-rata nasional ini terdapat angka yang lebih menyedihkan. Seorang anak yang lahir di sebuah desa yang jauh dari ibukota Zambia, Lusaka akan hidup kurang dari setengah usia anak yang lahir di kota New York dan selama hidup yang singkat itu ia akan memiliki pendapatan hanya $ 0.01 untuk setiap $ 2 yang diperoleh warga New York kecuali terjadi perubahan secara radikal. 

Warga New York akan menikmati pendapatan seumur hiudp kira-kira $4.5 juta sedangkan warga Zambia pedalaman dari $100.000. 

Seorang Bolivia dengan pendidikan sembilan tahun akan memeroleh pendapatan rata-rata $ 460 per bulan dalam bentuk dollar yang merefleksikan daya beli untuk harga-harga di Amerika Serikat. 

Seorang Nigeria dengan pendidikan sembilan tahun akan memeroleh pendapatan delapan kali lebih banyak di Amerika Serikat daripada di Nigeria. "Premi tempat" ini sangat besar di seluruh negara berkembang. 

Penentu pendapatan yang terbaik di dunia saat ini bukanlah apa atau siapa yang Anda ketahui namun dimana Anda bekerja saat ini?.

Perbedaan pendapatan dan standar hidup ini merupakan akibat dari sifat pembangunan ekonomi yang mencolok yaitu "ketidakmerataannya dalam ruang"  Ini nampaknya tidak adil tetapi kemakmuran tidak datang ke semua tempat pada saat bersamaan. 

Ini berlaku untuk semua skala geografis, dari lokal sampai nasional hingga skala global. Kota-kota besar dengan cepat mengungguli daerah pedalaman. 

Standar hidup meningkat di beberapa provinsi sedangkan daerah lainnya tertinggal. Beberapa neagara tumbuh semakin kaya sedangkan yang lainnya tetap miskin. 

Jika kepadatan ekonomi dituangkan dalam Peta Dunia maka topografinya akan bergelombang tidak sama rata di semua lokasi. 

Lokasin tetapkah penting pada setiap tahapan pembangunan namun hal itu kurang berarti untuk standar hidup di sebuah negara yang kaya dibandingkan dengan negara yang miskin. 
Perkiran dari 100 penelitian standar hidup menunjukkan bahwa rumah tangga di daerah-daerah paling makmur di negara-negara berkembang seperti Brasil, Bulgaria, Indonesia, Maroko dan Ghana memiliki konsumsi rata-rata hampir 75% lebih tinggi daripada rumah tangga yang sama pada daerah yang lebih tertinggal.

Kota Cikarang, sebuah dampak dari spread effect pembangunan ekonomi kawasan Metropolitan
Pembangunan tampaknya memberikan kemampuan pada suatu tempat untuk menuai keuntungan ekonomi dan meningkatnya konsentrasi produksi dan memeroleh keuntungan sosial yang berasal dari konvergensi konsumsi. 

Jadi intinya pembangunan ekonomi membawa serta keadaan yang semakin lama menjadi semakin makmur. Fakta formal lainnya adalah sebuah kota besar yang makmur jarang membiarkan daerah pinggirannya terperosok dalam kemiskinan. 

Kemakmuran suatu propinsi cepat atau lambat akan dibagikan ke provinsi di dekatnya. Negara-negara yang bertetangga tidak hanya berbagi batas politik tetapi juga nasib ekonomi. 

Kemakmuran akan menghasilkan kemacetan yang menyebabkan aktivitas ekonominya melimpah keluar tetapi hanya ke tempat-tempat yang terhubung baik dengan bagian-bagian yang makmur tersebut. 

Pengaruh yang merusak dan kemiskinan, ketidakstabilan dan konflik juga melimpah keluar. Bagi tempat-tempat yang makmur, kedekatan merupakan sebuah berkah dan bagi tempat yang miskin kedekatan merupakan sebuah kutukan.

Sumber dan Gambar:
World Bank. Menata Ulang Geografi Ekonomi
Manfaat Liburan Bersama Keluarga

Manfaat Liburan Bersama Keluarga

Apakah anda suka beriwsata?Berapa kali anda berwisata bersama keluarga setiap tahunnya?.

Anda harus tahu bahwa berwisata alias liburan adalah suatu kebutuhan yang amat penting dan harus dipenuhi jika anda ingin panjang umur dan tidak stress. 

Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan dan juga persiapa yang dilakukan untuk aktivitas ini.

Menurut salah satu sumber, wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km dari rumahnya dengan tujuan rekreasi.

Untuk merencanakan liburan, anda bisa melihat kalender kerja anda bagi pegawai atau bagi pelaku wiraswasta, anda bisa merencanakan liburan kapan pun anda mau. 

