Batuan sedimen organik terbentuk dari larutan-larutan dengan bantuan organisme baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan melalui proses biokimia dan biomekanik.
Oleh karena itu sebenarnya antara sedimen organik dan sedimen kimia sulit dipisahkan secara nyata.
Batuan kapur merupakan contoh batuan sedimen yang di samping terbentuk secara kimia juga terbentuk secara organik.
Batuan sedimen yang mengandung silisium terbentuk dari asam silisium dengan perantaraan hewan radiolaria atau tumbuh-tumbuh diatomea (batuan radiolarit dan diatomit).
Batubara terbentuk pada kondisi air berawa dari sisa tumbuh-tumbuhan yang proses pembusukannya tidak sempurna.
Karena tertimbun oleh endapan seperti pasir dan lempung dalam jangka waktu sangat lama, zat karbon (C) secara relatif akan makin banyak dibandingkan dengan unsur-unsur lain. Pada proses pembentukan batubara akan keluar antara lain N₂, O₂ dan H₂.
Stadium pertama pembentukan batubara adalah berupa gambut (peat) yang berwarna kuning, coklat atau hitam.
Pada stadium ini kandungan karbon masih rendah yaitu antara 52% - 62%. Stadium kedua berupa lignit atau batubara muda atau batubara coklatberupa massa padat berwarna coklat atau hitam dengan kandungan karbon 63% - 70%.
Stadium selanjutnya terbentuk batubara berupa massa yang lebih padat daripada lignit, berwarna hitam dengan kandungan karbon 71% - 82%.
Pada stadium ini tidak dapat dilihat lagi struktur dari tumbuh-tumbuhan. Jika tekanan dan temperatur meningkat lagi, batubara akan mengalami metamorfosis menjadi antrasit nerupa massa padat dan keras, berwarna hitam keabu-abuan, kandungan karbonnya meningkat sampai 95%.
Stadium terakhir dari pembentukan batubara dinamakan grafit dengan kandungan karbon mencapai 99% dan sangat keras.
Diatome terbentuk dari akumulasi endapan kerangka tumbuhan bersel satu diatomae yang tumbuh pada dasar laut atau danau berair asin. Endapan diatomae ini dapat ditemukan di kubah Sangiran. Karang dibangun oleh organisme koral dan algae calcareous.
Syarat hidup koral adalah dasar laut dapat ditembus oleh cahaya matahari, yaitu dengan kedalaman kurang dari 50 meter, temperatur air sekitar 21 - 26°C, dan airnya jernih.Karang tumbuh dari dasar laut menuju ke atas.
Dengan demikian ketebalan maksimun karang adalah sekitar 50 meter. Pada kenyataannya dapat ditemukan lapisan batuan kapur ketebalannya lebih dari 50 meter.
Hal inimerupakan indikator bahwa selama pembentukan karang tersebut dasar laut mengalami penurunan sebelum kemudian terangkat menjadi sebuah pegunungan.
Oleh karena itu sebenarnya antara sedimen organik dan sedimen kimia sulit dipisahkan secara nyata.
Batuan kapur merupakan contoh batuan sedimen yang di samping terbentuk secara kimia juga terbentuk secara organik.
Batuan sedimen yang mengandung silisium terbentuk dari asam silisium dengan perantaraan hewan radiolaria atau tumbuh-tumbuh diatomea (batuan radiolarit dan diatomit).
Batubara terbentuk pada kondisi air berawa dari sisa tumbuh-tumbuhan yang proses pembusukannya tidak sempurna.
Karena tertimbun oleh endapan seperti pasir dan lempung dalam jangka waktu sangat lama, zat karbon (C) secara relatif akan makin banyak dibandingkan dengan unsur-unsur lain. Pada proses pembentukan batubara akan keluar antara lain N₂, O₂ dan H₂.
Stadium pertama pembentukan batubara adalah berupa gambut (peat) yang berwarna kuning, coklat atau hitam.
Pada stadium ini kandungan karbon masih rendah yaitu antara 52% - 62%. Stadium kedua berupa lignit atau batubara muda atau batubara coklatberupa massa padat berwarna coklat atau hitam dengan kandungan karbon 63% - 70%.
Batubara |
Pada stadium ini tidak dapat dilihat lagi struktur dari tumbuh-tumbuhan. Jika tekanan dan temperatur meningkat lagi, batubara akan mengalami metamorfosis menjadi antrasit nerupa massa padat dan keras, berwarna hitam keabu-abuan, kandungan karbonnya meningkat sampai 95%.
Stadium terakhir dari pembentukan batubara dinamakan grafit dengan kandungan karbon mencapai 99% dan sangat keras.
Diatome terbentuk dari akumulasi endapan kerangka tumbuhan bersel satu diatomae yang tumbuh pada dasar laut atau danau berair asin. Endapan diatomae ini dapat ditemukan di kubah Sangiran. Karang dibangun oleh organisme koral dan algae calcareous.
Syarat hidup koral adalah dasar laut dapat ditembus oleh cahaya matahari, yaitu dengan kedalaman kurang dari 50 meter, temperatur air sekitar 21 - 26°C, dan airnya jernih.Karang tumbuh dari dasar laut menuju ke atas.
Dengan demikian ketebalan maksimun karang adalah sekitar 50 meter. Pada kenyataannya dapat ditemukan lapisan batuan kapur ketebalannya lebih dari 50 meter.
Hal inimerupakan indikator bahwa selama pembentukan karang tersebut dasar laut mengalami penurunan sebelum kemudian terangkat menjadi sebuah pegunungan.