Pengalaman Menolak Asuransi Kecelakaan Sinarmas - Geograph88

Pengalaman Menolak Asuransi Kecelakaan Sinarmas

Pengalaman Menolak Asuransi Kecelakaan Sinarmas
Siang itu saya sedang di kantor duduk manis sambil mengerjakan tugas harian sebagai guru. Tiba-tiba telepon berdering dari nomor tak dikenal.

Saya angkat telepon lalu keluarlah suara wanita dengan nada cepat berbicara. Pertama ia menanyakan nama saya, entah darima dia tahu nomor dan nama saya. Mungkin dari bagian IT cari suspek nomor-nomor hp se Indonesia.

Setelah itu saya jawab benar dengan saya sendiri, lantas ia memperkenalkan diri dari pihak Sinarmas. Dengan anda cepat dia menawarkan produk asuransi kecelakaan gratis.

Saya paham mungkin nada cepat ini supaya otak penerima telepon langsung menangkap dan menjawab iya.

Di tengah percakapan saya kemudian memotong, maaf mba saya tidak bisa ikut asuransi ini. Lalu dia bertanya balik, mengapa?. Jawab saya to the point saja, dalam agama tidak diperbolehkan untuk ikut hal beginian.

Ia kembali menjawab, tapi ini gratis dan untuk jaga-jaga. Dalam hati "mana ada yang gratis di dunia" paling strategi marketing. Sementara itu saya jawab terkait agama tidak memperbolehkan meraba-raba hidup seolah-olah akan celaka. Jadi CS asuransi tersebut tidak lagi meneruskan pembicaraan dan menutup telepon.

Selang beberapa jam kemudian ada lagi telepon berdering, kali ini mengatasnamakan Ciputra, bagi saya sama aja sih. Dengan pola sama ia menawarkan asuransi yang sama dan dengan pola sama saya menjawab pertanyaan dan menolak halus untuk ikut meski dengan iming-iminig gratis.

Entah sudah berapa banyak telepon masuk menawarkan asuransi ini itu dari berbagai pihak. Saya sendiri memiliki kedaulatan pikiran dan hati bahwa hanya Allah SWT pelindung sejati manusia. Toh selama ini saya tidak pernah celaka apa-apa.

Jika kita berniat ikut asuransi kecelakaan maka di pikiran kita sam aja nginstal program akan celaka?. Iya ga?. Muaranya kalau gak celaka nanti rugi uang udah masuk, kan gitu?. Mending mana tidak celaka atau celaka?.

Jadi jelas bagi saya asuransi kecelakan adalah permainan kapitalis yang membodohi masyarakat. Ketakutan saat ini menjadi modal para kapitalis meraup uang dari manusia. Padahal hanya Allah yang wajib kita takuti.

 Asuransi terbaik itu ya dari diri kita sendiri. Makan makanan yang sehat, pakai kendaraan tidak ngebut, lelah di jalan istirahat. Jika itu dilakukan teratur maka Allah akan memberikan keselamatan.

Jadi program asuransi kecelakaan hanya membuat kaya para kapitalis sementara kita sebagai rakyat hanya menderita. Menderita bayar terus premi ditambah menderita di pikiran tentang takutnya celaka. Ingat Allah berpesan dalam Al Quran di bawah ini.

QS. At Tholaq ayat 3

"dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu"
close