Industri Sekunder, Tersier dan Kuartener - Geograph88

Industri Sekunder, Tersier dan Kuartener

Industri Sekunder, Tersier dan Kuartener
Perkembangan industri saat ini semakin pesat dan merubah peradaban manusia guys. 

Coba kamu lihat sejarah, dulu kegiatan industri berawal dati industri pertanian namun saat ini industri sudah merambah pada industri informasi dan kreatif. 

Menurut struktur tenaga kerjanya industri terbagi menjadi industri sekunder, tersier dan kuarter.

Industri Sekunder
Industri sekunder adalah industri yang mengolah bahan mentah hasil produksi primer menjadi barang-barang manufaktur. 

Contoh industri sekunder adalah industri berat, industri ringan, pemrosesan makanan, energi dan kilang minyak.

Industri Tersier dan Kuartener
Industri tersier disebut juga sebagai industri jasa dengan fokus pada pelayanan jasa. Industri tersier dapat ikut serta dalam penjualan barang dan produk yang dihasilkan industri primer dan sekunder. 

Contoh industri jasa adalah kesehatan, transportasi, pendidikan, hiburan, travel, keuangan dan retail.

Industri kuartener merupakan industri yang bergerak menyediakan pelayanan informasi seperti komputer, data, R n D dan konsultan marketing. 

Industri kuartener merupakan evolusi dari hasil perkembangan komputer dan internet. Data kini menjadi suatu komoditas mahal dan memiliki nilai jual yang tinggi.

Struktur kerja penduduk sebuah negara menunjukkan bagaimana perkembangan ekonomi sebuah negara. 

Di negara-negara maju saat ini struktur kerja adakan didominasi oleh sektor tersier dan kuartener. Di negara-negara miskin sektor primer cenderung akan mendominasi dibandingkan sektor sekunder dan tersier.
Perbandingan wiraswasta Indonesia
Di Inggris pada abad ke 18 kebanyakan manusia bergerak di sektor primer dan banyak mereka bekerja di lahan dan hidup dari pertanian. Kemudian setelah revolusi industri maka ada perubahan struktur pekerjaan. 

Banyak yang membangun kapal, bekerja di industri baja dan tekstil. Semua pekerjaan mulai merambah sektor sekunder. Di tahun 1900 setengah dari jumlah pekerja di Inggris bekerja di sektor sekunder. 

Sejak 1900 mekanisasi membuat pekerjaan manusia semakin berkurang karena mesin-mesin mulai mengganti. Banyak penduduk kemudian melakukan urbanisasi ke kota-kota selepas revolusi industri. 

Di tahun 2000 lebih dari setengah penduduk Inggris bekerja di sektor tersier dan hanya sedikit yang bekerja di sektor primer. Di Indonesia kini pemerintah terus menggenjot para enterpreneur untuk meningkatkan hasil produksi. 

Di era industri kreatif ini semua hal bisa menjadi industri.

Penentuan lokasi industri dipengaruhi oleh berbagai faktor dan yang paling utama adalah agar biaya produksi murah. Faktor lokasi industri diantaranya:

- sumber energi
- sumber komunikasi
- supply tenaga kerja
- akses ke pasar
- bahan baku
- sumber keuangan

Ada dua konsep dalam penentuan lokasi industri yaitu aglomerasi dan footloose. Aglomerasi adalah suatu gejala pemusatan beberapa kelompok industri dalam satu lokasi. Hal ini dilakukan untuk memperoleh efisensi dalam produksi dan kemudahan kontrol. 

Contohnya beberapa  perusahaan jasa keuangan berkantor di kota London. Industri footloose adalah industri yang tidak bergantung pada lokasi geografis.

Industri ini tidak perlu dekat dengan sumber bahan baku. Mereka punya link tranportasi, energi dan komunikasi yang handal. 

Contohnya adalah industri software, samrtphone dan jasa konsultan.

Baca juga: Soal PTS bab interaksi desa kota
close