Gulma
mampu berkembang biak secara vegetatif maupun generatif dengan biji
yang dihasilkan. Secara vegetatif antara lain dengan rhizoma, stolon,
tuber, bulbus, corn dan runner. Pembiakan melalui spora umumnya
dilakukan oleh bangsa Pakistan sedangkan pembiakan melalui biji banyak
dilakukan oleh gulma semusim dan beberapa gulma dua tahunan.
Pada kondisi yang tidak menguntungkan biji akan mengalami dormansi yang merupakan sifat penting untuk memertahankan dan melestarikan hidup gulma. Dalam keadaan dormasi, biji dapat bertahan untuk jangka waktu yang cukup lama dengan melakukan aktifitas metabolisme yang minimal. Dormansi dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
Pada kondisi yang tidak menguntungkan biji akan mengalami dormansi yang merupakan sifat penting untuk memertahankan dan melestarikan hidup gulma. Dalam keadaan dormasi, biji dapat bertahan untuk jangka waktu yang cukup lama dengan melakukan aktifitas metabolisme yang minimal. Dormansi dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
a. Innate dormancy
Dormansi
ini bersifat genetik yang antara lain dapat disebabkan oleh kulit biji
yang impermeable, hambatan kimiawi dalam kulit biji dan embrio yang
rudimenter.
b. Induced dormancy
Dalam keadaan sempurna menguntungkan biji tumbuh sempurna, namun menjadi dorman akibat karena keadaan yang kurang menguntungkan.
c. Enforced dormancy
Biji
menjadi dorman karena faktor lingkungan tidak menguntungkan dan
kemudian akan segera tumbuh normal, bila faktor penghambat tersebut
dihilangkan.
Biji
gulma akan berkecambah bila faktor pertumbuhan seperti air, gas, suhu
dan cahaya terpenuhi. Air diperlukan untuk menjalankan aktifitas
metabolisme dan perkembangan sel tumbuhan. Demikian juga dengan gas,
suhu dan cahaya memerankan peranan penting dalam memacu aktifitas
metablisme gulma.
Gulma
akan berkembang dengan cepat bila faktor cahaya, unsur hara, air, gas
dan tempat hidup dapat dipenuhi secara maksimal. Di dalam suatu
ekosistem, gulma tidak hidup secara tunggal tapi hidup bersama-sama
dengan tumbuhan lain sehingga untuk mendapatkan faktor tersebut harus
melakukan persaingan. Persaingan akan terjadi bila timbul interaksi
antara lebih dari satu tumbuhan. Tipe interaksi menurut Soeryani adalah
sebagai berikut:
Gulma Tanaman, |
1. Neutralisme
Kedua tumbuhan saling tidak terpengaruh oleh interaksi. Misalnya antara karet dan Calopogonium mucunoides.
2. Kompetisi
Kedua
tumbuhan terpengaruh secara negatif oleh interaksi dalam bentuk
penurunan kegiatan pertumbuhannya (termasuk alelopati). Misalnya antara
jagung dengan Chenopodium album.
3. Amensalisme
Satu
tumbuhan tidak dipengaruhi oleh interaksi sementara kegiatan
pertumbuhan lainnya dipengaruhi secara negatif. Misalnya antara karet
dewasa dan penutup tanah sembung rambat.
4. Dominasi
Satu tumbuhan mendominasi tumbuhan lainnya (termasuk parasitisme dan predasi). Misalnya antara Cyperus sp dan padi gogo, antara Cuscutta sp dan tanaman pagar.
5. Komensalisme
Suatu
interaksi yang positif: satu tumbuhan tidak dipengaruhi, sedang
tumbuhan lain memperoleh keuntungan dari interaksi ini misalnya antara Azolla sp dan padi.
6. Proto-kooperasi
Interaksi kooperatif antara dua tumbuhan dan menguntungan keduanya. Nama lainnya disebut simbiosis. Misalnya antara Azolla sp dan padi.