Klasifikasi Batuan Beku - Geograph88

Klasifikasi Batuan Beku

Klasifikasi Batuan Beku
Apakah anda pernah batuan di sekitar anda?. Lalu tahukah bahwa batuan di bumi ini memiliki ragam jenis yang banyak?. 

Di kesempatan kali ini saya akan kembali mencoba membahas sedikit mengenai salah satu jenis batuan yang sering kita gunakan sehari-hari yaitu batuan beku. 

Batuan Beku adalah batuan yang berdasarkan genesisnya terbentuk dari pembekuan magma atau lava. 

Magma adalah massa cair kental-pijar dengan temperatur yang sangat tinggi dan berada di bawah permukaan bumi. 

Apabila magma itu tergerak keluar oleh tekanannya dan mencapai permukaan bumi, maka disebut lava. Magma tersusun oleh berbagai macam material yang terlarut di dalamnya. 

Beberapa material  itu adalah bahan volatil (gas) dan non-volatil, terutama oksida-oksida: Silikon, Al, Fe, Ca, Mg, K, dan Na. Oksida-oksida tersebut dalam kombinasi-kombinasi tertentu kemudian membentuk mineral-mineral yang sekarang dapat kita jumpai dalam batuan beku.

Berdasarkan beberapa teori kejadian bumi, bahwa bumi kita dahulu merupakan massa gas yang berputar dan terlempar dari matahari. Gas tersebut kemudian perlahan-lahan menidngin sehingga berubah bentuknya menjadi benda cair. 

Benda cair inilah yang kemudian disebut magma. Magmapun kemudian mengalami pendinginan dan mineral-mineral di dalamnya mulai mengkristal. Mineral-mineral berat cenderung tenggelam ke dalam cairan magma, dan mineral yang lebih ringan terapung di atas mineral yang berat. 

Proses pendinginanpun terus berlanjut sehingga batuan mulai memadat yang akhirnya membentuk kerak bumi yang keras. Magma dalam jumlah yang sangat besar dan pada temperatur yang sangat tinggi terkurung di bawah kerak bumi. 

Gas yang ada di dalam magma akan memberikan tekanan yang besar terhadap lapisan-lapisan batuan di atasnya dan di sekitarnya sehingga magma dapat menerobos dan mengalir ke segala arah. 

Gerak magma dapat terhenti oleh lapisan batuan sehingga tidak mencapai permukaan bumi, dan hanya gas yang dapat terlepas lebih jauh. Dalam perhentiannya, perlahan-lahan magma akan mendingin dan membeku, maka terbentuklah Batuan Beku Dalam, disebut juga Massa/ Batuan Intrusif dan disebut juga Batuan Plutonis

Sifat magma merupakan hal yang berpengaruh dalam pembentukkan berbagai macam batuan beku. Magma yang bersifat basa adalah cair, setelah membeku akan menghasilkan bentuk batuan  berbeda dari magma asam yang kental. 

Magma yang bergerak terus menerobos lapisan batuan sekitarnya,  melalui kepundan gunung berapi, melalui celah-celah batuan, hingga mencapai permukaan bumi. Magma yang mencapai permukaan bumi disebut lava.

Lava pun akan mengalami pendinginan dan membeku menjadi batuan. Maka terbentuklah Batuan Beku Luar, disebut juga Massa/Batuan Ekstrusif dan disebut juga Batuan Vulkanis. Selain Batuan Beku Dalam dan Batuan Beku Luar, ada juga yang disebut dengan Batuan Beku Korok/Gang.

1.  Batuan beku dalam (batuan plutonis/batuan beku intrusi)
Batuan beku dalam adalah massa batuan yang terbentuknya jauh di dalam bumi, yaitu sekitar  15 km – 50 km di bawah permukaan bumi, dekat dengan Astenosfer dan membentuk sebagian besar kerak bumi. 

Karena letak pembentukannya dekat dengan astenosfer maka proses pendinginannya bejalan sangat lambat. 

Oleh karena itu proses pem-bekuanpun berjalan lambat dan mempunyai kesempatan besar untuk meman sbentuk kristal-kristal yang sempurna (holokristalin) atau disebut bertekstur Phaneritik

Contoh batuan ini adalah granit, andesit dan gabro.
Karakteristik batuan beku dalam pada umumnya adalah sebagai berikut:
  • memiliki butir kasar.
  • jarang menunjukkan struktur visikuler (poro-pori gas).
  • dapat merubah batuan yang berbatasan dengan semua sisinya.    
Andesit
2. Batuan Beku Luar

Beberapa sebutan  untuk batuan beku luar diantaranya : batuan vulkanis, batuan leleran, batuan efusif, dan batuan ekstrusi. Bentuk ekstrusi adalah hasil yang dibangun oleh magma yang mencapai permukaan bumi (lava). 

Apa bila lava ini cair maka dapat menyebar pada daerah yang luas, sedangkan magma yang kental penyebarannya terbatas.  Magma cair dapat membentuk Plateau Basalt (dataran tinggi berbatuan basalt). 

Contoh plateau basalt yang terkenal adalah Plateau Dekan di India yang mempunyai ketebalan sekitar 2000 meter. Plateau basalt di Iceland yang luasnya sekitar 100.000 km2 dan ketebalannya sekitar 3000 meter. 

Di Indonesia plateau basalt terdapat di Sukadana – Lampung.  Batuan beku luar terjadi melalui proses pendinginan dan pembekuan lava yang cepat sehingga tidak mempunyai kesempatan untuk membentuk kristal yang sempurna, bahkan sama sekali tidak membentuk kristal. 

Kristal yang terbentuk pada batuan beku luar adalah kristal halus atau disebut bertekstur Aphanitik, dan yang tidak berkristal disebut berteks-tur Amorf Contoh batuan ini adalah batuapung dan obsidian.
Karakteristik batuan beku luar pada umumnya antara lain sebagai berikut :   
  • berbutir halus dan sering memiliki sifat kaca.
  • memperlihatkan struktur vesikuler terutama di permukaannya. 
  • terdapat struktur aliran 
Endapan Batu Apung
3. Batuan Beku Korok
Batuan korok yaitu batuan yang membeku di celah atau direkahan kerak bumi ataupun di dalam pipa-pipa gunung api. 

Beberapa sebutan untuk batuan beku korok adalah Batuan Gang dan Batuan Hypoabisik. Magma yang membeku dalam gang adalah magma yang sedang menuju ke permukaan bumi atau yang membeku pada celah-celah kerak bumi. 

Batuan beku korok biasanya tersusun oleh kristal-kristal halus dan juga kristal-kristal kasar. Kristal yang demikian disebut juga dengan bertekstur Porfir

Misalnya magma granitis membeku di sebuah gang maka batuan yang terbentuk disebut Porfiri Granit artinya batuan Granit bertekstur porfir.

Granit Porfir
Sumber dan Gambar:
Warnadi. Geologi.
close