Macam-Macam Teori Terjadinya Tata Surya - Geograph88

Macam-Macam Teori Terjadinya Tata Surya

Macam-Macam Teori Terjadinya Tata Surya
Di bagian depan sudah dijelaskan adanya dua pendapat tentang pusat beredaraya planet-planet dan satelit pada sistem Tata Surya.

Yang pertama disebut Sistem Geosentris yang dikemukakan oleh Claudius Ptolomeus pada abad ke-2 Masehi. Yang kedua disebut Sistem Heliosentris yang dikemukakan oleh Nicolaas Copernicus pada abad ke-16.

Pendapat Copernicus mcndapat banyak dukungan, antara lain dan Yohannes Kepler dan Galilei, yang hukum-hukumnya sudah disinggung sedikit. Karena itu Copernicus disebut sebagai Bapak Astronomi Modern.

Kant-Lapiace, Chamberlain-Moulton, dan James-Jeffreys iebih memusatkan perhatian pada cara terjadinya tata surya, penyelidikannya berbeda dengan Ptolomeus dan Copernicus.

Menurut para ahli astronomi, terjadinya tata surya adalah scbagai berikut:

1. Teori Kabut Kant Laplace

Kedua ahli ini tidak bekcrja sama, tetapi kebetulan pendapat mereka mempunyai persamaan.

Immanuel Kant, seorang ahli filsafat bangsa Jerman, pada tahun 1755 mengemukakan teori yang disebut teori kabut. 

Menurut teorinya terjadinya matahari dan planet-planet berasal dari gumpalan kabut (nebula) yang berputar dan memadat. 

Adanya gaya tarik-menarik dan tolak menolak, maka terjadilah pada bagian pusatnya sebuah inti kabut yang disebut matahari. 

Benda seperti itu (nebula) banyak terdapat di antara benda-benda angkasa pada galaksi kita (Bimasakti).

Pierre Simon de Laplace (1796), seorang ahli astronomi bangsa Prancis, menemukan teori terjadinya tata surya, yang diberi nama nebular hypothesis (nebulae = kabut)

Walaupun kedua orang itu belum pernah bekerja sama  tetapi kedua pendapatnya mempunyai persamaan. Yang jelas Laplace tidak meniru atau mencontoh penemuan Kant walaupun teorinya lebih kemudian. 

Oleh karena itu para pendukung dan penerusnya mempersatukan kedua teori itu dan menyebutnya.dengan Teori Kabut Pilin Kant-Laplace yang sampai sekarang tetap dipelajari.

Menurut teori Kabut Kant-Laplace, matahari dan juga planet-planet yang ada di jagat raya (termasuk bumi kita), dahulu berasal dari gumpalan kabut pilin yang berputar cepat. Ketika berputar maka akan ada yang terlepas. 

Lepasan kabut itu juga tetap berputar, makin lama makin dingin dan mengeras. Yang besar menjadi matahari dan yang terlepas menjadi planet.

Kebenaran teori Kabut Kant-Laplace diragukan sebab mungkinkah sebuah kabut bisa mengeras sekeras planet bumi atau planet Mars? Jika mungkin, seberapa besar kabut yang asli?
Macam-Macam Teori Terjadinya Tata Surya
Evolusi Tata Surya di Alam Semesta

2. Teori planetisimal Chamberlain-Moulton

Chamberlain dan Moulton, seorang geolog dan ahli astronomi dari Amerika mengetengahkan teori yang mereka sebut Teori Planetesimal Teori ini sebetulnya juga merupakan teori kabut pilin seperti halnya teori Kant-Laplace.

Bedanya, (menurut Chamberlain dan Moulton) pada kabut-kabut tersebut terdapat zat-zat padat yang berfungsi-sebagai inti kabut. Zat-zat padat itu oleh Chamberlain Moulton disebut planetesimal.

Dengan adanya inti kabut, maka akan mudah terjadi gumpatan kabut yang lebih besar yang akhimya menjadi planet.

