Perbedaan Bakteri Heterotrof dan Autotrof - Geograph88

Perbedaan Bakteri Heterotrof dan Autotrof

Perbedaan Bakteri Heterotrof dan Autotrof
Bakteri ada dimana-mana dan sudah menjadi bagian dari kehidupan. Berdasarkan cara memperolah makanannya, bakteri dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu bakteri heterortof dan bakteri autotrof.

a. Bakteri Heterotrof

Bakteri heterotrof adalah bakteri yang hidup dengan memperoleh makanan berupa zat organik dari lingkungannya karena tidak dapat menyususn sendiri zat organik yang dibutuhkannya. Zat-zat organik diperoleh dari sisa organisme lain, sampah, atau zat-zat yang terdapat di dalam tubuh organisme lain.

Bakteri yang mendapatkan zat organik dari sampah, kotoran, bangkai dan juga makanan kita disebut sebagai bakteri saprofit (saprobe=sampah).

Bakteri ini menguraikan zat-zat organik yang terkandung di dalam makanan menjadi zat-zat anogranik yaitu CO₂ , H₂O, energi dan mineral-mineral. Di dalam lingkungan, bakteri pembusuk ini berfungsi sebagai pengurai dan penyedia nutrien bagi tumbuhan.

Bakteri E Coli
Bakteri ini penting untuk pengomposan, namun merugikan jika terdapat pada makanan karena dapat mengakibatkan makanan menjadi busuk. Bakteri Echerichia coli yang ada dalam usus manusia juga hidup secara saprofit. Tanpa bakeri ini kita akan sulit buang air. Bakeri ini juga menyediakan vitamin K bagi tubuh. Gambar bakteri Echerichia coli dapat dilihat di bawah ini.

Bakteri heterotrof lain adalah bakteri parasit, baik parasit pada manusia, hewan maupun tumbuhan. Kebutuhan zat organik bakteri parasit diperoleh dari tubuh inangnya. Karena dapat mengakibarkan sakit maka disebut patogen. Contoh bakteri patogen adalah Clostridium tetani  penyebab tetanus, Mycobacterium tubercolosis penyebab TBC dan Mycobacterium leprae penyebab lepra.

b. Bakteri Autotrof
Bakteri yang dapat menyusun sendiri zat-zat organik dari zat-zat anorganik digolongkan kedalam bakteri autotrof. Pengubahan zat-zat anorganik menjadi zat-zat organik itu dilakukan melalui dua cara yaitu:

1. Menggunakan energi cahaya
Energi cahaya digunakan untuk mengbah zat anogranik menjadi zat organik melalui proses fotosintesis. Karena itu bakteri ini dikenal sebagai bakteri yang hidup secara fotoautotrof. Contoh bakteri fotoautotrof adalah bakteri hijau dan bakteri ungu. Bakteri hijau mengandung pigmen hijau. Pigmen ini disebut bakterioklorofil. Bakteri ungu mengandung pigmen ungu, merah atau kuning. Pigmen ini disebut bakteriopurpurin.

2. Menggunakan energi kimia
Energi kimia diperoleh saat terjadi perombakan zat kimia dari molekul yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan melepaskan hidrogen. Bakteri yang menggunakan energi kimia untuk sintesis zat-zat organik dikenal sebagai bakteri kemoautotrof. Misalnya Nitrosomonas yang memecah NH₃ menjadi HNO₂, air dan energi. Energi yang diperoleh digunak
close