Faktor-Faktor Munculnya Masalah Kota di Indonesia - Geograph88

Faktor-Faktor Munculnya Masalah Kota di Indonesia

Faktor-Faktor Munculnya Masalah Kota di Indonesia
Kota-kota di Indonesia saat ini tumbuh dengan sangat cepat seiring dengan pertumbuhan manusia. 

Perkembangan kota di Indonesia memang banyak memberikan dampak positif khususnya di bidang ekonomi namun di sisi lain dampak negatif juga sering dirasakan dari perkembangan kota-kota besar di Indonesia seperti banjir, sampah, polusi, hingga kemiskinan. 

Ada beberapa faktor yang memengaruhi terhadap munculnya beberapa masalah di kota-kota Indonesia, diantaranya:

1. Tata Ruang Tidak Sesuai
Setiap pembangunan kota tentunya memerlukan perencanaan yang matang dan sesuai dengan kondisi wilayah yang bersangkutan. 

Seringkali kota-kota di Indonesia dibangun tidak sesuai dengan kondisi fisiknya sehingga berdampak buruk bagi kualitas kota itu sendiri. 

Contohnya adalah kota Jakarta yang merupakan daerah dataran rendah pada dasarnya merupakan wilayah limpasan air dari hulu sehingga harusnya Jakarta didesain memiliki perencanaan tata air yang baik agar tidak banjir ketika hujan. 

Namun saat ini Jakarta dipenuhi bangunan-bangunan beton mulai dari pusat kota sampai pinggir kali sehingga ketika hujan maka air akan meluap dan membanjiri kota. 

Hal inilah yang mengindikasikan Jakarta tidak dirancang dengan tata ruang wilayah yang handal. 

Pembangunan hanya berorientasi pada faktor ekonomi dan bisnis semata tanpa memikirkan dampak ekologis yang muncul kemudian. 

2. Urbanisasi Tidak Terkendali
Urbanisasi merupakan proses perpindahan penduduk yang hampir terjadi di berbagai negara khususnya negara berkembang. 

Di mata kaum urban (sebutan untuk pendatang dari desa) kota adalah sebuah impian yang bisa mendatangkan kemakmuran. 

Padahal banyak para kaum urban yang datang ke kota tanpa memiliki keterampilan sehingga mereka nantinya kalah bersaing dan hidup di pinggiran kota membentuk slum area.

3. Ketimpangan Pembangunan Kota dan Desa
Masalah di kota sebenarnya bisa berawal dari wilayah desa itu sendiri. Pembangunan yang timpang antara kota dan desa akhirnya memaksa masyarakat desa untuk mencari tempat mengais rezeki. 

Hal ini menandakan ada kegagalan dari pemerintah untuk membangun sebuah desa yang nyaman dan dapat menjadi sumber kehidupan masyarakat selama hidupnya. 

Banyak anggapan saat ini bahwa tinggal di desa bagi beberapa orang adalah menyia-nyiakan waktu.

 Sebenarnya desa memiliki potensi-potensi yang dapat dikembangkan agar tidak semua masyarakatnya pergi ke kota. 

4. Budaya Masyarakat
Kota didiami oleh berbagai macam tipe manusia atau heterogen. Masyarakat Indonesia memang memiliki sifat-sifat negatif yang sebenarnya mengancam kehidupan kota itu sendiri seperti paling sederhana adalah buang sampah. 

Contohnya adalah sungai-sungai di Jakarta saat ini selalu penuh oleh sampah bekas aktivitas masyarakat. 

Hal tersebut seakan sudah menjadi budaya yang mengakar pada masyarakat Indonesia. 

Sampah yang menumpuk di sungai tentunya akan mengakibatkan aliran air terhambat dan mengakibatkan banjir. 

Selain itu budaya berlalu-lintas masyarakat Indonesia masih buruk akibatnya banyak kecelakaaan, pelanggaran dan etika-etika lalu lintas lain yang dilanggar sehingga lalu lintas kota menajdi semrawut.

5. Lemahnya Hukum
Penegakan hukum di Indonesia memang menjadi persoalan hingga saat ini sehingga masyarakat tidak akan jera ketika melanggar aturan seperti buang sampah sembarangan, berkendara tidak patuh aturan, mendirikan bangunan tanpa izin dll.

Ambil contoh di Singapura jika seseorang membuang sampah maka denda besar akan menanti di depan mata oleh sebab itu masyarakat Singapura tidak akan berani melanggar karena denda yang besar. 

Beda halnya dengan di Indonesia yang masih berpikir ulang mengambil kebijakan tersebut sehingga masyarakat tidak akan jera dan budaya negatif tetap akan terpelihara.
Sudut Jakarta
Sumber dan Gambar:disini
close