Planet bumi tersusun dari tiga lapisan utama, yaitu bagian inti, selubung, dan litosfer. Masing-masing lapisan memiliki krakteristik yang berbeda.
Secara umum, bagian inti merupakan lapisan yang paling berat dan semakin ringan ke arah permukaan bumi.
Lapisan paling penting bagi kehidupan manusia adalah litosfer, karena pada lapisan itulah manusia melakukan aktivitasnya dalam kehidupannya sehari-hari.
Litosfer terdiri dari mineral dan batuan. Batuan merupakan himpunan dari mineral, oleh karenanya dalam mempelajari batuan pemahaman mengenai mineral harus dimiliki terlebih dahulu.Salah satu pengenalan mineral didasarkan atas fisiknya yang antara lain meliputi warna, kilapan, bentuk, belahan dan kekerasannya.
Mineral terbentuk melalui 4 cara, yaitu berasal dari larutan, magma, sublimasi, dan metamorfosis. Berdasarkan komposisi kimianya, mineral dapat dibedakan menjadi 8 unsur, yaitu unsur mulia (native element), sulfida, halida, oksida dan hidroksida, karbonat, sulfat, fosfat, dan silikat. Selanjutnya, berdasarkan peranannya sebagai penyusun bantuandapat dibedakan menjadi mineral utama, sekunder dan aksesor.
Berdasarkan cara terbentuknya batuan dapat dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu batuan beku, sedimen dan metamorf. Batuan beku berasal dari pembekuan magma, sedimen berasal dari endapan, dan metamorf berasal dari batuan yang telah ada yang telah mengalami perubahan bentuk.
Berdasarkan kandungan kwarsa (silikon oksida), ada 4 macam batuan beku, yaitu batuan beku asam (Acid Rocks), menengah (intermidiert rock), basa (basic rocks), dan ultra-basa (ultra basic rocks).
Dilihat dari tempat terbentuknya ada tiga macam batuan beku, yaitu batuan beku luar, gang, dan dalam. Bedasarkan ukuran teksturnya, ada tiga macam batuan beku, yaitu fanerik, afanitik, dan porfiritik.
Batuan sedimen dibentuk oleh tenaga geologi yang berupa air, angin, es, maupun makhluk hidup. Sifat utama dari sebagian besar batuan sedimen adalah berlapis-lapis.
Berdasarkan cara terbentuknya, batuan sedimen dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam yaitu sedimen kimia, sedimen klastika, dan sedimen organik. Batuan sedimen juga dapat dibedakan berdasarkan tenaga pengangkut dan tempat pengendapannya.
Berdasarkan tenaga pengangkutnya, sedimen dibedakan menjadi sedimen akuatis, aeris/aeolis, glasial, dan marin, sedangkan berdasarkan tempat pengendapannya dapat dibedakan menjadi sedimen teristris, fluvial, limnis, marin, dan glasial.
Batuan metamorf terbentuk karena adanya pengaruh panas, tekanan, dan aktivitas zat-zat kimia baik bekerja secara sendiri-sendi maupun secara bersama-sama. Dibedakan tiga macam metamorfosis, yaitu metamorfosis thermal (sentuh), metamorfosis dinamo, dan metamorfosis regional.
Bahan induk semua batuan adalah magma. Setelah magma membeku dan membentuk batuan beku. Oleh proses kimia, fisika oleh gaya-gaya geologi yang lain mengalami pelapukan, pengikisan, ditransportasikan dan diendapkan sebagai batuan sedimen.
Tekanan dan temperatur yang tinggi mengubah batuan sedimen menjadi batuan metamorf dan kemudian melebur lagi menjadi magma.
Secara umum, bagian inti merupakan lapisan yang paling berat dan semakin ringan ke arah permukaan bumi.
Lapisan paling penting bagi kehidupan manusia adalah litosfer, karena pada lapisan itulah manusia melakukan aktivitasnya dalam kehidupannya sehari-hari.
Litosfer terdiri dari mineral dan batuan. Batuan merupakan himpunan dari mineral, oleh karenanya dalam mempelajari batuan pemahaman mengenai mineral harus dimiliki terlebih dahulu.Salah satu pengenalan mineral didasarkan atas fisiknya yang antara lain meliputi warna, kilapan, bentuk, belahan dan kekerasannya.
Mineral terbentuk melalui 4 cara, yaitu berasal dari larutan, magma, sublimasi, dan metamorfosis. Berdasarkan komposisi kimianya, mineral dapat dibedakan menjadi 8 unsur, yaitu unsur mulia (native element), sulfida, halida, oksida dan hidroksida, karbonat, sulfat, fosfat, dan silikat. Selanjutnya, berdasarkan peranannya sebagai penyusun bantuandapat dibedakan menjadi mineral utama, sekunder dan aksesor.
Litosfer |
Berdasarkan kandungan kwarsa (silikon oksida), ada 4 macam batuan beku, yaitu batuan beku asam (Acid Rocks), menengah (intermidiert rock), basa (basic rocks), dan ultra-basa (ultra basic rocks).
Dilihat dari tempat terbentuknya ada tiga macam batuan beku, yaitu batuan beku luar, gang, dan dalam. Bedasarkan ukuran teksturnya, ada tiga macam batuan beku, yaitu fanerik, afanitik, dan porfiritik.
Batuan sedimen dibentuk oleh tenaga geologi yang berupa air, angin, es, maupun makhluk hidup. Sifat utama dari sebagian besar batuan sedimen adalah berlapis-lapis.
Berdasarkan cara terbentuknya, batuan sedimen dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam yaitu sedimen kimia, sedimen klastika, dan sedimen organik. Batuan sedimen juga dapat dibedakan berdasarkan tenaga pengangkut dan tempat pengendapannya.
Berdasarkan tenaga pengangkutnya, sedimen dibedakan menjadi sedimen akuatis, aeris/aeolis, glasial, dan marin, sedangkan berdasarkan tempat pengendapannya dapat dibedakan menjadi sedimen teristris, fluvial, limnis, marin, dan glasial.
Batuan metamorf terbentuk karena adanya pengaruh panas, tekanan, dan aktivitas zat-zat kimia baik bekerja secara sendiri-sendi maupun secara bersama-sama. Dibedakan tiga macam metamorfosis, yaitu metamorfosis thermal (sentuh), metamorfosis dinamo, dan metamorfosis regional.
Bahan induk semua batuan adalah magma. Setelah magma membeku dan membentuk batuan beku. Oleh proses kimia, fisika oleh gaya-gaya geologi yang lain mengalami pelapukan, pengikisan, ditransportasikan dan diendapkan sebagai batuan sedimen.
Tekanan dan temperatur yang tinggi mengubah batuan sedimen menjadi batuan metamorf dan kemudian melebur lagi menjadi magma.