Pengertian Konsep Geografi Itu Apa? - Geograph88

Pengertian Konsep Geografi Itu Apa?

Pengertian Konsep Geografi Itu Apa?
Pengertian Konsep Geografi Itu Apa?- Masih bingung mempelajari konsep geografi?. 

Geografi pada dasarnya mempelajari semua gejala dan fenomena dalam ruang baik yang bersifat alamiah maupun sosial. 

Gejala dan fenomena tersebut, nyata ada dalam kehidupan sebagai hasil perpaduan aspek fisikal dan kehidupan itu sendiri. 

Realita tersebut akan membentuk pola abstrak dalam pemikiran kita. Gambaran abstrak suatu gejala atau fenomena nyata tersebut dikenal dengan konsep. 

Konsep mengandung sejumlah ide yang dapat dikembangkan sesuai dengan tingkat pengetahuan dan pemahaman orang yang menginterpretasinya. Konsep yang mengandung makna geografis disebut dengan konsep geografi. 

Ada banyak ahli yang mengemukakan konsep geografi. Menurut National Council for Geographic Education and The Association of American Geographers (1984). 

Konsep tersebut adalah lokasi (location), tempat (place), hubungan timbal balik (relationship within place), gerakan (movement) dan perwilayahan (regionalization).

1. Lokasi (location)
Lokasi adalah konsep geografi terpenting, karena lokasi dapat menunjukkan posisi suatu tempat, benda atau gejala di permukaan bumi. 

Lokasi dapat menjawab pertanyaan di mana (where) dan mengapa di sana (why is it there) tidak di tempat lain. 

Dalam kehidupan sehari-hari,  kita selalu berhubungan denga faktor lokasi, seperti seorang anak selalu kita tanya di mana sekolah ?, di mana rumah?, di mana pasar?, di mana bekerja? dan sebagainya. 

Jawaban tersebut biasanya berlanjut dengan pertanyaan sebelah mana?, jauhkah dari sini?, naik kendaraan apa?, dan berapa lama kalau jalan kaki, kalau naik sepeda atau angkutan kota?. 

Jawaban pertanyaan tersebut tentu saja akan berbeda, dan akan terkait lokasi baik lokasi absolut dan lokasi relatif.

Lokasi adalah posisi suatu tempat, benda, peristiwa atau gejala di permukaan   bumi   dalam  hubungannya  dengan  tempat,  benda,  gejala, peristiwa lain. 

Ada dua komponen lokasi yaitu arah dan jarak. Arah menujukkan  posisi  suatu  tempat dibandingkan  dengan tempat  lain, sedangkan jarak adalah ukurannya jauh atau dekatnya dua benda/gejala tersebut. 

Arah suatu tempat bersifat relatif, demikian pula dengan jarak relative. Arah dan jarak akan menentukkan intensitas hubungan dua tempat. 

Ada dua macam lokasi yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut adalah posisi sesuatu berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujur. 

Lokasi absolut ini mutlak adanya dan dapat dipercaya karena massa daratan relatif tetap, perubahannya kecil sekali dan berlaku umum di seluruh dunia. 

Melalui lokasi absolut dapat diketahui jarak dan arah suatu tempat ke tempat lain di permukaan bumi. 

Selain itu lokasi absolute, dengan bantuan garis lintang dapat menggambarkan kondisi iklim suatu daerah, berarti dapat diperkirakan kehidupan tumbuhan, hewan dan penduduknya secara lebih rinci. 

Garis bujur akan mempengaruhi perbedaan waktu, berarti dengan mengetahui posisi suatu tempat menurut garis bujur akan  tahu kapan  suatu  aktivitas  maksimal  dilaksanakan,  dan  kapan  secara  efektif hubungan antar dua tempat dapat terjalin.

Lokasi relatif adalah posisi sesuatu berdasarkan kondisi dan situasi daerah sekitarnya. Kondisi dan situasi di sini dapat berupa kondisi fisik, sosial, ekonomi, budaya dan keberadaan transportasi dengan daerah sekitarnya. 

Melalui lokasi relatif dapat diketahui posisi suatu tempat secara local, nasional dan global. Lokasi relative dapat mengungkapkan ciri suatu tempat secara lebih luas dan bagaimana hubungan serta pola gerakannya. Dalam mengaplikasikan lokasi sering disebut dengan lokasi secara geografis.

2. Tempat (place)
Tempat dapat mencerminkan karakter fisik dan sosial suatu daerah. 

Suatu tempat dibentuk oleh karakter fisik (seperti iklim, jenis tanah, tata air, morofologi, flora dan fauna) dan manusia yang hidup di dalamnya (seperti jumlah penduduk, kepadatan, perkembangan penduduk, pendidikan, pendapatan dan kebudayaanya). 