3. Teori kondensasi Wiszacker dan Gerald P. Kuiper

Teori terbentuknya tata surya yang dikemukakan oleh C. F. Van Wiszacker pads, tahun 1944 dan oleh Gerald P. Kuiper pada tahun 1951, bersifat lebih modern daripada teori-teori sebelumnya. 
Namun, kalau dipelajari secara teliti sebetulnya teori ini hanya merupakan penyempurnaan teori kabut yang, dikemukakan oleh Kant-Laplace. Prinsip teori kondensasi ini sebagai berikut: 

Mulamula ada kabut dan debu yang disebut nebulae atau nebula.
Nebula adalah.sejenis kabut yang terdiri atas gas helium dan hidrogen. 

Gas semacam ini banyak terdapat di jagad raya, baik dalam wilayah galaksi kita (Bima Sakti) atau di luar galaksi Bimasakti (ekstragalaksi). Kemudian nebula ini adai yang menghilang tetapi ada pula yang mendingin.

Yang mendingin akan terus menyusut dan mulai berputar. Karena berputar cepat dan masih belum keras benar maka bentuk nebula itu menjadi bulat pipih seperti cakram. 

Jika berputar terus, sebagian akan terlempar keluar. Inti cakram terus berputar sedang bagian tepi yang terlempar juga tetap berputar. 

Yang merupakan inti akan menjadi matahari, sedang bagian tepi yang terlempar akan menjadi planet-planet. 

Teori ini banyak penganutnya jika teori ini benar. Maka di jagad raya ini tentu banyak tata surya lain. Para ahli astronomi menduga setiap 1.000 bintang terdapat satu tata surya.

4.Teori pasang surut dari James-Jeffreys

Berbeda dengan teori-teori sebagaimana telah diuraikan di atas maka James dan Jeffreys, keduanya berasal dari Inggris mengemukakan teorinya sebagai berikut:

Planet-planet yang ada di sekitar tata surya, sebetulnya merupakan sebagian bahan matahari yang terlempar akibat adanya daya tarik dari bintang lain yang mendekati matahari. 

Bahan matahari yang terlempar itu berputar dan makin lama makin dingin. Bahan inilah yang kemudian menjadi planet-planet sebagai anggota tata surya.

Teori ini dapat dianalogkan dengan teori pasang surut air laut akibat mendekatnya bulan ke bumi. 

Hanya saja teori James-Jeffreys, mengatakan oleh karena bagian yang pasang karena gaya tarik adalah gas maka bagian yang terlepas tidak bisa surut kembali ke kedudukan semula.

5. Teori bintang kembar

Teori ini sebetulnya hampir sama dengan teori pasang surut James-Jeffreys. Menurut teori ini, terjadihya tata surya adalah-sebagai berikut: 

Mula-mula matahari kita merupakan bintang kembar yang letaknya berdekiatan. Kemudian salah satu bintang itu meledak. Pecahan-pecahannya berputar mengelilingi bintang satunya yang tidak meledak. 

Perputaran itu akibat gaya gravitasi oleh bintang besar yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak menjadi matahari, sedangkan pecahan bintang yang meledak menjadi planet-planet dan satelit.

Di jagad raya ini terdapat beberapa bintang kembar, yang letaknya berdekatan satu sama lain. Di antara kedua bintang itu terdapat hubungan unik. 

Walaupun bintang satunya bukan satelit bintang yang lain, tetapi dengan setia mengelilinginya. Ada beberapa bintang kembar misalnya Alpha Centuri dan Antares (rasi Scorpio), dan Aldebaran (rasi Taurus).

Di samping itu terdapat gerombolan bintang yang disebut cluster. Ada yang bentuknya membulat seperti bola disebut globular duster. 

Ada pula yang bentuknya tidak beraturan yang disebut dengan open cluster. Jika dilihat dengan mata bugil (tanpa alat) maka cluster ini seperti satu bintang yang agak besar. 

Namun jika dilihat-dengan alat (teropong), akan nampak bahwa sebetulnya terdiri dari ribuan bintang yang ukurannya sangat kecil yang letaknya bergerombol.

Teori pasang surut James-Jeffreys. dan teori bintang kembar yang muncul sekitar tahun 1930, kurang mempunyai pengaruh karena sulit di bayangkan. Gambar: disini
close