Genesa Kubah Garam (Salt Dome) - Geograph88

Genesa Kubah Garam (Salt Dome)

Genesa Kubah Garam (Salt Dome)
Kalian tentu tahu garam kan?. Semua orang pasti perlu garam dalam kehidupan sehari-hari
seperti memasak di dapur tentunya. 

Lalu bagaimana kalau ada garam dalam jumlah besar dan membentuk sebuah gunung di dasar permukaan bumi?. 

Dalam geologi hal tersebut dapat terjadi dan dinamakan salt dome (kubah garam). Kubah garam adalah sebuah gundukan atau kolom garam dalam jumlah besar yang terangkat ke permukaan bumi karena perbedaan massa jenis batuan dengan massa jenis garam itu sendiri. 

Garam tersebut dapat memiliki kemampuan untuk mengalir dengan cepat dalam tekanan yang tinggi.

Kubah garam dapat terbentuk di daerah cekungan sedimen dimana endapan garam telah terkubur di bawah tanah oleh paling sedikit 5000 jenis endapan sedimen. Salah satu lokasi kubah garam terbesar di dunia saat ini adalah di Teluk Meksiko. 

Tidak kurang 500 titik kubah garam ditemukan baik di dasar laut maupun di daratan sekitar Teluk Meksiko. 

Beberapa lokasi kubah garam lain terdapat di Amerika Serikat, Jerman, Kanada, Brazil, Gabon dan di Semenanjung Arab. 

Kubah garam dapat terbentuk dalam struktur yang sangat besar hingga 7 km ke bawah sedangkan batuan induk pembentuk garam dapat memiliki tebal hingga beberapa ribu kaki. 

Kubah garam biasanya tidak akan muncul sampai keluar permukaan bumi. Di Indonesia sendiri hingga saat ini belum ada indikasi keterdapatan kubah garam karena lingkungan pengendapan yang tidak mendukung. Sehingga sumur minyak di Indonesia kebanyakan berasal dari cebakan struktural.

Ada setidaknya 2 faktor yang memengaruhi terbentuknya kubah garam yaitu:
  • ketika garam terkubur beberapa ribu meter di dalam bumi maka ia akan memiliki massa jenis yang lebih rendah dari batuan sedimen di sekitarnya.
  • garam memiliki kemampuan untuk mengalir dan berubah bentuk ketika berada dalam tekanan tinggi.
Gerakan kubah garam dapat dipicu oleh gaya tektonik yang menghasilkan lipatan kerak bumi sehingga kubah garam akan meletus dalam formasi antiklin. 

Secara ekonomi kubah garam berfungsi sebagai reservoir minyak dan gas alam dan pembuangan limbah kimia berbahaya. 

Manusia mulai mengetahui tentang potensi kubah garam sebagai cebakan minyak sekitar tahun 1900an di Texas Amerika Serikat tepat di Bukit Spindletop. 

Spindletop adalah sebuah bukit dengan tinggi sekitar 15 kaki dimana disana terdapat beberapa mata air belerang dan  saluran gas alam. 

Pada kedalaman 1000 kaki mata bor sumur menembus lapisan minyak dan produksinya mencapai 100.000 barel minyak mentah per hari di awal produksi. Hal tersebut menunjukkan potensi kubah garam sebagai lokasi cebakan minyak dan gas alam.

Perkembangan Kubah Garam
Kubah Garam di Iran
Sumber:
close