Nama tempat dapat mencerminkan kondisi atau identitas suatu daerah secara spesifik. Nama tempat sesuai dengan konsensus seperti gunung, teluk, selat, danau dan sebagainya. 

Kalau kita menyebut nama gunung atau teluk sudah terbayangkan bagaimana kondisi alam manusianya. 

Tempat juga dapat mencerminkan kondisi umum berdasarkan prinsip kesamaan fisik atau manusianya, seperti gurun, plato, dataran, pertanian hortikultura, perkebunan, hutan, pedesaan, metropolitan dan sebagainya. 

Tempat dapat diformulasikan untuk memberikan suatu pengertian tentang bentuk lahan dan aktivitas manusia di permukaan bumi, seperti Bandung, Jakarta, Cilegon, Tasikmalaya, Biak dan sebagainya. 

Suatu tempat juga dapat dibedakan dari lainnya dari segi ideologi, agama, bahasa dan aktivitas politik. Tempat dapat menunjukkan Brandimage atau sense of place

Dalam mengkaji suatu tempat kita dapat melihatnya dari dua aspek yaitu site dan situasi. Site berkenaan dengan kondisi internal suatu tempat atau daerah, seperti iklimnya, keadaan tanah, topografi, penduduknya dan segala sumberdaya yang terkandung di dalamnya. Situasi adalah kondisi eksternal suatu tempat, atau kondisi suatu tempat bila dbandingkan dengan daerah lainnya.

Contoh Bandung, mempunyai kondisi internal iklimnya sejuk, morfologi dataran tinggi, jenis tanah vulkanis, kehidupan flora dan fauna tertentu  jumlah  penduduk,  kepadatan, mata pencaharian, perkembangan penduduk, tingkat pendidikan, pendapatan, dan kebudayaannya tertentu  pula yang berbeda dengan daerah lain seperti Bogor, Jakarta, Tasik, Surabaya dan sebagainya. 

Kondisi eksternal Bandung, berarti kita melihat fungsi dan peranan Bandung bagi daerah sekitarnya mulai dari yang paling sekat sampai yang terjauh, seperti heartlandnya Bandung Raya, Ibukota Jawa Barat, sampai perannya dalam Konferensi Asia Afrika. 

Melalui tempat, dapat dilihat perannya dan fungsinya baik secara local, regional, nasional maupun global (internasional).

3. Hubungan timbal balik (interelationship)
Setiap gejala di permukaan bumi ini, pada dasarnya adalah hasil hubungan timbal balik antara berbagai faktor.

Hubungan ini dapat berupa antarfaktor fisik, faktor fisik dengan manusia dan antarfaktor manusia. 

Contoh hubungan antarfaktor fisik : ketinggian tempat dengan iklim mikro; kemiringan lereng dengan erosi; kesuburan lahan dengan jenis batuan; ketersediaan air tanah dengan curah hujan, jenis tanah, vegetasi penutup lahan, kemiringan lereng dengan organisme hidup di atas lahan. 

Hubungan antara faktor fisik dengan manusia, pemusatan penduduk di daerah subur dan dataran; kesuburan lahan dan iklim dengan jenis usaha tani; bentuk lahan dengan pola jalan. 

Contoh hubungan antara faktor manusia, manusia adalah individu yang serba tergantung terhadap individu lain, tidak ada manusia yang dapt hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri penuh; ketergantungan ini tercermin dari adanya masyarakat, perdagangan, transportasi, komunikasi, berbagai organisasi sosial, politik, kebudayaan dan sebagainya.

Manusia selalu bersifat dinamis, baik dilihat dari jumlahnya maupun kualitasnya.  

Melalui penguasaan  ilmu  dan  teknologi  itu  manusia   dapat beradaptasi dengan alam, dan berusaha merubah atau memodifikasi alam agar menjadi tempat yang sesuai dengan hidupnya. 

Perbuatan manusia itu menimbulkan berbagai dampak, baik dampak positif maupun negatif, baik yang dikehendaki maupun tidak dikehendaki. 

Seperti penggundulan hutan dapat menimbulkan banjir, industri dapat menimbulkan pencemaran udara, tanah dan air; penggalian tambang yang berlebihan dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. 

Dampak tersebut termasuk dampak negatif yang tidak dikehendaki. 

Contoh dampak positif yang dikehendaki misalnya irigasi untuk pengairan pertanian, industri dapat meningkatkan daya dukung lahan; pemanfaatan sinar matahari untuk sumber energi dan pertanian (greenhouse).

