Proses Terbentuknya Badai Siklon (Hurricane) - Geograph88

Proses Terbentuknya Badai Siklon (Hurricane)

Proses Terbentuknya Badai Siklon (Hurricane)
Kalian pastinya sering mendengar dan melihat berita tentang kejadian angin topan di dunia bukan?.

 Lantas bagaimana angin topan bisa terbentuk dan menjadi sebuah bencana yang dahsyat?. Begini penjelasannya. 

Apa itu Angin Topan (Hurricane)?
Pusaran Badai (Hurricane) merupakan angin siklon tropis yang berasal dari wilayah Samudera Atlantik, Laut Karibia, Teluk Meksiko, Pantai Barat Meksiko dan Timur Laut Pasifik.  

Sedangkan Angin Topan (Typhoons) terjadi di wilayah barat Pasifik dan beberapa terjadi di Samudera Hindia dan Australasia. Baik Hurricane maupun Topan merupakan sama-sama tipe badai siklon hanya berbeda penamaan saja.

Hurricane biasa terjadi di wilayah tropis sekitar 30 LU dan 30 LS tapi tidak dekat dengan ekuator karena wiayah ekuator tidak memiliki variasi atmosfer yang cukup untuk membentuk angin siklon. 

Sebuah abda tropis dapat dikatakan hurricane jika ia memiliki kecepatan angin diatas 120 km per jam. 

Badai hurricane terdahsyat bahkan dapat menghasilkan kecepatan angin sampai 200 km per jam, tentu saja ia dengan mudah dapat menghancurkan apa pun yang dilaluinya di darat.

Apa faktor pembentuk Hurricane?
Hurricane berkembang di wilayah lautan menuju ekuator dan merupakan hasil dari akumulasi udara panas yang naik ke atmosfer dan hurricane cenderung menghilang ketika mencapai daratan.

Katrina Hurricane
Pembentukan hurricane dapat terjadi jika suhu udara diatas 26 derajat paling tidak 60 m dibawah permukaan laut dan kelembaban udara di kisaran 75-80 persen. 

Kombinasi tadi menyediakan jumlah panas dan uap air yang cukup untuk berkembang menjadi sebuah hurricane. Kemudian setelah tahap awal tadi, hurricane terbentuk dalam step berikut:

# Lautan hangat memanaskan udara di atasnya dan menyebabkan udara akan naik menghasilkan zona tekanan rendah disekitarnya.
# Udara yang naik tadi mengandung banyak uap air karena evaporasi yang kuat di lautan kemudian lambat laun akan membentuk awan ketika suhu menurun di atmosfer atas.
# Transformasi uap air menjadi titik air di udara ini mengeluarkan energi yang disebut panas laten menjadikan udara tetap memanas di udara bagian atas.
# Hasil dari panas laten di udara tersebut menghasilkan awan Kumulonimbus hingga ketinggian 10.000 m diatas lautan dan berbentuk spiral bergerak.
# Ketika udara di dalam hurricane meningkat hingga level tertinggi, maka aliran udara akan terjadi keluar dari pusat angin (mata badai). menghasilkan kanopi awan Cirus.
# Efek Coriolis kemudian akan memutar badai searah jarum jam di wilayah bumi utara sedangkan di wilayah bumi selatan akan mengarah berlawanan dengan arah jarum jam.
Pembentukkan Hurricane
Ukuran badai hurricane bervariasi antara 100 sampai 1.500 km dan terjadi dalam waktu beberapa hari dan menghilang dalam waktu 4 - 5 hari. 

Hurricane sangat jarang terjadi dan hanya 10 persen terjadi di wilayah tropis. Tahun 2005 merupakan tahun dimana Hurricane terjadi cukup banyak di Atlantik Utara yaitu 20 kejadian dengan 4-5 diantaranya masuk kategori 4- 5 seperti Badai Katrina yang menghancurkan wilayah New Orleans di Amerika Serikat. 

Sumber dan Gambar:
close