Apakah anda pernah batuan di sekitar anda?. Lalu tahukah bahwa batuan di bumi ini memiliki ragam jenis yang banyak?.
Di kesempatan kali ini saya akan kembali mencoba membahas sedikit mengenai salah satu jenis batuan yang sering kita gunakan sehari-hari yaitu batuan beku.
Batuan Beku adalah batuan yang berdasarkan genesisnya
terbentuk dari pembekuan magma atau lava.
Magma adalah massa cair kental-pijar
dengan temperatur yang sangat tinggi dan berada di bawah permukaan bumi.
Apabila magma itu tergerak keluar oleh tekanannya dan mencapai permukaan bumi,
maka disebut lava. Magma tersusun oleh berbagai macam material yang
terlarut di dalamnya.
Beberapa material itu adalah bahan volatil (gas) dan
non-volatil, terutama oksida-oksida: Silikon, Al, Fe, Ca, Mg, K, dan Na.
Oksida-oksida tersebut dalam kombinasi-kombinasi tertentu kemudian membentuk
mineral-mineral yang sekarang dapat kita jumpai dalam batuan beku.
Berdasarkan beberapa teori kejadian bumi, bahwa bumi kita
dahulu merupakan massa gas yang berputar dan terlempar dari matahari. Gas
tersebut kemudian perlahan-lahan menidngin sehingga berubah bentuknya
menjadi benda cair.
Benda cair inilah yang kemudian disebut magma. Magmapun
kemudian mengalami pendinginan dan mineral-mineral di dalamnya mulai
mengkristal. Mineral-mineral berat cenderung tenggelam ke dalam cairan magma,
dan mineral yang lebih ringan terapung di atas mineral yang berat.
Proses
pendinginanpun terus berlanjut sehingga batuan mulai memadat yang akhirnya
membentuk kerak bumi yang keras. Magma dalam jumlah yang sangat besar dan pada temperatur
yang sangat tinggi terkurung di bawah kerak bumi.
Gas yang ada di dalam magma
akan memberikan tekanan yang besar terhadap lapisan-lapisan batuan di atasnya
dan di sekitarnya sehingga magma dapat menerobos dan mengalir ke segala arah.
Gerak magma dapat terhenti oleh lapisan batuan sehingga
tidak mencapai permukaan bumi, dan hanya gas yang dapat terlepas lebih jauh.
Dalam perhentiannya, perlahan-lahan magma akan mendingin dan membeku, maka
terbentuklah Batuan Beku Dalam, disebut juga Massa/ Batuan
Intrusif dan disebut juga Batuan Plutonis.
Sifat magma merupakan hal yang berpengaruh dalam
pembentukkan berbagai macam batuan beku. Magma yang bersifat basa adalah cair,
setelah membeku akan menghasilkan bentuk batuan
berbeda dari magma asam yang kental.
Magma yang bergerak terus menerobos lapisan batuan sekitarnya, melalui kepundan gunung berapi, melalui
celah-celah batuan, hingga mencapai permukaan bumi. Magma yang mencapai
permukaan bumi disebut lava.
Lava pun akan mengalami pendinginan
dan membeku menjadi batuan. Maka terbentuklah Batuan Beku Luar,
disebut juga Massa/Batuan Ekstrusif dan disebut juga Batuan
Vulkanis. Selain Batuan Beku Dalam dan Batuan Beku Luar, ada juga yang
disebut dengan Batuan Beku Korok/Gang.
1.
Batuan beku dalam
(batuan plutonis/batuan beku intrusi)
Batuan beku dalam adalah massa batuan
yang terbentuknya jauh di dalam bumi, yaitu sekitar 15 km – 50 km di bawah permukaan bumi, dekat
dengan Astenosfer dan membentuk sebagian besar kerak bumi.
Karena letak
pembentukannya dekat dengan astenosfer maka proses pendinginannya bejalan
sangat lambat.
Oleh karena itu proses pem-bekuanpun berjalan lambat dan
mempunyai kesempatan besar untuk meman sbentuk kristal-kristal yang sempurna
(holokristalin) atau disebut bertekstur Phaneritik.
Contoh batuan ini adalah granit, andesit dan gabro.
Karakteristik batuan beku dalam pada umumnya adalah sebagai berikut:
- memiliki butir kasar.
- jarang menunjukkan struktur visikuler (poro-pori gas).
- dapat merubah batuan yang berbatasan dengan semua sisinya.
Andesit |
Beberapa sebutan untuk batuan beku luar diantaranya : batuan
vulkanis, batuan leleran, batuan efusif, dan batuan ekstrusi. Bentuk ekstrusi
adalah hasil yang dibangun oleh magma yang mencapai permukaan bumi (lava).
Apa
bila lava ini cair maka dapat menyebar pada daerah yang luas, sedangkan magma
yang kental penyebarannya terbatas.
Magma cair dapat membentuk Plateau
Basalt (dataran tinggi berbatuan basalt).
Contoh plateau basalt yang
terkenal adalah Plateau Dekan di India yang mempunyai ketebalan sekitar 2000
meter. Plateau basalt di Iceland yang luasnya sekitar 100.000 km2
dan ketebalannya sekitar 3000 meter.
Di Indonesia plateau basalt terdapat di
Sukadana – Lampung.
Batuan beku luar terjadi melalui proses
pendinginan dan pembekuan lava yang cepat sehingga tidak mempunyai kesempatan
untuk membentuk kristal yang sempurna, bahkan sama sekali tidak membentuk
kristal.
Kristal yang terbentuk pada batuan beku luar adalah kristal halus atau
disebut bertekstur Aphanitik, dan yang tidak berkristal disebut
berteks-tur Amorf. Contoh batuan ini adalah batuapung dan obsidian.
Karakteristik batuan beku luar pada
umumnya antara lain sebagai berikut :
- berbutir halus dan sering memiliki sifat kaca.
- memperlihatkan struktur vesikuler terutama di permukaannya.
- terdapat struktur aliran
Endapan Batu Apung |
3. Batuan Beku Korok
Batuan korok yaitu batuan yang membeku
di celah atau direkahan kerak bumi ataupun di dalam pipa-pipa gunung api.
Beberapa sebutan untuk batuan beku korok adalah Batuan Gang dan Batuan
Hypoabisik. Magma yang membeku dalam gang adalah
magma yang sedang menuju ke permukaan bumi atau yang membeku pada celah-celah
kerak bumi.
Batuan beku korok biasanya tersusun oleh kristal-kristal halus dan
juga kristal-kristal kasar. Kristal yang demikian disebut juga dengan
bertekstur Porfir.
Misalnya magma granitis membeku di sebuah gang
maka batuan yang terbentuk disebut Porfiri Granit artinya batuan Granit
bertekstur porfir.
Granit Porfir |
Sumber dan Gambar:
Warnadi. Geologi.