6 Karakteristik Masyarakat Negara Berkembang - Geograph88

6 Karakteristik Masyarakat Negara Berkembang

6 Karakteristik Masyarakat Negara Berkembang
Negara berkembang atau developing country adalah negara yang pada dasarnya sedang gencar membangun industrinya. 

Dalam bahasa kasarnya, negara berkembang adalah nama halus dari negaramiskin. Ada 6 ciri pokok negara sedang berkembang (Basic Characteristics of Developing Countries), yaitu:
Kehidupan negara berkembang
a) Menghasilkan Barang-barang Primer
Struktur produksi negara berkembang pada umumnya adalah terdiri dari bahan pokok dan bahan makanan (raw materials and foodstuffs), terutama dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. 

Sebagian besar penduduk bermatapencaharian di sektor pertanian dan sektor primer lainnya, dan hanya sebagian kecil saja yang bekerja di sektor produksi sekunder (sektor industri, pertambangan, dan bangunan) dan produksi tersier (jasa-jasa: angkutan, listrik, air minum, dan lain-lain). 

Di sektor primer sifatnya masih tradisional, hal ini disebabkan oleh langkanya tenaga ahli, faktor produksi tanah dan tenaga kerja (kasar) yang melimpah.

b) Menghadapi Tekanan Penduduk
Tekanan penduduk di negara sedang berkembang mempunyai tiga bentuk, yaitu: (1) terdapatnya banyak pengangguran di wilayah perdesaan (rural under employment); (2) turunnya angka kematian yang belum diimbangi dengan turunnya angka kelahiran, sehingga dependency ratio semakin meningkat dan tingkat konsumsi rata-rata semakin menurun; (3) adanya pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang antara wilayah perdesaan dan perkotaan.


c) Sumberdaya Alam Belum Banyak Dikembangkan
Di negara berkembang sumberdaya alamnya masih lebih bersifat potensial dan belum banyak diaktualisasikan. Hal ini terjadi karena kurangnya kapital, tenaga ahli, dan wiraswastawan (enterpreneur).

d) Mempunyai Penduduk yang Ekonominya Terbelakang
Penduduk yang ekonominya terkebelakang (backward) mengakibatkan kualitas penduduk sebagai faktor produksi adalah rendah, hal ini tampak pada rendahnya efisiensi tenaga kerja. Pada umumnya keterbelakangan ini menurut Soedjono Abipraja (1985:8) disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
- kekurangan makan dan rendahnya stAndar kesehatan,
- banyaknya penduduk yang masih buta huruf,
- kekurangan kesempatan untuk latihan,
- adanya immobilitas tenaga kerja, dan
- rendahnya penilaian terhadap kerja.

e) Kekurangan Kapital
Masalah kekurangan kapital ini bisa dijelaskan dengan menggunakan konsep lingkaran perangkap kemiskinan (vicious circle). Kurangnya kapital disebabkan oleh rendahnya investasi, sedang rendahnya investasi disebabkan rendahnya tingkat tabungan. 

Rendahnya tingkat tabungan disebabkan oleh rendahnya pendapatan. Rendahnya pendapatan disebabkan oleh tingkat produktivitas yang rendah dari tenaga kerja, kapital, dan sumberdaya alam. 

Rendahnya produktivitas disebabkan oleh keterbelakangan penduduk, belum dimanfaatkannya sumberdaya alam yang ada secara optimal, dan kurangnya kapital.

a) Berorientasi Pada Perdagangan Luar Negeri
Dalam hal perdagangan, negara-negara berkembang biasanya komoditi- komoditi yang diperdagangkan adalah komoditi primer. 

Ekspor komoditi primer dilaksanakan bukan karena negara yang bersangkutan mengalami surplus, akan tetapi lebih dikarenakan oleh ketidakmampuan mengolah komoditi-komoditi tersebut menjadi barang yang lebih berguna. 

Perbandingan produksi yang diekspor (produksi primer) terhadap output total adalah tinggi, sehingga bagian dari pendapatan nasional yang dihasilkan oleh ekspor biasanya melebihi bagian yang dihasilkan oleh investasi dalam negeri.

Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa pada prinsipnya di negara-negara berkembang diketemukan adanya:

a) Taraf pembangunan yang masih rendah dan kurang merata.
b) Adanya keadaan ketidakseimbangan faktor produksi yang menunjukkan kurang sesuai antara faktor produksi dan teknologi serta tenaga ahli yang mereka pakai, hal ini mengakibatkan tidak memungkinkannya mencapai tahap penggunaan secara penuh (full utilization) dari kapital dan tenaga kerja secara simultan.
close