Partai Komunis Indonesia adalah salah satu partai yang diakui pada masa pemerintahan awal Indonesia setelah merdeka. Usaha mengganti Pancasila dengan ideologi komunis pernah dilakukan dua kali oleh PKI. Pemberontakan PKI pertama terjadi di Madiun pada September 1948 dan dipimpin oleh Muso, seorang tokoh PKI yang ingin membentuk Republik Soviet Indonesia. Aliran komunis masuk ke Indonesia melalui seorang Soviet yaitu Snevelit.
Muso yang membentuk Pemerintah Front Nasional merebut objek-objek penting di wilayah Madiun seperti kantor pemerintahan, bank dan masrkas polisi militer. Laskar Pesindo (Pemuda Sosialis Indonesia) yang tergabung dalam Front Demokrasi Rakyat (FDR) melakukan kekerasan fisik terhadap pejabat, tokoh dan warga yang anti PKI.
PKI akhirnya menguasai Keresidenan Madiun, Kabupaten Purwodadi dan Kecamatan Cepu. Pemberontakan ini dapat ditumpas oleh TNI melalui perasi militer yang dipimpin Kolonel Gatot Subroto dan Kolonel Sungkono.
PKI untuk kedua kali berupaya mengganti ideologi negara dengan Pemberontakan G30S/PKI pada 30 September 1965. G30S/PKI bertujuan mengambilalih kekuasaan atau kudeta. Pada peristiwa ini beberapa perwira tinggi Angkatan Darat diculik dan dibunuh. Selain itu sarana penting komunikasi seperti RRI Pusat dan Gedung Telekomunikasi berhasil dikuasai.
Para perwira AD yang terbunuh dalam G30S/PKI adalah
1. Letnan Jendral Ahmad Yani
2. Mayor Jenderal R. Suprapto
3. Mayot Jenderal M.T Haryono
4. Mayor Jenderal S. Parman
5. Brigadir Jenderal D.I Panjaitan
6. Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo
7. Letnan Satu Pierre Andreas Tendean
Pemberontakan G30S/PKI berhasil diatasi oleh Mayor Jenderal Soeharto yang saat itu menjabat Panglima Kostrad. Bersama rakyat dan pasukan tentara yang setia terhadap NKRI, G30S/PKI segera ditumpas sampai ke akar-akarnya.
Muso yang membentuk Pemerintah Front Nasional merebut objek-objek penting di wilayah Madiun seperti kantor pemerintahan, bank dan masrkas polisi militer. Laskar Pesindo (Pemuda Sosialis Indonesia) yang tergabung dalam Front Demokrasi Rakyat (FDR) melakukan kekerasan fisik terhadap pejabat, tokoh dan warga yang anti PKI.
PKI akhirnya menguasai Keresidenan Madiun, Kabupaten Purwodadi dan Kecamatan Cepu. Pemberontakan ini dapat ditumpas oleh TNI melalui perasi militer yang dipimpin Kolonel Gatot Subroto dan Kolonel Sungkono.
PKI untuk kedua kali berupaya mengganti ideologi negara dengan Pemberontakan G30S/PKI pada 30 September 1965. G30S/PKI bertujuan mengambilalih kekuasaan atau kudeta. Pada peristiwa ini beberapa perwira tinggi Angkatan Darat diculik dan dibunuh. Selain itu sarana penting komunikasi seperti RRI Pusat dan Gedung Telekomunikasi berhasil dikuasai.
Monumen Lubang Buaya Mengenang Kekejaman PKI |
1. Letnan Jendral Ahmad Yani
2. Mayor Jenderal R. Suprapto
3. Mayot Jenderal M.T Haryono
4. Mayor Jenderal S. Parman
5. Brigadir Jenderal D.I Panjaitan
6. Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo
7. Letnan Satu Pierre Andreas Tendean
Pemberontakan G30S/PKI berhasil diatasi oleh Mayor Jenderal Soeharto yang saat itu menjabat Panglima Kostrad. Bersama rakyat dan pasukan tentara yang setia terhadap NKRI, G30S/PKI segera ditumpas sampai ke akar-akarnya.