Aktivitas manusia begitu dominan di muka bumi dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktifitas manusia dalam mengeksploitasi alam telah membuat ketidakseimbangan ekologi.
Diantara kerusakan alam yang paling dominan adalah pencemaran lingkungan seperti pencemaran air, tanah dan udara.
Kerusakan lingkungan tersebut telah menumbuhkan kesadaran pada umat manusia terhadap usaha atau solusi penanggulangannya.
Perhatian dunia internasional terhadap masalah lingkungan hidup dinyatakan dalam bentuk Konferensi Lingkungan Hidup Manusia (The United Nation Conference on Human Environment) yang diadakan di Stockholm Finlandia pada tanggal 5-16 Juni 1972.
Sejak saat itulah setiap tanggal 5 Juni diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup sedunia (World Environment Day).
Konsep pendidikan lingkungan diperkenalkan terlebih dahulu dibanding penyelenggaraan konferensi lingkungan hidup.
Konsep pendidikan lingkungan hidup pertama kali diperkenalkan pada Konferensi Perserikan Internasional Perlindungan Alam dan Sumber Daya Alam (International Union for Conversation of Nature and Nature Resources) di Swiss pada tanggal 15-18 Desember 1971.
Berkenaan dengan pendidikan lingkungan, konsep pendidikan lingkungan hidup merupakan proses pengenalan kembali nilai-nilai dan penjelasan konsep-konsep untuk mengembangkan keterampilan dan sikap yang bermakna untuk mengerti dan menghargai hubungan timbal balik diantara sesama manusia dengan kebudayaan dan lingkungan fisis biologisnya.
Pendidikan lingkungan juga membina keterampilan dalam pengambilan keputusan dan perumusan diri berkaitan dengan perilaku masalah kualitas lingkungan.
Konsep-konsep lingkungan tersebut terutama berkenaan dengan hubungan timbal balik antara manusia dengan kebudayaan dan lingkungan fisis biologis menunjukkan adanya kesejalanan dengan konsep geografi tentang relasi keruangan faktor-faktor geografi di permukaan bumi.
Proses dan tujuan pendidikan lingkungan dengan proses dan tujuan pengajaran geografi dapat dikatakan sejalan yaitu mengembangkan keterampilan dan sikap dalam memahami dan menghargai hubungan timbal balik manusia dengan alam lingkungannya yang selanjutnya dapat membina kemampuan menghadapi dan mencari alternantif pemecahaan masalah lingkungan yang terjadi dalam kehidupan.
Konsep pendidikan lingkungan yang mengembangkan pemahaman dan penghargaan hubungan timbal balik manusia dengan lingkungan fisis biologisnya juga merupakan konsep ekologi yang menjadi sub disiplin biologi namun jika tekanannya kepada ekologi manusia maka akan menjadi konsep geografi juga, Hal ini berkenaan dengan pendapat Barrows ".....Geography is the science of human ecology....Geography will aim to make clear the relationships existing between natural environments and the distribution and activity man".
Melalui materi atau pokok bahasan pengajaran Geografi tentang kehidupan manusia di Indonesia, khususnya pemanfaatan sumber daya lingkungan dan pelestarian lingkungan diharapkan menjadi sarana pengembangan citra anak didik terhadap makna dan kepentingan lingkungan hidup bagi umat manusia.
Sumber dan Gambar:
Iwan Hermawan. Geografi Sebuah Pengantar