Penanggulangan dan Pemulihan Lahan Kritis - Geograph88

Penanggulangan dan Pemulihan Lahan Kritis

Penanggulangan dan Pemulihan Lahan Kritis
Fungsi lingkungan yang sudah mengalami pencemaran akan menurun dan merugikan kehidupan didalamnya.

Apabila keadaan ini dibiarkan saja dan tidak diperbaiki maka usaha untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk akan terganggu, lingkungan  akan rusak, berkurang, atau tidak lagi menunjang pembangunan. 

Akibatnya tidak hanya dirasakan sekarang, tetapi juga akan dirasakan generasi akan datang, karena lahan kritis, tidak diupayakan perbaikannya.

Lahan kritis tidak dapat menunjang pembangunan yang berkesinambungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan dan pencegahan. Perwujudan lahan kritis akibat kesalahan manusia, misalnya:
  1. penebangan hutan secara besar-besaran,
  2. peladangan berpindah-pindah
  3. kebakaran hutan, dan
  4. perusakan hutan lindung (tanah menjadi terbuka).
Upaya penanggulangannya dan pemulihan, antara lain dapat dilakukan dengan cara berikut.
Penanggulangan dan Pemulihan Lahan Kritis
Lahan kritis bisa dipulihkan

a.    Reboisasi ialah penghijauan hutan kembali dan rehabilitasi lahan.

Bentuknya bisa berupa penanaman kembali hutan-hutan yang telah gundul dan usaha penanaman tanah milik penduduk dengan tanaman budidaya, serta mengganti tanaman yang rusak, sudah tua dan mati.

b.    Pengawetan tanah guna mempertahankan kesuburannya. 

Tanah, air, dan tumbuh-tumbuhan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tanah merupakan tempat hidup tumbuh-tumbuhan, gudang makanan, dan juga tempat menyimpan air.

Agar tanah dapat berproduksi dengan baik, harus dijaga sebaik-baiknya dan di-awetkan supaya tidak rusak. Pengawetan tanah bertujuan untuk mempertahankan kesuburannya dan untuk menyimpan air.

Kesuburan tanah tergantung kepada unsur haranya, unsur hara dapat berkurang atau habis jika tanah rusak akibat erosi atau salah olah

Upaya pemulihan antara lain dapat dilakukan dengan cara berikut.
  1. Pemberian pupuk untuk menambah unsur hara di dalam tanah.
  2. Pembuatan pematang. Apabila tanah miring harus dibuat teras dengan penguat batu atau pohon besar, agar tanah tidak mudah longsor.

c. Pengawetan tanah guna menyimpan air.

Air dapat hilang dari dalam tanah karena menguap, meresap jauh ke dalam tanah, atau mengalir ke tempat lain.

Untuk mencegah hilangnya air dari dalam tanah dilakukan cara sebagai berikut.
  1. Mengusahakan agar permukaan tanah selalu tertutup oleh tanaman penutup sehingga mengurangi kerusakan tanah akibat penyinaran untuk penguapan.
  2. Menanam pohon-pohon besar. Akar pohon dapat menahan air sehingga tidak meresap jauh ke dalam tanah atau mengalir ke tempat lain.
  3. Lahan di daerah Iereng atau yang terlalu miring sebaiknya dijadikan tanah perkebunan atau dihutankan karena tanaman berakar kuat mengikat butir-butir tanah (dengan maksud tanah tersebut terhindar dari erosi).
  4. Daerah yang tanahnya kritis sebaiknya ditanami jenis kacang-kacangan atau tanaman yang berbiji polong.
  5. Di daerah yang tanahnya miring, dapat dibuat parit atau teras dan pematang hams melintang atau tegak lurus dengan arah kemiringan tanah. Dengan sistem ini bisa ditanam sejenis padi. Gambar: disini
close