Klasifikasi Tanah Sistem USDA (United States Department of Agriculture) - Geograph88

Klasifikasi Tanah Sistem USDA (United States Department of Agriculture)

Klasifikasi Tanah Sistem USDA (United States Department of Agriculture)
Tanah merupakan zat bentukkan alam yang terdiri dari mineral, udara, air dan bahan organik.  

Di berbagai belahan bumi ini terdapat berbagai macam jenis tanah dengan karakteristik masing-masing. Untuk memudahkan pengenalan jenis tanah tersebut maka dibutuhkan sistem klasifikasi. 

Salah satu sistem klasifikasi tanah yang masih dipakai saat ini adalah sistem USDA (United States Department of Agriculture) tahun 1975 atau miliknya negara Amerika. USDA mengklasifikasikan tanah berdasarkan sifat utama dari tanah tersebut. 

Ciri khas dari penamaan jenis tanahnya adalah semua berakhiran "sol". Terdapat 10 jenis tanah menurut USDA yaitu:

1. Entisol
Yaitu tanah yang baru terbentuk dan dicirikan dengan perkembangan tanah yang belum terlihat jelas. Tanah Entisol umumnya terdapat pada sedimen yang belum terkonsolidasi seperti pasir dan beberapa lapisan memperlihatkan horison diatas lapisan batuan dasar (bedrock).

Entisol
2. Vertisol
Yaitu tanah yang memiliki kandungan liat yang sangat tinggi, mudah mengembang ketika basah dan mudah mengkerut ketika kering. Tanah jenis ini seringkali menghasilkan rekahan tanah yang cukup dalam sehingga lapisan yang ada di permukaan masuk ke dalam rekahan tersebut.

Vertisol
3. Inceptisol
Yaitu tanah yang masih muda, tetapi lebih berkembang dibandingkan entisol. Tanah ini sudah memperlihatkan adanya perlapisan dan cenderung subur.

Inceptisol
4. Aridisol
Yaitu tanah yang terbentuk di daerah kering (arid) seperti gurun. Pembentukkan tanah aridosol sangat lambat dengan komposisi bahan organik yang sangat sedikit.

Aridisol
5. Mollisol
Yaitu tanah lunak yang memiliki horison A yang sangat tebal dan berwarna hitam. Dalam kondisi kering tanah ini tidak keras. 

Mollisol
6. Spodosol
Yaitu tanah yang terbentuk dari proses podsolisasi (daerah pegunungan). Merupakan tanah yang berasal dari hutan pinus (conifer) dan deciduous yang terdapat pada daerah beriklim sejuk/dingin. 

Spodosol
7. Alfisol
Yaitu tanah yang mengandung alumunium dan besi yang berasal dari akumulasi lempung dan terbentuk ketika kelembabannya cukup hangat.

Alfisol
8. Ultisol
Yaitu tanah yang mengalami pencucian hebat dan bersifat asam.

Ultisol
9. Oxisol
Yaitu tanah yang sudah tua dan memiliki kandungan oksida sangat tinggi.Tanah ini menunjukkan batas horison yang sudah tidak jelas. 

Oxisol

10. Histosol
Yaitu tanah yang berasal dari pelapukan tumbuhan diatasnya. Tanah ini memiliki kandungan organik yang tinggi. Contoh dari tanah ini adalah tanah gambut.

Histosol

Sumber:
Djauhari Noor. 2009. Geomorfologi
Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah


close