Membuat Peta Berdasarkan Hasil Pengukuran Jarak dan Arah - Geograph88

Membuat Peta Berdasarkan Hasil Pengukuran Jarak dan Arah

Membuat Peta Berdasarkan Hasil Pengukuran Jarak dan Arah
Pada umumnya, peta dibuat berdasarkan hasil interpretasi citra, pengukuran di lapangan, atau keduanya. 

Citra adalah jiasil perekaman gambar muka bumi Secara umum, terdapat dua jenis citra yaitu citra foto (foto udara) dan citra satelit. 

Peta dapat dibuat dengan mengidentifikasi ataupun menginterpretasi data yang ada pada citra.


Kemudian, data tersebut diubah ke dalam bentuk gambar menjadi sebuah peta.



Peta juga dapat dibuat berdasarkan hasil pengukuran di lapangan. Pengukuran itu biasanya dilakukan dengan menggunakan alat-alat yang canggih, seperti theodolite dan Global Positioning System GPS. 

Alat-alat tersebut umumnya digunakan untuk pemetaan yang rumit dan mencakup wilayah yang luas. 

Sayangnya, harga peralatan tersebut cukup mahal dan untuk menggunakannya diperlukan keterampilan khusus. 

Walaupun demikian, peta dapat juga dibuat menggunakan alat bantu sederhana yang terdiri atas pita ukur dan kompas.



Prinsip keija pita ukur dan kompas hampir sama dengan alat-alat canggih tadi, yaitu untuk menentukan arah dan jarak.

Pada bagian ini, kita akan mempelajari cara membuat peta dengan menggunakan pita ukur dan kompas. Sebelumnya, kita perlu mengenali alat-alatnya terlebih dahulu.



Pita ukur merupakan peralatan sederhana yang digunakan untuk mengukur jarak tempat.



Umumnya, panjang pita ukur bisa mencapai 20 meter. Satuan ukuran yang digunakan oleh pita ukur umumnya adalah cm dan inci.

Membuat Peta Berdasarkan Hasil Pengukuran Jarak dan Arah
3 Macam arah pada kompas



Kompas merupakan alat penentu arah yang sangat sederhana. Kompas terdiri atas beberapa bagian, yaitu jarum kompas, piringan derajat, skala piringan derajat, dan rumah kompas. 

Prinsip kerja kompas dalam menentukan arah mengikuti hukum dasar magnet. Hukum tersebut menyatakan bahwa dua kutub magnet yang sama bila didekatkan akan tolak menolak. Sebaliknya, jika dua kutub magnet yang berbeda didekatkan akan tarik menarik.

Jarum kompas adalah bagian terpenting dari kompas. Jarum kompas terbuat dari magnet. Akibatnya, jarum kompas dipengaruhi oleh medan magnet. 

Karena itu, dalam penggunaannya, agar menghasilkan pengukuran yang tepat, kompas harus dijauhkan dari magnet ataupun benda-benda bermagnet. Jarum kompas juga periu dijaga agar tidak berkarat.


Piringan derajat adalah piringan berbentuk iingkaran (mempunyai sudut 360 derajat) yang terletak di bawah jarum kompas. 

Pada piringan ini digambarkan skala piringan derajat. Skala piringan derajat adalah pembagian piringan ke dalam derajat-derajat. 

Pada umumnya, skala pembagian derajat pada kompas ada dua jenis. Ada yang membaginya dari 0 sampai 360 derajat. Ada pula yang membaginya menjadi 2 x (0 sampai 180) derajat. Cara membaca skala derajat ini dimulai dari arah utara magnetis searah dengan perputaran jarum jam.



Rumah kompas adalah wadah bagi semua bagian-bagian kompas. Selain jarum dan piringan derajat, bagian dalam rumah kompas juga diisi dengan minyak bening sebagai tempat jarum kompas mengapung.

Minyak bening ini juga berfungsi untuk menjaga agar jarum tidak berkarat. Selain itu, serta melindungi kompas terhadap suhu antara -4° sampai 50°C. Dengan demikian, kompas dapat bekerja normal. Gambar: disini
close