Gulma dan Perkembangannya - Geograph88

Gulma dan Perkembangannya

Gulma dan Perkembangannya
Gulma mampu berkembang biak secara vegetatif maupun generatif dengan biji yang dihasilkan. Secara vegetatif antara lain dengan rhizoma, stolon, tuber, bulbus, corn dan runner. Pembiakan melalui spora umumnya dilakukan oleh bangsa Pakistan sedangkan pembiakan melalui biji banyak dilakukan oleh gulma semusim dan beberapa gulma dua tahunan. 

Pada kondisi yang tidak menguntungkan biji akan mengalami dormansi yang merupakan sifat penting untuk memertahankan dan melestarikan hidup gulma. Dalam keadaan dormasi, biji dapat bertahan untuk jangka waktu yang cukup lama dengan melakukan aktifitas metabolisme yang minimal. Dormansi dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

a. Innate dormancy
Dormansi ini bersifat genetik yang antara lain dapat disebabkan oleh kulit biji yang impermeable, hambatan kimiawi dalam kulit biji dan embrio yang rudimenter.
b. Induced dormancy
Dalam keadaan sempurna menguntungkan biji tumbuh sempurna, namun menjadi dorman akibat karena keadaan yang kurang menguntungkan.
c. Enforced dormancy
Biji menjadi dorman karena faktor lingkungan tidak menguntungkan dan kemudian akan segera tumbuh normal, bila faktor penghambat tersebut dihilangkan.

Biji gulma akan berkecambah bila faktor pertumbuhan seperti air, gas, suhu dan cahaya terpenuhi. Air diperlukan untuk menjalankan aktifitas metabolisme dan perkembangan sel tumbuhan. Demikian juga dengan gas, suhu dan cahaya memerankan peranan penting dalam memacu aktifitas metablisme gulma.

Gulma akan berkembang dengan cepat bila faktor cahaya, unsur hara, air, gas dan tempat hidup dapat dipenuhi secara maksimal. Di dalam suatu ekosistem, gulma tidak hidup secara tunggal tapi hidup bersama-sama dengan tumbuhan lain sehingga untuk mendapatkan faktor tersebut harus melakukan persaingan. Persaingan akan terjadi bila timbul interaksi antara lebih dari satu tumbuhan. Tipe interaksi menurut Soeryani adalah sebagai berikut:
Perkembangbiakan Gulma
Gulma Tanaman,

1. Neutralisme
Kedua tumbuhan saling tidak terpengaruh oleh interaksi. Misalnya antara karet dan Calopogonium mucunoides. 
2. Kompetisi
Kedua tumbuhan terpengaruh secara negatif oleh interaksi dalam bentuk penurunan kegiatan pertumbuhannya (termasuk alelopati). Misalnya antara jagung dengan Chenopodium album. 
3. Amensalisme
Satu tumbuhan tidak dipengaruhi oleh interaksi sementara kegiatan pertumbuhan lainnya dipengaruhi secara negatif. Misalnya antara karet dewasa dan penutup tanah sembung rambat.
4. Dominasi
Satu tumbuhan mendominasi tumbuhan lainnya (termasuk parasitisme dan predasi). Misalnya antara Cyperus sp dan padi gogo, antara Cuscutta sp dan tanaman pagar.
5. Komensalisme
Suatu interaksi yang positif: satu tumbuhan tidak dipengaruhi, sedang tumbuhan lain memperoleh keuntungan dari interaksi ini misalnya antara Azolla sp  dan padi.
6. Proto-kooperasi
Interaksi kooperatif antara dua tumbuhan dan menguntungan keduanya. Nama lainnya disebut simbiosis. Misalnya antara Azolla sp dan padi.
close