Beragam cara bisa kita lakukan untuk mengisi waktu liburan mulai dari rekreasi ke tempat wisata, belanja barang, atau sekedar memuaskan hobi. 

Perlu diketahui bahwa apapun bentuk liburan, yang jelas liburan sangat bermanfaat bagi kesehatan serta memberikan dampak positif bagi keseimbangan kebutuhan tubuh.

Manfaat utama liburan bagi kesehatan tubuh adalah mengurangi stres. Bayangkan aja nih, rutinitas yang dilakukan setiap hari seperti bekerja tidak kita sadari ternyata membangkitkan stres seseorang. 

Dari sekian banyak penelitian yang pernah dilakukan menghasilkan kesimpulan bahwa perasaan stres akan cenderung menurun setelah melakukan kegiatan liburan. 

Artinya lilburan merupaka obat mujarab untuk menurukan stres bahkan katanya liburan yang membahagiakan akan menghindarkan manusia dari resiko stroke, mantap.

Efek positif liburan lainnya adalah berkembangnya wawasan dan pola pikir seseorang. Ketika anda mengunjungi suatu tempat atau lokasi baru pastinya anda akan lebih mengenal tentang adat istiadat, kondisi geografis, masyarakat dan hal lainnya. 

Perbedaan lingkungan membuat anda dan keluarga akan terbuka wawasannya. Berlibur ke luar negeri tentunya bagi sebagian orang sering dipilih dengan tujuan tertentu dan tentunya berlibur ke luar negeri merupakan ukuran kesuksesan hidup bagi beberapa orang.

Kenangan indah akan liburan pastinya akan melekat dalam diri anda setiap waktu. Tanpa disadari hal ini akan meningkatkan keharmonisan keluarga dan meningkatkan kasih sayang antar anggota keluarga. 

Bahkan sebuah studi mengatakan, percaya atau tidak, keluarga yang sering pergi liburan bersama memiliki tingkat resiko yang rendah terhadap perceraian dibanding keluarga yang tidak pernah/jarang berlibur bersama.

Liburan yuk
Bagaimana merencanakan liburan dengan ongkos hemat?
Dalam manajemen rumah tangga sebenarnya harus disediakan cost untuk liburan keluarga setiap tahunnya. 

Memang hal ini sangat sulit sekali bagi sebagian kalangan karena kebutuhan pokok yang selalu meningkat setiap tahun. Namun hal ini sebenarnya bisa disiasati. 

Anda dan keluarga tidak harus berlibur ke luar negeri atau ke luar kota yang memiliki biaya tinggi, kebersamaan keluarga bisa dijalin dengan berpergian ke suatu tempat yang tidak memerlukan dana transport dan akomodasi yang mahal.

Pergi ke taman kota bisa menjadi alternatif liburan yang murah karena saat ini kota-kota di Indonesia sudah mulai sadar akan pentingnya Ruang Terbuka Hijau Publik bagi masyarakat. 

Alternatif lainnya adalah mencari tiket hemat ata promo. Anda bisa surfing di internet jauh-jauh hari sebelum keberangkatan untuk mendapatkan tiket pesawat/kereta murah. 

Selain mencari di dunia maya, anda dapat mengunjungi pameran wisata daerah untuk melihat promosi wisata yang sedang berlangsung. Nah, bagaimana?sudahkah anda berlibur bersama keluarga tahun ini?. 


Sumber dan Gambar: disini
Epistemologi Ilmu Geografi

Epistemologi Ilmu Geografi

Di postingan sebelumnya, saya sudah berikan gambaran mengenai dasar ontologi dari geografi. Kali ini saya jelaskan sedikit tentang epistemologi ilmu geografi. Epistemologi adalah cabang filsafat yang mengulas tentang asal muasal, sumber, metode, struktur dan validitas atau kebenaran suatu pengetahuan. Dalam kaitannya dengan ilmu, maka epistemologi akan memertanyakan bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu?Bagaimana prosedurnya?Hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar?Apa yang disebut kebenaran itu sendiri?Apakah kriterianya?Cara atau teknik apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu tersebut?.
Sama halnya seperti ilmu lain, geografi dapat menggunakan metode deduktif, induktif atau gabungan dua metode tersebut tergantung persoalan yang ingin dijawab. Contoh sederhana adalah sebagai berikut: apabila ingin mengetahui hubungan antara bentuk bentang alam dan pola sebaran pemukiman penduduk maka yang pertama harus dilakukan adalah menjawab pertanyaan dasar berikut:

1. Apakah terdapat kaitan logis antara bentuk bentang alam dan pola pemukiman?
2. Jika benar, apakah kaitannya bersifat satu arah atau dua arah?
3. Selanjutnya, apakah hal tersebut pernah diteliti dan teori apa yang digunakan peneliti-peneliti sebelumnya?

