Bryophyta (Lumut) dan Jenis-Jenisnya - Geograph88

Bryophyta (Lumut) dan Jenis-Jenisnya

Bryophyta (Lumut) dan Jenis-Jenisnya
Apakah kamu pernah perhatikan batuan yang lembab di kolam atau sekitarmu?. Pasti kamu akan menjumpai sesuatu yang berwarna hijau, itulah lumut atau bryophyta. Bryophyta  berasal  dari  bahasa Yunani,  yaitu bryo yang  artinya  lumut  dan phyton yang artinya  tumbuhan. 

Bryophyta adalah  anggota  kingdom  Plantae  yang  paling  sederhana dan  dianggap  sebagai bentuk peralihan  antara Thallophyta  atau  tumbuhan  bertalus dan  Cormophyta  (tumbuhan berkormus). Tumbuhan bertalus adalah tumbuhan yang tidak dapat  dibedakan  antara  akar,  batang,  dan  daun  sejati.  Sementara  itu, tumbuhan berkormus adalah  tumbuhan  yang  dapat  dibedakan  antara  akar,  batang,  dan  daun sejati. 
Ciri dan Struktur Tubuh Bryophyta (Tumbuhan Lumut)
Lumut di bebatuan
Ciri-ciri dan struktur tubuh
Tumbuhan lumut memiliki ciri-ciri dan struktur tubuh sebagai berikut.
a. Mengalami  siklus  hidup  (metagenesis)  antara  generasi  gametofit  dan  generasi sporofit. Gametofit adalah  tumbuhan  penghasil  gamet  (sel  kelamin),  sedangkan sporofit adalah tumbuhan penghasil spora. 

b. Gametofit pada tumbuhan lumut merupakan generasi  yang  dominan,  bersifat haploid  (n),  dan  dikenal  sebagai   tumbuhan   lumut   itu  sendiri.  Gametofit   juga merupakan generasi dengan masa hidup yang panjang.

c. Pada tumbuhan lumut, terdapat bagian-bagian yang mirip dengan akar, batang, dan daun. 
1.) Akar pada tumbuhan lumut disebut rizoid. Rizoid berfungsi menyerap air dan unsur hara, serta untuk melekat pada habitatnya.
2.) Daun  pada  tumbuhan  lumut  sangat  tipis.  Bagian  lembaran  daun  terdiri  atas satu lapis sel dan bagian tulang daun terdiri atas beberapa lapis sel.
3.) Batang  merupakan  bagian  yang  tegak.  Pada  bagian  ujung  batang,  terdapat titik  tumbuh  yang  menyebabkan  pertumbuhan  memanjang.  Lumut  tidak mengalami   pertumbuhan   membesar.   Lumut   memiliki   klorofil,   sehingga berwarna hijau
Ciri dan Struktur Tubuh Bryophyta (Tumbuhan Lumut)
Struktur tubuh bryophyta
d. Tumbuhan lumut menghasilkan gamet jantan dan gamet betina di dalam alat kelamin khusus. Gamet jantan dihasilkan oleh anteridium dan gamet betina dihasilkan oleh arkegonium.  Anteridium  dan  arkegonium  dapat  dihasilkan  pada  tumbuhan  yang sama atau berbeda. 

Tumbuhan lumut yang menghasilkan dua macam alat kelamin pada  tubuh  yang  sama  disebut lumut  berumah  satu  (homotalus),  sedangkan tumbuhan   lumut   yang menghasilkan   alat   kelamin   pada   tubuh   yang   berbeda disebut lumut  berumah  dua  (heterotalus).  Pada  lumut  berumah  dua,  tumbuhan yang  menghasilkan  anteridium  disebut gametofit  jantandan  tumbuhan  yang menghasilkan arkegonium disebut gametofit betina.

e. Tumbuhan  lumut  belum  memiliki  jaringan  pengangkut  berupa  xilem  dan  floem. Pengangkutan  di  dalam  tubuh  lumut  dilakukan  melalui  jaringan  empulur  dengan cara difusi. 

f. Sporofit  pada  tumbuhan  lumut  merupakan  generasi  dengan  masa  hidup  yang pendek dan bersifat diploid (2n). Sporofit pada tumbuhan lumut tidak hidup bebas di tanah, melainkan menumpang pada gametofit. Bentuk sporofit pada tumbuhan lumut menyerupai gada atau terompet bertangkai.  

g. Sporofit  membentuk  sporogonium  yang  terdiri  atas  3  bagian,  yaitu  vaginula,  seta,
dan sporangium.
1.) Vaginula adalah selaput pangkal dari tangkai sporogonium.
2.) Seta adalah tangkai sporogonium.
3.) Sporangiuma dalah   kotak   spora  yang  menjadi tempat  pembentukan spora.  Spora  dibentuk  melalui  pembelahan meiosis  dari  sel-sel  induk  spora. Sporangium  berbentuk  seperti  kapsul  yang  dilindungi  oleh  kaliptra,  dengan bagian-bagian berupa apofisis, teka, operkulum, dan gigi peristom.


•Apofisis adalah penggelembungan bagian ujung seta.
•Te k aadalah ruang tempat spora.
•Operkulum adalah tutup sporangium.
•Gigi  peristom adalah  struktur  seperti  gigi  kecil  yang  ditemukan  di mulut kapsul. Fungsi gigi peristom adalah melemparkan spora pada saat udara kering, sehingga spora tersebar. Spora pada lumut dilindungi oleh sporopolenin.  Spora  ini  bersifat  homospor  atau  isospor  atau  berumah satu, karena memiliki bentuk dan ukuran yang sama.

h. Tumbuhan lumut dapat ditemukan di berbagai tempat. Ada yang hidup di tempat lembap (higrofit), seperti di tanah, di tembok, atau di bebatuan lapuk. Ada juga yang hidup menempel di pohon (epifit) atau di air (hidrofit). 
Gambar: disini, disini
close