Pencemaran air merupakan salah satu fenomena yang banyak terjadi di kehidupan sekarang ini khususnya pada negara-negara berkembang.
Pencemaran air menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air sehingga akan menimbulkan kerugian bagi lingkungan.
Sumber-sumber pencemar air dapat berasal dari faktor alami maupun manusia.
Pada kenyataannya faktor manusia lebih dominan memberikan dampak terhadap pencemaran air dibandingkan faktor alam.
Pencemar yang berasal dari faktor alam meliputi peningkatan zat tersuspensi karena erosi, banjir dan akibat intrusi air laut.
Sementara itu sumber pencemaran yang dihasilkan manusia antara lain karena kegiatan industri, kegiatan rumah tangga, kegiatan pemanfaatan hutan, dan kegiatan penambangan. Baca juga: Dampak positif negatif kegiatan wisata
Sumber pencemaran air |
Parameter pencemaran air yang umum digunakan untuk menganalisis limbah cair meliputi parameter fisika seperti suhu, warna, bau, rasa, kekeruhan dan zat pada tersuspensi.
Parameter kimia seperti pH, zat organik seperti minyak dan zat anorganik seperti logam berat. Parameter bakteriologi meliputi bakteri coliform, parisitik dan patogenik.
Secara umum penyebaran bahan pencemar di air sangat dipenagruhi oleh:
1. Kecepatan arus pada badan air
2. Berat jenis bahan pencemar
3. Sifat bahan pencemar
4. Kualitas badan air
Faktor-faktor tersebut di atas akan memengaruhi pengolahan air secara alami (self purification) artinya bahwa ada limbah cair rumah tangga dapat diolah dengan menggunakan oksigen yang di sekitarnya sehingga tidka perlu lagi harus membuat alat/teknologi pengolahan limbah. Jadi alam sebenarnya mampu mengolah limbah secara alami.
Baca juga:
Sumber Pencemaran Air
Paling tidak terdapat 9 sumber pencemar air yang biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai berikut:
1. Kegiatan Rumah Tangga
Kegiatan sehari-hari seperti mencuci, mandai, kakus atau sampah rumah tangga lainnya dapat mencemari air. Septic tank yang bocor juga dapat mencemari air tanah.
2. Kegiatan Industri
Kegiatan industri kecil atau besar banyak menghasilkan limbah dalam berbagai bentuk seperti asap, cairan maupun bentuk padat.
3. Kegiatan Pertanian dan Peternakan
Penggunaan pestisida, kotoran hewan dan penggunaan pupuk dapat menimbulkan pencemaran air. Pada rumah pemotongan hewan, sisa cucian ternak atau darah hasil penyembelihan dapat mengotori air.
4. Kegiatan Transportasi
Kegiatan transportasi dapat menjadi sumber pencemar perairan seperti sisa oli, atau sisa mobil bekas yang dibuang ke laut dapat mencemari air.
5. Kegiatan Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum
Berbagai fasilitas umum banyak menghasilkan limbah seperti rumah sakit menghasilkan limbah cair dari lab, kamar operasi, dapur. Toilet di terminal banyak membuat saluran limbah langsung ke selokan atau tanah.
6. Kegiatan Perdagangan
Kegiatan perdagangan baik dari sektor formal maupun informal seringkali menghasilkan limbah cair seperti oli pada bengkel motor, limbah warung kaki lima, limbah air loundry dan lainnya.
7. Kegiatan Pengolahan Akhir Sampah
Kegiatan pengolahan sampah dapat menghasilkan limbah cair yang berasal dari proses leaching sampah sehingga akan mencemari air tanah.
8. Kegiatan Kehutanan
Kegiatan penebangan di hutan dapat menghasilkan limbah cari yang berasal dari erosi tanah kemudian hanyut ke sungai dan mencemari air.
9. Kegiatan Pertambangan
Kegiatan pertambangan dapat menimbulkan limbah cair yang berasal dari proses produksi seperti lumpur bor, emulsi minyak atau logam berat (merkuri).
Pencemaran sungai yang merusak kehidupan |
Baca juga: Rumus kelembaban relatif dan mutlak udara