4. Gerakan (movement)
Setiap gejala di permukaan bumi mengalami gerakan. Gerakan  objek atau gejala yang tampak jelas misalnya gerakan awan, air mengalir, angin, batuan dan tanah oleh manusia, gerakan barang, orang melakukan kerja, gerakan arus laut oleh angin dan sebagainya. 

Gerakan yang tidak tampak misalnya gerakan panas dari lintang rendah (ekuator) ke lintang tinggi, gerakan informasi, ide atau gagasan. 

Gerakan ini menunjukkan adanya interaksi antara satu objek dengan objek lain, antara satu tempat ke tempat lain.

Gerakan ini menjadi kajian geografi untuk dapat memahami bagaiman latar belakang terjadinya suatu gejala atau fenomena di permukaan bumi dan dampaknya terhadap gejala atau fenomena lain. 

Contoh terjadinya berbagai macam usaha tani sebagai akibat dari adnya perbedaan iklim; perbedaan iklim disebabkan oleh adanya sirkulasi udara secara global di atmosfer. 

Tinggi rendahnya permukaan bumi akibat adanya gerakan   lempeng   benua   dan samudera;   gerakan   lempeng   juga  dapat menyebabkan terjadinya gunung api, lipatan, patahan, gempa dan runtuhan. 

Perbedaan biodata laut disebabkan oleh gerakan arys laut akibat perbedaan suhu dan kedalaman. Tumbuhan bergerak secara alami misalnya oleh air dan angin atau hasil campur tangan manusia.
Migrasi penduduk (pic:http://images.indianexpress.com/)
Gerakan manusia tampak jelas dari semakin padatnya jalur transportasi dan komunikasi yang menghubungkan berbagai tempat di permukaan bumi. 

Adanya globalisasi peradaban dunia merupakan suatu bukti kemajuan di bidang transportasi dan komunikasi, sehingga dunia demikian transparan, faktor jarak dan waktu bukan lagi masalah. 

Setiap hari bahkan setiap menit orang dapat berkomunikasi dengan tempat lain di  dunia. 

Dalam skala besar, perdagangan internasional menunjukkan bahwa tidak ada negara yang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. 

Dalam bidang-bidang tertentu satu sama lain saling ketergantungan.

Geografi melalui geografi transportasi, membantu menjelaskan berbagai pola gerakan fisik manusia, gagasan dan barang, penjalaran atau difusi dari teknologi transportasi. 

Berbagai sistem transportasi dianalisis perkembangannya dan dampaknya, memberikan berbagai alternatif rute- rute transportasi agar lebih efisien. 

Menganalisis pengaruh dan peranan transportasi bagi kehidupan manusia, faktor-faktor geografis apa yang mendukung dan menghambat perkembangan transportasi dan komunikasi.

5. Pewilayahan (Regionalisasi)
Tema yang paling mendasar dari studi geografi adalah region, adapun kajian utamanya adalah berbagai bentuk region dan perubahannya. 

Regionalisasi pada dasarnya adalah pengumpulan, mengelompokkan, pengklasifikasian karakter atau identitas tertentu, dan membedakan atau menyisihkannya  dari  karakter  yang  berbeda.  

Regionalisasi pada dasarnya mendeliniasi daerah yang mempunyai karakter sama dan memisahkannya dari karakter yang berbeda. 

Dengan regionalisasi maka permukaan bumi menunjukkan persamaan dan perbedaan tempat. 

Persamaan dan perbedaan dapat berupa karakteristik aspek fisik (seperti iklim, morfologi, jenis tanah, kehidupan fauna dan flora), aspek manusia (ras, budaya, agama idiologi, agama dan sebagainya), atau gambungan antara keduanya (pertanian, in dustri perkotaan, pedesaan).

Dengan adanyanya persamaan dan perbedaan tersebut, terjalin hubungan, kerjasama dan gerakan. 

Contoh OPEC, ASEAN, PBB, UNI EROPA adalah kumpulan negara yang dibentuk karena merasa adanya persamaan, sedangkan hubungan perdagangan, gerakan orang atau ide berbagai tempat dipermukaan bumi dapat disebabkan oleh adanya perbedaan potensi antar wilayah. 

Karena itu pula maka Hervey mendefinisikan geografi  sebagai “.. is concerned with the description and explanation of the areal differentiation of the earth surface” (Harvey, 1969). 

Sumber: Geografi Dalam Perspektif Keilmuan dan Pendidikan di Persekolahan. Enok Maryani

Itulah lima pengertian konsep geografi menurut Asosiasi Geograf Amerika. 

Adapun konsep geografi lainnya yaitu dikemukakan oleh Ikatan Geograf Indonesia. Selebihnya silahkan baca: Konsep Geografi IGI
close