Semua unsur kehidupan di Bumi ini tidak terlepas dari yang namanya "Karbon". Karbon terdapat di lautan, udara, mahluk hidup bahkan batuan.
Karena bumi merupakan planet yang dinamis maka karbon tidak diam di satu tempat melainkan terbentuk sebuah siklus yang dinamakan siklus karbon.
Di atmosfer, karbon terdapat pada beberapa oksigen dalam gas karbon dioksida (CO2). Tumbuhan membutuhkan kabron dioksida dan matahari dalam proses pertumbuhannya khususnya fotosintesis.
Dengan demikian karbon menjadi bagian dari tumbuhan. Tumbuhan yang mati dan terkubur dalam tanah akan menjadi bahan bakat fosil yang terbuat dari karbon seperti batubara dan minyak bumi dalam waktu jutaan tahun.
Ketika manusia membakar bahan bakar fosil, banyak unsur karbon yang keluar ke atmosfer dalam bentuk karbon dioksida.
Karbon dioksida adalah salah satu gas efek rumah kaca yang bertugas menahan panas di atmosfer.
Tanpa karbon dioksida dan efek rumah kaca, bumi akan menjadi planet yang beku dan tidak akan ada mahluk hidup yang bisa tumbuh dan berkembang dengan baik seperti sekarang.
Tapi sejak manusia mendominasi bumi, aktivitas pembakaran bahan bakar fosil seperit pada pabrik dan kendaraan telah menghasilkan banyak emisi karbon dioksida ke atmosfer.
Sekarang ini konsentrasi CO2 di atmosfer 30% lebih banyak dibanding 150 tahun lalu dan Bumi akan semakin memanas dan menghasilkan fenomena Global Warming.
Global warming adalah proses peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi dalam beberapa dekade terakhir. Global warming menyebabkan berbagai dampak seperti perubahan gejala cuaca dan iklim.
Perubahan cuaca dan iklim tersebut akan mengakibatkan berbagai dampak lanjutan seperti kekeringan, bencana badai siklon, kemiskinan, hilangnya mata air, melelehnya es di kutub dan lain sebagainya.
Salah satu cara untuk mengurangi konsentrasi gas CO2 adalah dengan menaman tumbuhan. Jadi mari kita menanam pohon di lingkungan kita agar gas CO2 tidak meningkat lagi.
 |
| Siklus Karbon |
Sumber dan Gambar:
