Kemarin
sore karena tidak ada kerjaan maka untuk menunggu berbuka kami coba
untuk menengok bandara di Majalengka.
Kami berangkat naik motor dari
pusat kota jam 3 sore sehabis asar. Perjalanan melalui jalan utama kota
menuju arah Kadipaten. Jalanan padat orang para pemudik yang akan
merayakan di kampung halaman.
Dari Kadipaten lanjut menuju arah
Kertajati. Jalanan relatif mulus namun anginnya kencang banget dan
menghambat perjalanan. Setelah 45 menit kami tiba di depan Kantor
Kecamatan Kertajati.
Beberapa
meter dari kantor kecamatan ada persimpangan jalan ke arah kiri menuju
bandara. Terlihat kendaraan umu masih jarang sekali dan sepi. Kami masuk
akses jalan bandara yang baru beres.
Dari jalan raya utama menuju
bandara kurang lebih 2,5 dengan kondisi kiri dan kanan jalan masih
kosong. Setelah menempuh jalan akses bandara, kami tiba di gerbang
bandara dan ternyata bayar parkir bro. Motor 3.000 rupiah dan mobil
5.000 rupiah.
Bandara Kertajati masih sepi |
Selepas
gerbang masuk, kami lanjutkan perjalanan dan tidak ada pemandangan lain
selain tegalan-tegalan yang masih sepi. Di kanan jalan terminal kargo
masih dalam proses pembangunan.
Beberapa saat kemudian kami sampai di
depan parkiran bandara lalu kami parkirkan motor. Terlihat gedung
terminal utama bandara yang ikonik tapi masih belum didukung fasilitas
lain. Kami masuk ke dalam dan belum ada apapun selain security bandara
dan beberapa pekerja proyek.
Bandara
Kertajati memang bisa menjadi andalan Jawa Barat namun saat ini
nampaknya masih belum ada apa apanya karena dari berbagai sektor belum
sempurna.
Tidak ada akses kereta, angkutan moda masih belum terlihat,
rute penerbangan baru satu (Ke Surabaya). Masih banyak PR yang harus
segera diselesaikan untuk menjadikan Bandara Kertajati sebagai pusat
pertumbuhan wilayah.