Tes berkualitas = Tes yang dapat dikerjakan
Jika anda seorang guru, apakah anda terkejut dengan kata di atas?.Apakah anda sering membuat soal ulangan yang er sulit bagi siswa?.
Sedikit pencerahan berikut mungkin bisa membantu kita menjadi guru yang lebih baik lagi ke depannya.
Jika soal tes yang dibuat oleh seorang guru diujikan kepada siswa dan kebanyakan siswa tidak berhasil mengerjakannya sesuai dengan standar ketuntasan, dapat diartikan bahwa soal yang dibuat oleh guru tersebut berkualitas rendah.
Konsep ini pasti mengejutkan banyak guru pembuat soal yang punya hobi membuat soal yang sulit. masih banyak guru yang beranggapan soal yang sulit adalah soal yang baik. Pandangan ini harus diluruskan.
Cara tepat untuk membuat tes yang berkualitas adalah model open book, dengan cara ini, guru akan mengubah konten soal dari yang sulit menjadi soal yang menantang. Dengan open book, tidak mungkin guru akan membuat soal seperti ini:
- Tahun berapakah perang diponegoro terjadi?
- Sebutkan urutan proses pernapasan?
- Sebutkan tingkatan-tingkatan lapisan atmosfer bumi beserta karakteristiknya?
- Sebutkan perkiraan jarak antara bumi dan matahari?
Apabila soal tadi diberikan kepada siswa dengan model open book, dapat dipastikan semua akan menjawab dengan benar. Guru akan tertantang untuk membuat soal dengan taksonomi bloom tingkat tinggi, seperti berikut:
- Mengapa pangeran diponegoro memutuskan untuk menyerah kepada Belanda?
- Apa yang terjadi dalam proses pernapasan, apabila seseorang punya kebiasaan merokok?
- Apa yang akan terjadi jika lapisan mesosfer hilang?
- Apakah ada kemungkinan jarak matahari dan bumi berubah? Apa yang terjadi seandainya jarak matahari dan bumi lebih dekat atau sebaliknya, lebih jauh daripada jarak saat ini?
Terlihat jelas perbedaan model soal yang pertama dan kedua, soal model kedua sangat menantang siswa untuk dikerjakan. Meskipun dengan open book, daya kritis dan analisis akan sangat berperan dalam mencari jawabannya.
Oleh sebab itu sudah saatnya kita mengubah model pertanyaan lebih ke arah mengasah daya nalar. Dengan demikian siswa akan dapat mengemukakan pendapat sebebas-bebasnya dan nantinya akan ditemukan kesimpulan yang lebih tepat.
Mari kita membuat pertanyaan yang mengasah siswa agar tidak hanya sekedar "tahu" akan sesuatu fenomena tapi "bagaimana" cara memperlakukan sesuatu tersebut agar terciptany kehidupan yang lebih baik.
Sumber dan Gambar
Munif Chatib. Sekolahnya Manusia