Percayalah, tidak ada negara yang tumbuh menjadi negara berpendapatan menengah dan tinggi tanpa mengalami industrialisasi dan urbanisasi.
Tidak akan ada negara dengna PDB tinggi tanpa adanya kota-kota yang aktif dan maju.
Ramainya orang yang pindah ke kota-kota di negara berkembang terlihat kacau, semrawut namun ini sangat dibutuhkan.
Pergerakan penduduk menuju kepadatan yang terjadi dalam urbanisasi berhubungan erat dengan transformasi suatu perekonomian dati agraria menjadi industrial kemudian mengarah ke pascaindustrial.
Pemerintah dapat memfasilitasi transformasi-transformasi spasial yang berada di balik berbagai perubahan sektoral ini.
Bergantung pada tahapan urbanisasinya, penetapan urutannya dan prioritasnya membutuhkan perhatian pada aspek-aspek transformasi geografis yang berbeda.
Hal yang tidak berubah adalah bahwa landasan dari institusi haruslah universal dan didahulukan, investasi dalam infrastruktur penghubung haruslah diatur pada waktu dan lokasi yang tepat dan diperlakukan sebagai nomor dua dan intervensi bersasaran secara spasial haruslah digunakan sesedikit mungkin dan menjadi langkah terakhir.
Disparitas desa dan kota |
1. Urbanisasi Tingkat Awal (baru muncul)
Di tempat yang domiinannya pedesaan atau rural, pemerintah perlu senetral mungkin dan perlu untuk membentuk landasan institusional bagi urbanisasi yang mungkin berlangsung di berbagai tempat.
Kebijakan lahan yang baik merupakan titik pusatnya dan begitu pula kebijakan yang menyediakan layanan dasar bagi semua orang.
Sebagai contohnya, universalisasi hak lahan di Denmark pada pergantian abad ke 18 berkontribusi besar atas lepas landasnya bangsa tersebut menuju industrialisasi pada dekade kemudian.
2. Urbanisasi Tingkat Menengah
Di tempat dimana urbanisasinya semain cepat maka selain institusi -institusi ini, pemerintah juga harus membentuk infrastruktur penghubung sehingga manfaat dari kepadatan ekonomi yang meningkat dapat tersebar lebih luas.
Industrialisasi melibatkan pola penggunaan lahan yang berubah seiring dengan terpusatnya aktivitas-aktivitas dan membutuhkan pergerakan barang dan jasa yang cepat. Artinya pembangunan sarana prasarana transportasi menjadi prioritas utama
3. Urbanisasi Tingkat Akhir
DI daerah yang urbanisasinya sangat tinggi maka selain institusi dan infrastruktur, intervensi bersasaran mungkin perlu untuk mengatasi berbagai masalah baru seperti pemukiman kumuh.
Ini adalah tahap dimana daerah-daerah kumuh dapat mengganggu kemampuan kota untuk mewujudkan perekonomian yang merata.
Program perbaikan kawasan kumuh pada urbanisasi tahap awal mungkin bukan menjadi prioritas namun pada tahap akhir ini hal tersebut menjadi prioritas karena level gangguan dari dampak urbanisasi sudah terasa kuat dan dapat mengancam struktur kota itu sendiri.
Sumber dan Gambar: