Antara Air Asia dan Awan Cumulonimbus (Cb) - Geograph88

Antara Air Asia dan Awan Cumulonimbus (Cb)

Antara Air Asia dan  Awan Cumulonimbus (Cb)
Di penghujung tahun 2014 ini Indonesia kembali terkena musibah diantaranya longsor di
Banjarnegara dan terakhir Hilangnya Pesawat Air Asia tujuan Surabaya Singapura. 

Khusus postingan kali akan menjelaskan sedikit tentang fenomena yang berkaitan dengan hilangnya pesawat Air Asia di atas Selat Karimata atau Laut Jawa.

Sampai saat ini dugaan sementara pesawat tersebut hilang karena pengaruh cuaca buruk di atas Laut Jawa dan di TV banyak diperbincangkan bahwa penyebabnya adalah awan Cumulonimbus. 

Apa sebenarnya awan Cumulonimbus tersebut dan bagaimana bentuknya?
Awan Cumulonimbus pada dasarnya adalah salah satu jenis awan yang biasa terbentuk di atmosfer. 

Di dunia penerbangan awan ini diberi kode Cb dan merupakan awan yang diusahakan dihindari oleh pesawat karena berbahaya. Awan Cb adalah awan yang tumbuh secara vertikal dari bawah atmosfer hingga ke atas sampai ketinggian kisaran 20 km. 

Awan Cb merupakan awan yang menghasilkan hujan deras, badai dan disertai petir karena banyak bermuatan listrik. Awan Cb memiliki 3 fase pembentukan dari mulai stadia awal, dewasa hingga pengahancuran. 

Awan Cb awalnya merupakan awan Cumulus yang berkumpul dan lama kelamaan membentuk awan raksasa seperti kembang kol ke atas atmosfer. Di dalam awan Cb suhu bisa minus derajat Celcius dan terbentuk butiran es. Selain itu kilat dan guntur juga sering terjadi. 
Stadia Awan Cumulonimbus
Pesawat-pesawat udara saat ini tentunya sudah dibekali dengan teknologi canggih agar meminimalisir dampak cuaca tersebut namun secanggih-canggihnya teknologi tentunya kita tidak tahu apa yang terjadi di atas atmosfer ketika pesawat masuk dalam awan Cb yang besar. 

Kalian yang pernah naik pesawat tentu sering mengalami goncangan ketika pesawat menabrak awan sedikit saja. Mungkin salah satu pesawat yang tahan awan ini adalah pesawat milik Obama yaitu Air Force One yang katanya bisa merubah cuaca.

Awan merupakan kumpulan titik air di udara yang menyatu, namanya air berarti memiliki massa dan jika ada benda menabrak awan tentunya benda tersebut akan mengalami hambatan. 

Begitu pula yang dialami oleh sebuah pesawat jika masuk ke dalam awan seperti Cb tentu akan mengalami gangguan. 

Perlu diketahui bahwa saat ini (Desember) Indonesia memasuki angin musim barat dan uap air dari Benua Asia akan menuju wilayah Indonesia dan berpotensi menimbulkan hujan. 

Citra satelit dengan sensor inframerah di bawah ini dapat memberikan gambaran bagaimana keadaan atmosfer di Indonesia ketika saat ini secara umum
Kondisi Atmosfer Indonesia Desember-Januari
Semakin berwarna merah maka mengindikasikan suhu di atas wilayah tersebut semakin dingin dan potensial terbentuknya awan hujan dan badai seperti Cb sangat tinggi. 

Jadi di sekitar Laut Jawa sekarang banyak terbentuk awan hujan, oleh sebab itu hingga saat ini tim SAR masih sulit untuk mengevakuasi korban dan pesawat Air Asia karena kondisi cuaca tadi. 

Jadi itulah sekilas mengenai awan Cumulonimbus yang pada dasarnya merupakan fenomena yang sering kita lihat sehari-hari. 

Jadi bila anda keluar rumah dan melihat awan seperti itu di luar maka sudah seharusnya anda membawa payung karena hujan lebat mungkin akan terjadi. Semoga bermanfaat.

Sumber;
close