Contoh Kegiatan Pertanian Yang Berkelanjutan - Geograph88

Contoh Kegiatan Pertanian Yang Berkelanjutan

Contoh Kegiatan Pertanian Yang Berkelanjutan
Pertanian adalah kegiatan yang turun temurun dilakukan masyarakat Indonesia. 

Kegiatan pertanian adalah jati diri bangsa Indonesia sehingga harus terus berkelanjutan. 

Pertanian  berkelanjutan adalah  pemanfaatan  sumber  daya  alam  terbarukan  dan  tak terbarukan  untuk  proses  produksi  pertanian  dengan  meminimalkan  dampak  negatif terhadap lingkungan.

Sejak era revolusi hijau di Indonesia, kegiatan pertanian terus berkembang dengan hadirnya teknologi dan varietas baru untuk menjaga ketahanan pangan nusantara.

Lalu seperti apa ciri-ciri pertanian berkelanjutan?. Pertanian berkelanjutan memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a. Secara   ekonomi   menguntungkan   dan   dapat   dipertanggungjawabkan.   Artinya, menghasilkan  keuntungan  dari  produksi  pertanian  yang  stabil  dengan  risiko  yang dapat ditolerir. 
 b. Berwawasan ekologis. Artinya, memelihara kualitas agroekosistem dengan menjaga keseimbangan ekologi dan konservasi keanekaragaman hayati. 
c. Berkeadilan sosial. Artinya, sistem pertanian menjamin keadilan bagi semua lapisan masyarakat dalam akses, pengawasan terhadap lahan, modal, informasi, dan pasar.
d. Manusiawi dan menghargai budaya lokal. Artinya, menghargai eksistensi organisme dan budaya lokal, seperti tradisi pertanian.
e. Beradaptasi. Artinya, mampu menyesuaikan   diri   terhadap   perubahan   kondisi pertambahan populasi dan perubahan permintaan pasar.  

Contoh Kegiatan Pertanian Yang Berkelanjutan
Hidroponik
Indikator Pertanian Yang Berkelanjutan

a. Produktivitas pertanian berkualitas dengan kuantitas memadai.

b. Stabilitas produksi hasil pertanian. 
c. Sustainabilitas berupa ketahanan sistem budi daya pertanian.
d. Ekuitabilitas  bersifat  adil  (merata)  dalam  memberikan  keuntungan  dari  produksi 
pertanian kepada banyak orang.  

Dimensi Pembangunn Berkelanjutan Pertanian

Pembangunan  berkelanjutan  dalam  bidang  pertanian  berorientasi  pada  tiga  dimensi 

sebagai berikut.
a. Dimensi Ekonomi
Menekankan  pada  aspek  pemenuhan  kebutuhan  ekonomi  manusia,  baik  untuk generasi sekarang maupun generasi mendatang.
b. Dimensi Sosial
Berkaitan dengan kebutuhan untuk kesejahteraan sosial. Ditunjukkan dalam bentuk preservasi  (pengawetan)  keragaman  budaya  lokal  dalam  sistem  pertanian  dan perlindungan terhadap suku minoritas.
c. Dimensi Lingkungan
Menekankan pada stabilitas ekosistem yang mencakup sumber daya hayati, tanah, air, agroklimat, kesehatan, dan kenyamanan lingkungan. 


Fungsi Pertanian Berkelanjutan

Pertanian berkelanjutan memiliki fungsi sebagai berikut.
a. Menggunakan sumber daya alam secara efisien.
b. Meningkatkan kualitas hidup petani dan masyarakat secara keseluruhan.

c. Menggunakan sumber daya yang tersedia di lahan pertanian secara terintegrasi. 

d. Meningkatkan  kualitas  lingkungan  dan  sumber  daya  alam  berdasarkan  kebutuhan 
ekonomi pertanian.
e. Memenuhi kebutuhan pangan dan serat manusia.

Asas Pertanian Berkelanjutan

a. Sumber daya biologis harus dimanfaatkan atau dikelola sesuai dengan kemampuan 

alamiahnya.  Apabila  melampaui  batas  kemampuan  alamiahnya  dapat  digunakan 
teknologi yang tidak menimbulkan masalah serius. 
b. Kualitas lingkungan hidup dan produktivitas sumber daya alam diwariskan minimal 
harus sama dengan kualitas lingkungan hidup dan produktivitas sumber daya alam 
dari generasi sebelumnya.
c. Penggunaan sumber daya alam yang dapat diperbarui lebih diprioritaskan. Tingkat 
penggunaannya harus sama dengan tingkat pembentukan alamiahnya dan harganya 
harus mempertimbangkan kelangkaannya.
d. Teknologi pertanian yang diterapkan tidak mengurangi keanekaragaman alamiahnya 
dan merupakan teknologi tepat guna yang berwawasan lingkungan.  

e. Pengelolaan  usaha  tani  diarahkan  pada  penggunaan  beberapa  sumber  daya  alam 

secara terpadu (integrated and multiple use of natural resources).
f. Pemanfaatan material dalam usaha tani harus membentuk rantai alamiah sepanjang 
mungkin.  Artinya  pengelolaan  usaha  tani  harus  berupaya  memperpanjang  siklus 
ekologis.
g. Penggunaan material dalam usaha tani tidak mengganggu dinamika ekosistem.
h. Usaha  tani  tidak  menimbulkan  limbah.  Apabila  menimbulkan  limbah  masih  dapat 
dikendalikan.
i. Kuantitas  dan  kualitas  produksi  pertanian  harus  melampaui  kuantitas  dan  kualitas 
produk buatan atau produk sintetiknya.
j. Kuantitas dan kualitas komoditas pertanian yang dihasilkan harus dapat memenuhi 
kebutuhan minimal manusia. 

Gambar: disini
close