Selamat pagi teman-teman sekalian, selamat menyambut tahun baru dan semoga sukses selalu.
Kali ini saya akan bercerita sedikit tentang pengalaman mengunjungi objek wisata Gunung Galunggung di Kabupaten Tasikmalaya.
Beberapa waktu lalu saya sempat baca portal berita online yang memuat berita keluhan banyaknya pungli di Galunggung.
Sudah tidak dipungkiri lagi bahwa ojek wisata Galunggung ini selalu dipadati wisatawan saat musim liburan tiba.
Dulu sekitar bulan Oktober saya mengunjungi Galunggung menggunakan motor. Jalanan menuju objek wisata ini sudah cukup bagus dari kota hingga masuk Galunggung. Karena dulu saat liburan maka antrian pengunjung mengular dari bawah hingga atas.
Gardu pandang Galunggung berkabut |
Saya masuk gerbang dan beli tiket dengan harga..(lupa lagi). Kemudian saya masuk dulu ke pemandian Cipanas. Motor saya parkir lalu saya masuk ke dalam.
Disini saya ditagih lagi uang parkir dan saat bilas di kamar mandi pun bayar lagi, buset deh.
Setelah itu saya naik ke atas, lalu di atas ada gerbang lagi dan ditagih karcis lagi, buset deh lagi.
Naik ke atas ke gardu pandang ada parkir lagi naik ke atas bayar lagi katanya. Buset dah!, manajemen wisata sepert apa ini???
Saya rasa praktik manajemen wisata di Gunung Galunggung sangat tidak profesional dan pasti membuat semua wisatawan gak betah. Tapi entah kenapa wisata ini selalu penuh ya saat liburan tiba, he.
Praktik berbau pungli ini memang sangat menjengkelkan dan harus segera diusut oleh pemkab Tasikmalaya. Tapi kayaknya gak bakal rubah-rubah sih lihat kenyataannya mah.
Objek wisata seharusnya memiliki tata kelola yang baik dan ramah jangan sampai digunakan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk mencari duit.
Semoga kedepannya bisa berubah lebih baik dan tidak mencoreng nama Kabupaten Tasikmalaya.