Setiap kita melakukan penelitian pasti membutuhkan angket. Kamu tentu pernah mengalaminya saat menyusun tesis kan?.
Angket atau kuesioner adalah salah satu cara atau teknik yang digunakan seorang peneliti untuk mengmpulkan data dengan cara menyebarkan sejumlah lembar kertas yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.
Pada metode ini, pertanyaan-pertanyaan masalah ditulis dalam format kuesioner lalu disebar kepada responden untuk dijawab, kemudian dikembalikan kepada peneliti.
Dari jawaban responden tersebut, peneliti dapat memperoleh data seperti pendapat dan sikap responden terhadap masalah yang sedang diteliti.
Kuesioner yang digunakan harus benar-benar mewakili apa yang menjadi tujuan penelitian. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1. Sebelum atau pada saat membuat kuesioner ada baiknya pelajari dulu kuesioner yang sudah ada dan yang relevan dengan topik penelitian yang akan dilakukan.
2. Masalah-masalah konsep dan pengukuran dapat dipecahkan dengan berkonsultasi dengan pembimbing kamu.
3. Untuk lebih memahami tentang fenomena dan perubahan sosial, seorang peneliti harus mencari informasi tambahan melalui data sekunder, wawancara bebas, observasi dan berpartisipasi dalam studi kasus. Gambar: disini
Langkah-langkah penyusunan angket penelitian adalah:
1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.
2. Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner.
3. Menyebarkan setiap variabel menjadi sub variabel yang lebih spesifik dan tunggal.
4. Menentukan jenis data yang akan ditampilkan sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya.
Sebagian besar penelitian menggunakan angket sebagai metode yang dipilih untuk mengumpulkan data. Hal ini disebabkan karena metode ini punya kelebihan dengan pengumpulan data lainnya. Berikut kelebihan angket dibanding metode lain:
1. Tidak memerlukan kehadiran peneliti.
2. Dapat menjangkau responden dalam jumlah banyak.
3. Seragam untuk semua responden.
4. Dapat dibuat anonim (tanpa identitas) sehingga responden bebas menjawab.
5. Dapat dijawab menurut kesempatan yang dimiliki responden.
Angket atau kuesioner adalah salah satu cara atau teknik yang digunakan seorang peneliti untuk mengmpulkan data dengan cara menyebarkan sejumlah lembar kertas yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.
Pada metode ini, pertanyaan-pertanyaan masalah ditulis dalam format kuesioner lalu disebar kepada responden untuk dijawab, kemudian dikembalikan kepada peneliti.
Dari jawaban responden tersebut, peneliti dapat memperoleh data seperti pendapat dan sikap responden terhadap masalah yang sedang diteliti.
Kuesioner yang digunakan harus benar-benar mewakili apa yang menjadi tujuan penelitian. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1. Sebelum atau pada saat membuat kuesioner ada baiknya pelajari dulu kuesioner yang sudah ada dan yang relevan dengan topik penelitian yang akan dilakukan.
2. Masalah-masalah konsep dan pengukuran dapat dipecahkan dengan berkonsultasi dengan pembimbing kamu.
3. Untuk lebih memahami tentang fenomena dan perubahan sosial, seorang peneliti harus mencari informasi tambahan melalui data sekunder, wawancara bebas, observasi dan berpartisipasi dalam studi kasus. Gambar: disini
Kuesioner penleitian |
1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.
2. Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner.
3. Menyebarkan setiap variabel menjadi sub variabel yang lebih spesifik dan tunggal.
4. Menentukan jenis data yang akan ditampilkan sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya.
Sebagian besar penelitian menggunakan angket sebagai metode yang dipilih untuk mengumpulkan data. Hal ini disebabkan karena metode ini punya kelebihan dengan pengumpulan data lainnya. Berikut kelebihan angket dibanding metode lain:
1. Tidak memerlukan kehadiran peneliti.
2. Dapat menjangkau responden dalam jumlah banyak.
3. Seragam untuk semua responden.
4. Dapat dibuat anonim (tanpa identitas) sehingga responden bebas menjawab.
5. Dapat dijawab menurut kesempatan yang dimiliki responden.