Mungkin ketika malam hari yang cerah dan kebetulan anda melihat ke atas langit yang penuh dengan bintang, anda sempat berfikir bagaimana sebetulnya jagad raya itu?.
Seberapa luas jagad raya itu dan siapa yang menciptakannya?. Baca juga: Perbedaan air tanah dalam dan dangkal
Hal tersebutlah yang mendorong manusia sebagai mahluk yang memiliki akal untuk berfikir dan merenungkan bagaimana sebenarnya proses pembentukan jagad raya sebenarnya.
Kalau dalam salah satu ayat Al Quran ditulis bahwa penciptaan langit dan bumi ini terdiri dari 7 tahapan. Tahapan itulah yang sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti.
Baca juga:
Kaitan tekstur tanah dan kesuburan tanah Salah satu sudut Jagad raya |
Menurut para ahli astronomi jagad raya tersusun atas 73% energi gelap, 23% materi gelap, 3,6% gas dan galaksi, 0,4% bintang, planet dan zat lainnya.
Hingga saat ini misteri tentang jagad raya masih banyak yang belum diketahui bahkan hingga akhir zaman pun mungkin manusia tidak akan mengetahui keseluruhan isi jagad raya yang terdiri dari berbagai macam benda seperti planet, bintang, debu, komet, matahari, dan lainnya.
Sejak zaman dahulu, dari zaman peradaban kuno hingga sekarang, manusia telah membuat anggapan-anggapan mengenai teori penciptaan jagad raya baik yang dapat diterima akal sehat maupun tidak. Berikut ini beberapa teori yang menjelaskan tentang terbentuknya jagad raya.
1. Teori Jagad Raya Mengembang
Teori ini diperkenalkan oleh Edwin Hubble pada
1929. Menurut hipotesisnya jagad raya ini tidak diam melainkan bergerak
menjauhi pusat alam semesta.
Hubble
juga membuat suatu sistem klasifikasi
untuk berbagai galaksi yang berhasil ia diamati, mengaturnya satu-persatu
berdasarkan jarak, bentuk, dan tingkat pencahayaannya, dengan memerhatikan
menurunnya emisi cahaya galaksi, dia melihat bahwa galaksi-galaksi terebut
bergerak saling menjauh dengan perbandingan jarak yang konstan.
Semakin jauh
suatu galaksi, semakin besar pula kecepatannya. Teori ini memperkuat teori Big
Bang yang menyatakan bawa alam semesta berasal dari satu titik ledakan yang
maha dahsyat.
2.Teori Big Bang
Teori
ini menyatakan bahwa alam semesta berasal dari ledakan satu titik yang amat
panas dan padat. Berdasarkan pengukuran tahun 2009 alam semesta lahir sekitar
13,7 miliar tahun yang lalu. Teori ini awal mulanya dicetuskan oleh seorang pastur bernama Georges
Lemaitre.
Alam semesta awalnya merupakan satu titik kecil yang dianggap
memiliki volume nol kemudian meledak karena tekanan dan temperatur yang sangat
tinggi. Setelah ledakan tersebut barulah partikel-partikel penyusun alam
semesta terbentuk seperti hidrogen, helium kemudian semakin berkembang
membentuk nebula dan akhirnya tercipta bintang dan planet.
Teori ini hingga kini masih bertahan dan mendapat bukti dari beberapa penelitian seperti jejak radiasi kosmik Big Bang dan pengukuran spektrum cahaya bintang.
Ilustrasi Big Bang |
3. Teori Osilasi (keadaan tetap)
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh astronom
asal Inggris Fred Hoyle (1948). Ia mengatakan bahwa jagad raya ini tidaklah
mengembang seperti yang dikatakan teori Big Bang.
Materi jagad raya berasal
dari hidrogen yang kemudian membentuk bintang dan galaksi. Dalam teori ini zat
baru selalu tercipta dalam ruang angkasa
dan membentuk galaksi baru.
Teori ini banyak ditentang oleh berbagai ahli fisika
karena bertentangan dengan salah satu hukum fisika yaitu hukum kekekalan zat. Baca juga: Pengertian daerah konvergensi antar tropik
Itulah uraian singkat tentang beberapa teori yang dibuat manusia tentang penciptaan jagad raya. Seiring dengan kemajuan teknologi astronomi, beberapa penelitian mungkin nantinya akan menghasilkan teori yang baru lagi tentang jagad raya ini. Apakah anda tertarik menelitinya?. Silhakan kalau penasaran. Baca juga: Soal ulangan bab konsep geografi
Gambar:disini, disini