Bagaimana Cara Menghitung Usia Bumi? - Geograph88

Bagaimana Cara Menghitung Usia Bumi?

Bagaimana Cara Menghitung Usia Bumi?
Bagi siswa-siswi mungkin pertanyaan seperti ini seringkali ditanyakan kepada guru kalian.

Kapan bumi kita ini terbentuk ? Berapa usianya hingga saat ini ? Adalah pertanyaan-pertanyaan yang sukar dijawab secara pasti. 

Karena jawabannya melebihi dari usia kita, usia bapa-ibu kita, bahkan melibihi usia kakek buyut kita. Ribuan tahun bahkan milyaran tahun untuk usia suatu epoch geologi. 

Untuk itu maka digunakan  pendekatan yang secara garis besarnya terdiri dari dua macam ukuran, yaitu pendekatan umur relatif dan pendekatan umur absolut. 

Nah di postingan kali ini akan dijelaskan mengenai pendekatan umur relatif terlebih dahulu.

1.  Pendekatan Umur Relatif
Pendekatan umur relatif adalah merupakan penentuan umur lapisan-lapisan batuan dalam bentuk perbandingan lapisan mana yang lebih dulu terbentuk dan lapisan mana yang terbentuk kemudian. 

Atau dengan kata lain lapisan mana yang lebih muda antara kedua lapisan batuan yang kita lihat. Ada beberapa pendekatan untuk menetnukan umur relatif, antara lain :

a.Superposisi
Metode Superposisi menyatakan bahwa lapisan sedimen yang paling atas menunjukkan umurnya lebih muda dari pada lapisan di bawahnya. 

Dan sebaliknya lapisan  bawah menunjukkan umurnya lebih tua dari pada lapisan di atasnya. 

Hal ini dapat kita pahami karena proses sedimentasi berjalan seperti itu.
Metode ini digunakan hanya berlaku pada batuan sedimen yang belum mengalami perubahan posisi. 

b.Intrusi
Intrusi adalah penyusupan magma ke dalam kerak bumi sampai mengalami pembekuan. Hal ini dapat diasumsikan bahwa batuan intrusi umurnya lebih muda dari batuan disekitarnya (yang disusupinya).

c.Deformasi
Deformasi adalah lapisan sedimen yang mengalami perubahan formasi karena adanya proses geologis seperti pelipatan dan patahan. 

Hal ini dapat diasumsikan bahwa bentuk lipatan atau patahan terjadi setelah adanya lapisan sedimen. Artinya bahwa lapisan sedimen umurnya lebih tua dari peristiwa lipatan atau patahan. 

d.Metamorfosa
Metamorfosa disini dimaksudkan pada proses perubahan bentuk dan struktur (disebut juga malihan). Misalnya Batuan Kapur berubah menjadi Marmer.

Hal ini dapat diasumsikan bahwa umur Marmer lebih muda dari Batuan Kapur yang ada disekitarnya. 

e.Perubahan Binatang
Setiap lapisan sedimen biasanya mengandung fosil dengan karakteristik masing-masing menurut tempat dan waktu organisme itu hidup. Karakteristik fosil dalam setiap lapisan sedimen disebut Facies Palaentologi. 

Dengan memadukan prinsip Superposisi maka umur lapisan batuan dan umur fosil pada suatu daerah yang sama atau berdekatan dapat dibedakan. 

Tetapi untuk daerah yang berjauhan dan telah mengalami perubahan posisi oleh tenaga eksogen atau oleh tenaga endogen, penentuan umur relatif ditentukan berdasarkan analisis korelasi.

Menurut kajian Biologi bahwa species tertentu hidup hanya dalam satu interval waktu tertentu dalam perkembangan sejarah geologi, selanjutnya digantikan oleh species lain.

f.Horizonisasi Tanah
Apa bila kita menggali penampang tanah, maka akan didapati lapisan-lapisan tanah yang mempunyai karakteristik yang berbeda. Secara mudah yang dapat dilihat perbedaan warna dari masing-masing lapisan. 

Lapisan-lapisan ini disebut dengan Horizon Tanah. Pembentukan horizon ini memerlukan waktu yang sangat lama dan berdasarkan pendekatan superposisi, maka umur horizon atas lebih muda dari horizon di bawahnya.
Fosil capung zaman purba
Sumber dan Gambar: disini
close