Akhir pekan ini bagi saya ada dua hal menarik yang bisa dibuat suatu interelasi yaitu Ujian Nasional dan Derby Manchester di Liga Inggris antara Manchester United vs Manchester City.
Entah mengapa saya tiba-tiba ingin mengulas dua event tersebut dan mengaitkannya dalam aspek berbeda.
Pertama adalah mulai pekan ini Ujian Nasional diadakan serentak untuk jenjang SMA di seluruh Indonesia tak terkecuali di tempat saya mengajar saat ini yaitu SMA GIBS Kalsel.
Ujian Nasional merupakan salah satu agenda pemerintah untuk mengukur tingkat ketercapaian siswa selama belajar di bangku sekolah menengah.
Ada yang berbeda sedikit dari pelaksanaan UN kali ini yaitu fungsi UN kini bukan sebagai alat penentu kelulusan namun hanya alat pemetaaan siswa.
Namun meskipun begitu UN tetap penting karena nilai akhir nanti digunakan untuk pertimbangan masuk ke perguruan tinggi favorit. Ujian Nasional bagi siswa merupakan sebuah ajang pembuktian kapasitas ia sebagai pelajar dan pembelajar selama di sekolah.
UN sama halnya seperti ulangan harian namun pelaksanaan dan tipe soalnya ditentukan pemerintah. Jika seorang siswa belajar dengan rajin, tekun dan sungguh-sungguh selama 3 tahun maka saya yakin ia tidak akan menemui kesulitan berarti dalam menjawab setiap butir soal UN kecuali ada kendala teknis di luar hal tersebut.
Pro kontra seputar UN ini masih terus berlanjut hingga saat ini meskipun tidak seheboh tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini batas nilai minimal yang harus dikuasai siswa per mata pelajaran adalah 55 tiap mapel.
Jika kurang dari nilai tersebut maka siswa boleh mengulang kembali UN untuk perbaikan tapi kelulusan sepenuhnya ada di tangan sekolah masing-masing.
Kedua adalah derby Manchester di akhir pekan kemarin menjadi hiburan tersendiri karena saya sebagai guru yang hobi sepakbola dan fans MU sangat antusias menunggu pertandingan tersebut. Hasil pertandingan kemarin adalah MU unggul 4-2 atas City di Old Trafford.
Dalam 4 pertemuan terakhir selama 2 tahun, MU selalu kalah dari City namun tahun ini keadaan berbalik. Lho emang apa hubungannya UN dengan derby Manchester?. Saya hanya ingin menarik sebuah pesan dari setiap kejadian yang terjadi dan salah satu hal yang dipetik dari kemenangan MU atas City kemarin adalah perjuangan.
Dua tahun selalu kalah dari City, MU terus memperbaiki performa dan akhirnya baru tahun ini dapat kembali memenangkan derby. Kebangkitan membutuhkan suatu proses dan kesabaran tanpa kenal lelah.
Para pemain MU saya yakin terus belajar dan memperbaiki skill dan kerjasama tim selama dua tahun agar kembali mampu menghajar City dan hasilnya adalah kemenangan 4-2. Saya selalu melihat sebuah sifat dari para pemain luar negeri khususnya sepak bola bahwa mereka senantiasa belajar hingga performa terbaiknya keluar.
Sama halnya dengan Ujian Nasional, bagi seorang siswa yang memiliki jiwa pembelajar maka ia akan berusaha belajar sebaik mungkin dari awal mula ia masuk sekolah hingga UN. Tidak ada waktu yang ia sia-siakan untuk hal yang merusak.
Jadi jika ingin anda lulus UN dengan baik maka belajarlah yang benar dari kelas X dan jangan menunggu UN menjelang baru anda belajar menumpuk semua materi. Seorang siswa tidak penting memikirkan baik buruknya atau penting tidaknya UN, biarlah itu urusan orang lain yang berkepentingan (Kemendikbud).
Tugas anda sebagai siswa adalah sebagai pembelajar, jika anda sudah menjadi pembelajar yang baik maka mau ada UN atau tidak ada, atau Ujian jenis lain yang apalah namanya saya yakin anda mampu melaluinya dan akan menjadi pemenang di tahun akhir anda sekolah. Itulah prinsip belajar yaitu ada sebuah perjuangan dan konsistensi agar mendapat hasil yang baik.
Jadi untuk siswa-siswi yang masih mikir-mikir tentang UN, mulai sekarang kalian tidak usah mengurusi hal tersebut karena itu bukan tugas utama kalian. Tugas kalian adalah belajar sebaik mungkin dan jika suatu saat nanti diuji maka anda akan selalu siap kapan pun, dimanapun dan dengan pertanyaan atau soal jenis apapun. Selalu ada pelajaran dibalik setiap persitiwa. Wassalam.
Gambar:
