Perbedaan Fisiografis dan Budaya Dataran Rendah dengan Dataran Tinggi - Geograph88

Perbedaan Fisiografis dan Budaya Dataran Rendah dengan Dataran Tinggi

Perbedaan Fisiografis dan Budaya Dataran Rendah dengan Dataran Tinggi

Ketika belajar geografi tentu kita sering mendengar istilah dataran rendah dan dataran tinggi. Kedua jenis kenampakan alam tersebut umum dijumpai di sekeliling kita.

Namun apakah kita sudah paham perbedaan mendasar dari kedua jenis fisiografis bumi tersebut?. Kita akan lihat berdasarkan berbagai indikator pembeda.

1. Ketinggian 
 Dataran Tinggi: Dataran tinggi adalah wilayah yang terletak di atas ketinggian tertentu di atas permukaan laut. Fisiografis wilayah ini memiliki elevasi yang lebih tinggi daripada dataran rendah dan seringkali memiliki puncak gunung, pegunungan, atau perbukitan. Ketinggian dataran tinggi dapat bervariasi, tetapi biasanya lebih dari 500 meter di atas permukaan laut.

Dataran Rendah: Dataran rendah adalah wilayah yang berada pada elevasi yang lebih rendah dan mendekati atau bahkan di bawah permukaan laut. Dataran rendah cenderung memiliki kontur yang lebih datar dan dataran yang lebih luas.

2. Karakteristik Iklim:
Dataran Tinggi: Dataran tinggi cenderung memiliki iklim yang lebih dingin karena ketinggiannya yang lebih tinggi. Suhu di dataran tinggi seringkali lebih rendah daripada di dataran rendah, dan mereka mungkin lebih rentan terhadap cuaca ekstrem seperti salju dan es.

Dataran Rendah: Dataran rendah memiliki suhu yang lebih hangat karena berada pada ketinggian yang lebih rendah. Mereka cenderung memiliki iklim yang lebih stabil dan kondusif untuk pertanian.

3. Vegetasi:
Dataran Tinggi: Vegetasi di dataran tinggi cenderung berbeda tergantung pada iklim, tetapi seringkali terdiri dari hutan hujan, hutan konifer, atau padang rumput alpin. Vegetasi di dataran tinggi seringkali lebih beragam dan khas dibandingkan dengan dataran rendah.

Dataran Rendah: Dataran rendah dapat memiliki berbagai jenis vegetasi, termasuk hutan, padang rumput, gurun, atau wilayah subur yang cocok untuk pertanian.

4. Hidrologi
Dataran Tinggi: Ketersediaan air di dataran tinggi seringkali berasal dari sungai-sungai yang berasal dari pegunungan atau daerah lembab. Air dapat lebih melimpah di dataran tinggi, tetapi juga dapat bergantung pada curah hujan dan pencairan salju.

Dataran Rendah: Dataran rendah cenderung memiliki ketersediaan air yang lebih stabil karena dapat menerima aliran sungai dari dataran tinggi dan memiliki lebih sedikit masalah dengan pembekuan air daripada dataran tinggi.

5. Budaya
Dataran Tinggi: Dataran tinggi seringkali memiliki populasi manusia yang lebih rendah dibandingkan dataran rendah karena kondisi yang lebih keras dan kurangnya tanah yang cocok untuk pertanian. Namun, beberapa dataran tinggi memiliki permukiman dan pertanian yang penting.

Dataran Rendah: Dataran rendah seringkali menjadi tempat populasi manusia yang padat, karena kondisi iklim yang lebih ramah dan tanah yang lebih subur. Mereka sering menjadi pusat kegiatan ekonomi, perdagangan, dan perkotaan.
close