Pergeseran semu tahunan
matahari menyebabkan adanya perubahan musim pada daerah lintang tengah, baik
pada daerah lintang utara (LU) maupun lintang selatan (LS).
Adapun perubahan
musim pada daerah lintang tengah, baik lintang utara/belahan bumi utara (Eropa,
Rusia, Jepang, Cina utara, Canada, dan Amerika/USA), maupun lintang selatan/ belahan bumi selatan
(Australia bagian selatan, Selandia Baru, Argentina, dan Chili selatan) dapat
dilihat pada gambar berikut ini:
Bagi daerah tropis,
seperti Indonesia, pergeseran semu matahari tidak berpengaruh terhadap musim
seperti halnya di daerah lintang tengah. Sebab perbedaan suhu rata-rata baik suhu
harian atau bulanan kecil.
Bagi daerah kita,
pergeseran semu matahari hanya berpengaruh terhadap datangnya musim
hujan dan musim kemarau.
Indonesia sebagai negara yang
terletak di antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia dipengaruhi oleh
angin musim yang berganti arah setiap 6 bulan sekali.
Pada bulan
April-September, matahari bergerak dari khatulistiwa ke garis balik utara
kembali lagi ke khatulistiwa.
Di belahan bumi utara
(Asia) tekanan udara minimum, sedang di belahan bumi selatan (Australia)
maksimum. Angin bergerak dari Australia ke Asia, maka sebagian besar wilayah
Indonesia, musim kemarau.
Pada bulan
Oktober-Maret, matahari bergerak dari khatulistiwa ke garis balik selatan,
kembali lagi ke khatulistiwa.
Di belahan bumi utara (Asia) maksimum. Angin
bergerak dari Asia ke Australia. Pada saat itu sebagian besar wilayah Indonesia
musim penghujan.
Perlu juga diketahui
bahwa arah angin musim atau angin muson ini juga mengikuti hukum Buys
Ballot (lihat kembali uraian rotasi bumi pada bagian terdahulu).
Demikian Perubahan Musim Pada Daerah lintang Tengah. Semoga bermanfaat.
Gambar: disini