Perbedaan Hujan Es dan Badai Salju - Geograph88

Perbedaan Hujan Es dan Badai Salju

Perbedaan Hujan Es dan Badai Salju
Gejala cuaca di bumi ini bervariasi khususnya yang berkaitan dengan manifestasi air seperit hujan, gerimis, hujan es dan badai salju. 

Es, angin dan badai salju merupakan salah satu gejala yang sering terjadi pada wilayah Polar Front atau pegunungan tinggi dan paling buruk terjadi di kala musim dingin. 

Di Indonesia badai salju sulit terjadi namun hujan es sesekali bisa terjadi di beberapa wilayah. Di belahan bumi bagian utara jenis badai ini seringkali terjadi di Amerika Utara, Eropa, Asia dan Jepang. 

Badai selalu berkaitan dengan adanya pertemuan antara massa udara dingin dengan massa udara hangat.

Salju
Badai salju dapat terjadi bila suhu udara berada diantara suhu dasar terbentuknya awan dan suhu permukaan bumi harus di bawah 4 derajat celcius. 

Jika kondisi demikian tidak terjadi maka butiran es akan mencair ketika bergerak di udara menuju permukaan bumi.

Hujan es
Hujan es dapat terbentuk jika puncak badai sangat dingin. Butiran air dapat menjadi sangat dingin hingga suhu dibawah 0 derajat dan kemudian membeku menjadi butiran es di langit. 

Jika kamu membawa bongkahan es dari hujan es dan membelahnya maka kamu akan melihat lapisan es berlapis-lapis seperti bawang. Butiran es yang jatuh dari langit bervariasi antara 2 mm hingga 20 cm. 

Ukuran butir es tergantung pada seberapa lama es tersebut dapat diam di atomosfer yang dingin sebelum jatuh ke bumi.

Blizard
Kondisi badai terburuk dinamakan dengan Blizzard. Blizzard terbentuk dari angin yang kuat, salju dan es dengan temperatur di bawah - 12 derajat dan jarak pandang  kurang dari 150m.
Badai Salju di Amerika
Jadi kalau ada pertanyaan, mengapa di Indonesia tidak ada hujan salju?tapi pernah ada hujan es?. Jawabannya adalah karena proses terjadinya fenomena tersebut berkaitan dengan suhu di atmosfer. 

Indonesia berada di wilayah tropis dengan suhu rata-rata tinggi sehingga sangat sulit untuk memungkinkan terjadinya hujan salju namun dalam beberapa kondisi di musim hujan bisa terjadi hujan es. 

Es bisa saja terbentuk di atmosfer Indonesia, namun ketika turun ke bui, suhu permukaan Indonesia terlalu hangat sehingga es/salju tersebut mencair sebelum sampai permukaan tanah. Contoh hujan es yang sering terjadi adalah di kota Bandung.

Cuaca dan iklim memengaruhi kehidupan manusia mulai dari pakaian apa yang dipakai, kemana liburan tahun ini atau kapan mulai bertani. 

Memahami kondisi atmosfer bumi dan perubahannya dapat membantu kita untuk memprediksi pola cuaca di masa depan. 

Prediksi cuaca satu hingga tujuh hari ke depan saat ini lebih akurat dari prediksi yag sama 20 tahun lalu karena kecanggihan teknologi dan perkembangan ilmu cuaca dan iklim.

Gambar: disini
close