Apabila kerangka berfikir rasionalisme terpenuhi maka sebagai seorang peneliti kita sebagai seorang geograf harus dapat membuktikan sendiri bagaimana hubungan dari gejala-gejala tersebut dengan menggunakan kerangka berfikir empirisme. Artinya adalah dukungan teori dasar untuk meneliti dan ketersediaan data empiris merupakan hal yang pokok untuk menemukan jawaban yang benar dari pertanyaan yang diajukan. Setelah itu peneliti harus menetapkan metode apa yang akan digunakan. 

1. Apabila telah ada konsep dan teori yang secara rasional dapat menjelaskan hubungan logis kedua variabel tersebut maka dapat dipilih metode deduktif untuk memperkuat suatu teori yang sudah ada.
2. Apabila ingin mengetahui pola umum hubungan kedua gejala tersebut di suatu daerah yang lebih luas (misalnya se Indonesia) maka dapat menggunakan metode induktif-deduktif. Perlu dicatat bahwa data yang diperlukan dalam penggunaan metode induktif adalah data sampling dalam statistik inferensial.

Dalam paragraf di atas dapat dilihat bahwa butir 1 menghasilkan pembuktian teori tertentu untuk memperkuat atau bila memenuhi syarat tertentu dapat meningkatkan teori menjadi hukum yang bersifat universal (axioma). Contoh 2 menghasilkan pembuktian pneemuan teori baru berdasarkan teori sebelumnya, misalkan menghasilkan model prediksi. Mungkin sebagai peneliti baik itu waktu S1, S2 atau S3, kita harus merenung sejenak apakah selama ini penelitian yang kita lakukan telah berkontribusi dalam mengembangkan ilmu geografi?Apakah kita baru sebatas menerapkan konsep dan teori  yang sudah ada, atau kita menemukan teori baru?.


Sumber dan Gambar:
Surajiwo. Filsafat Ilmu
Djoko Harmantyo. Geografi Dalam Perspektif Filsafat Ilmu
Kaitan Kearifan Lokal Dengan Sumber Daya Alam

Kaitan Kearifan Lokal Dengan Sumber Daya Alam

Sifat sumber daya alam yang dapat habis membuat manusia harus memiliki sifat arif dalam mengelolanya. 

Masyarakat Indonesia sejak dari dahulu memiliki nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom) tersendiri dalam menjaga kelestarian sumber daya alam. 

Kearifan lokal tidaklah sama di setiap daerah karena pada dasarnya kearifan lokal merupakan tata nilai atau perilaku hidup masyarakat lokal berinteraksi dengan lingkungan tempat hidupnya secara arif. 

Kearifan lokal ini menjadi sebuah budaya yang turun-temurun diturunkan ke generasi selanjutnya.

Dalam kehidupan masyarakat kearifan lokal terwujud dalam peraturan-peraturan atau kebiasaan-kebiasaan yang senantiasa dilakukan oleh suatu komunitas itu sendiri. 


Dalam komunitas masyarakat Sunda misalnya ada pepatah lokal berbunyi "leuweung rusak, cai beak, manusia balangsak" artinya jika hutan telah rusak, air akan habis dan manusia akan sengsara.

Kalimat pepatah tersebut tentu saja memiliki makna yang secara nyata diserukan kepada manusia agar senantiasa menjaga kelestarian alam. Tradisi-tradisi atau budaya setempat pada dasarnya dapat diperoleh melalui:

1. Pengalaman hidup dalam menghadapi lingkungan, terutama dari aspek fisiknya.
2. Pengalaman hidup sebagai mahluk sosial dalam bentuk hubungan sosial.
3. Komunikasi simbolik baik itu melalui benda, manusia, tindakan, ucapan, gerak tubuh dan peristiwa yang bermakna)

Di era modern saat ini nilai-nilai kearifan yang sudah tertanam pada diri masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu harus diterapkan dalam kegiatan pembangunan. 

Konsep pembangunan berkelanjutan memberikan implikasi adanya batas yang ditentukan oleh tingkat masyarakat dan organisasi sosial mengenai sumber daya alam serta kemampuan biosfer dlam menyerap berbagai pengaruh aktivitas manusia. 

Penerapan nilai kearifan  dalam era pembangunan saat ini tidak harus persis sama dengan apa yang ditanamkan pada masyarakat tradisional. 

Dalam pengelolaan sumber daya alam, contoh nilai kearifan yang dapat dilaksanakan misalnya dengan mereklamasi  lahan bekas tambang agar wilayah bekas tambang kembali pulih seperti sediakala. 

Dalam bidang industri, kearifan dapat dilakukan dengan cara menggunakan bahan-bahan daur ulang dalam proses produksi atau dengan tidak membuang limbah ke sungai. 
close