Soal KSK Geografi 2020 + Pembahasan (86-90) - Geograph88

Soal KSK Geografi 2020 + Pembahasan (86-90)

Soal KSK Geografi 2020 + Pembahasan (86-90)
Halo teman-teman kali ini gas lagi kita akan berikan contoh pembahasan kunci jawaban KSK Geografi 2020 nomor 86-90. 

Nah soal peta di KSK ini lumayan susah karenan hitungannya lebih kompleks dibandingkan soal yang biasa kita jumpai di sekolah. Namanya juga olimpiade ya pasti susah lah soalnya.

Kamu wajb paham konsep matematika dasar, bahkan koordinat kartesius, phytagoras dasar juga perlu kamu pelajari karena banyak muncul di soal. Ini soal peta biasanya lumayan susah.


86. Jenis peta yang dapat digunakan untuk menganalisis tingkat rawan banjir adalah ...
a. peta topografi, peta navigasi dan peta curah hujan
b. peta vegetasi, peta jenis tanah dan peta curah hujan
c. peta kedalaman air tanah, peta topografi dan peta geologi
d. peta curah hujan, peta jenis tanah dan peta geomorfologi
e. peta curah hujan, peta geomorfologi dan peta kemiringan lereng

Kunci
Soal ini berkaitan dengan overlay peta tematik untuk kepentingan tertentu. Overlay peta adalah teknik tumpang susun peta sehingga diperoleh suatu gambaran yang lebih detail. Daerah rawan banjir memerlukan analisa dari peta curah hujan, peta geomorfologi dan kemiringan lereng. 
Overlay peta dalam SIG

87. Suatu lahan untuk pembangunan perumahan memiliki batas empat penjuru titik ABCD. Lahan tersebut kemudian diukur dan didapatkan hasil pengukurannya adalah sebagai berikut (dalam sistem koordinat lokal, satuan meter).
A = (100,100)
B = (200,200)
C = (-300,200)
D = (-100,50)
Luas bidang lahan ABCD tersebut adalah ....
a. 3,5 hektar
b. 5,5 hektar
c. 4,5 hektar
d. 90.000 m persegi
e. 4.500 m persegi

Kunci
Ini kalau pakai rumus matematika jadi seperti di bawah ini guys. Coba resapi dan pahami aja sendiri ya.


88. Pada pekerjaan Kereta Api Cepat Bandung-Jakarta, terdapat pekerjaan terowongan yang memerlukan pengeboran untuk menembus bukit. Dengan menggunakan teodolit, dilakukan pengukuran tinggi pada titik A yang terletak diatas mulut terowongan. Titik A diukur dari luar terowongan. Hasil pengukurannya adalah:
- sudut miring = 10⁰
- jarak datar ke titik A = 100 m
- tinggi alat 1 m
- petunjuk sin 10⁰ = 0,174, cos 10⁰ = 0,985, tan 10⁰ = 0,176
Berapakah ketinggian titik A dari dasar mulut terowongan?
a. 17,4 m
b. 18,4 m
c. 17,6 m
d. 18,6 m
e. 98,4 m

Kunci
karena sudut mendatarnya diketahui 100 m dan sudut elevasinya 10⁰ maka pakai rumus tan, ilustrasinya di bawah ini. Yang dicari itu kan tinggi X.

tan X = tinggi mulut gua diatas orang / jarak mulut gua ke orang
tan 10⁰ = h / 100 meter
0,176 = h / 100 meter
h = 100 x 0,176 
h = 17, 6 , ini adalah tinggi mulut gua dari alat teodolit.

tinggi sebenarnya  adalah 17, 6 + 1 (tinggi alat) = 18,6 meter.

89. Perhatikan gambar di bawah!

Pada peta topografi di atas, terdapat dua puncak bukit (titik 1 dan titik 2). Jarak di peta antara titik 1 dan titik 2 adalah 15 cm. Diketahui pula bahwa interval kontur peta tersebut adalah 2 meter. Jika secara empiris diketahui bahwa interval kontur adalah 1/5.000 dari penyebut skala peta, maka jarak lurus sebenarnya antara titik 1 dan titik 2 (catatan: walau secara umum persamaan interval kontur memiliki konstanta 1/2.000 dalam kasus ini gunakan konstanta empiris yang diberikan) ....
a. 1 kilometer
b. 1,5 kilometer
c. 3 kilometer
d. 6 kilometer
e. 12 kilometer

Kunci
Soal ini sebenarnya mudah hanya dibuat berbelit-belit biar anak bisa menemukan kata kuncinya. Ingat rumus Ci peta topografi berikut:

Nah konstanta yang dipakai yang 1/5.000 sesuai soal jadi pertama kita cari skala peta nya dulu
Ci = 1/5.000 x skala, ingat ci udah diketahui di peta itu 2 cm..lihat baek-baek konturnya, kalau belum paham berarti kamu jarang baca dan memperhatikan guru di kelas.

2 = 1/5.000 x skala
10.000 = skala
jadi skalanya 1: 10.000 

Tinggal cari jarak sebenarnya yaitu jarak di peta x skala
Jarak sebenarnya = 15 cm x 10.000
                            = 150.000 cm = 1,5 km
jawabannya B.

90. Perhatikan gambar berikut!

Dalam perencanaan, digunakan peta dengan skala berbeda-beda tergantung tingkat kedetilan dari perencanaan itu sendiri. Misalnya, ketika perencanaan masih berada dalam bentuk feasibility study, peta yang digunakan memiliki skala 1:25.000 (ilustrasi peta 1 diatas). Sedangkan ketika perencanaan sudah dalam bentuk master plan digunakan peta dengan skala 1:10.000 (ilustrasi peta 2 diatas). Jika diperoleh pada peta 1, jarak peta antara titik A dan titik B adalah 10 cm maka jarak peta antara titik A dan titik B di peta 2 adalah ....
a. 2,5 cm
b. 4 cm
c. 8 cm
d. 12 cm
e. 25 cm

Kunci
Ini tinggal pakai rumus perbandingan peta aja guys. Itu soalnya agak dilebay-lebay dikit dipanjangin kalimatnya biar siswa berliterasi dulu tujuannya. Kalau yang gak doyan baca pasti males.

10.000 = 10 / J2 x 25.000
10.000 x J2 = 10 x 25.000
J2 = 250.000 / 10.000 
J2 = 25 cm, jawabannya E.

Baca juga: Soal no 91-95 

Bingung cari pembahasan KSN Kebumian juga?. Cek link berikut: Pembahasan KSK Kebumian
close