Geologi Kerak Benua dan Kerak Samudera - Geograph88

Geologi Kerak Benua dan Kerak Samudera

Geologi Kerak Benua dan Kerak Samudera
Bumi merupakan planet yang dinamis dan terus mengalami perkembangan dari sejak mulai terbentuk hingga saat ini.

Bumi terdiri dari beberapa lapisan yang setiap lapisan memiliki karakteristik masing-masing. Lapisan permukaan paling atas dinamakan litosfer (kerak bumi).

Litosfer berasal dari kata lithos yang artinya batuan dan sphere yang artinya lapisan. Jadi litosfer adalah lapisan batuan yang membentuk permukaan bumi atau sering disebut juga dengan lapisan kulit/kerak bumi.
Komposisi kerak bumi
Unsur penyusun litosfer adalah Oksigen (46,6%), Silikat (27,7%), Alumunium (8,1%), Besi 5%, Kalsium 3,6%, Natrium 2,8%, Kalium 2,6% dan Magnesium 2,1%.

Kerak bumi merupakan lapisan paling luar yang bersifat keras, padat, relatif dingin dan memiliki ketebalan antara 70 – 100 km yang tersusun atas batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.  Litosfer terdiri dari kerak benua (continental crust) dan kerak samudera (oceanic crust). Perbedaan kerak benua dan kerak samudera adalah sebagai berikut.
Kerak benua melakukan sesuatu yang berbeda dari kerak samudera. Densitas kerak benua lebih kecil dibandingkan kerak samudera.

Maka kerak samudera mengapung diatas mantel bumi. Kerak benua juga terdiri atas dasar laut dangkal dekat pantai yang disebut landas kontinen.

Tidak seperti kerak samudera yang punya batuan lebih muda, kerak benua dapat memiliki batuan hingga berumur 4 milyar tahur yang terdiri dari batuan beku, batuan sedimen maupun batuan metamorf.

Seiring waktu berjalanm kerak benua saling bertabrakan satu sama lain sehingga mengarah pada penghancuran. Kerak benua yang bertabrakan akan menghasilkan deretan pegunungan.

Kemudian tenaga eksogen seperti pelapukan dan erosi dapat mengikis kerak benua sehingga tidak berbekas lagi.
close