Perbedaan Kutub Utara Arktik dan Kutub Selatan Antartika - Geograph88

Perbedaan Kutub Utara Arktik dan Kutub Selatan Antartika

Perbedaan Kutub Utara Arktik dan Kutub Selatan Antartika
Di bumi ini ada dua wilayah kutub yaitu kutub utara (Artic) dan kutub selatan (Antartika). 

Meskipun keduanya merupakan daerah dingin di bumi, namun dalam beberapa karakterisitk.

Kedua lokasi tersebut memiliki perbedaan yang mencolok baik dari sisi kenampakan fisik maupun biodiversitas di dalamnya. 

Lalu apa perbedaan antara kutub utara dan kutub selatan?, berikut ini ulasannya:

1. Geografis
Samudera Arktik merupakan samudera paling kecil dan dangkal diantara 5 samudera lainnya dengan perkiraan luas 5.247.000 mil persegi. 

Arktik dikelilingi oleh Eurasia, Amerika Utara, Greenland dan kutub utara terletak sekitar 450 mil dari daratan terdekat Greenland utara di Peary Land. 


Di sisi lain, Antartika merupakan benua (es) kelima dengan luas 5,4 juta mil persegi (sedikit lebih besar dari samudera Arktik) dengan cuaca terdingin, kering dan rata-rata elevasi tertinggi dari semua benua di bumi. 

Kutub selatan terletak di daerah yang disebut sebagai Antartika Timur sekitar 800 mil dari sisi laut Ross Ice Shelf di Pasifik. 

Es permanen hanya menutupi sekitar 28% Arktik sedangkan di Antartika 98% es permanen menutupi wilayah tersebut. Baca juga: 5 Konsep Geografi 
pic:itecdigital.org.u
2. Iklim
Kedua wilayah kutub secara umum iklimnya adalah sama yaitu daerah dingin beku tapi secara teknik memiliki perbedaan. 

Suhu rata-rata Arktik berkisar di angka 65 derajat Fahrenheit  atau lebih hangat dibanding Antartika dan tutupan es di Arktik hanya beberapa inci dari beberapa inci hingga sekitar 6 kaki ketebalannya.

Sementara itu tutupan es Antartika mencapai 15.000 kaki pada lokasi paling tebal di Antartika timur dan hampir tidak ada yang melebihi titik beku di sana. 

Hal tersebut karena adanya arus Sirkumpolar yang memblok udara hangat agar tidak mencapai wilayah Antartika.

3. Eksplorasi, Penelitian dan Ekonomi
Dahulu orang-orang sangat menghindari cuaca dingin menusuk di lautan utara sampai akhirnya sekitar 325 SM Pytheas berlayar ke utara mencari timah dan dihentikan oleh es yang mengapung. 

Sementara Antartika belum dijamah, pada 1820 pelaut Rusia Fabian Gottlieb von Bellinghausen dan Mikhail Lazarev mencapai laut arktik. 

Meskipun masih diperdebatkan karena orang Amerika Robert Peary juga ditengarai menjadi orang pertama yang mencapai kutub utara dan menancapkan tiang pada tanggal 6 April 1909 namun ada bukti yang menjelaskan bahwa mereka mengalami salah navigasi dan bukan kutub utara yang mereka capai. 

Orang pertama yang secara resmi berjalan di kutub utara adalah Alexander Kuznetsov dan kelompoknya pada 1948. 

Antartika pertamakali dijelajah oleh Roald Amundsen asal Norwegia dan berhasil mencapai titik kutub dan menancapkan tiang pada 14 Desember 1911. 

Antartika kini menjadi pusat penelitian oleh berbagai negara maju. Stasiun-stasiun pengamatan banyak dibangun di benua es tersebut. 

Karena faktor cuaca dan lingkungan yang sangat ekstrim, Antartika kurang cocok untuk dieksplorasi dari sisi ekonomi. 

Sementara kutub utara dihuni oleh berbagai suku seperti Inuit, Eskimo dan suku lain dengan kegiatan utama mereka berburu hewan liar.

Penyusutan es di Artik saat ini juga membuka jalan untuk pengeboran minyak di lepas samudera kutub tersebut.

4. Biodiversitas
Bagian kontras dari kedua kutub ini adalah dalam hal perbedaan jenis satwa. 

Kutub utara didominasi oleh beruang kutub, muskox, kelinci Arktik, caribou, burung hantu salju, rubah arktik, ermines, ikan cod kutub, serigala, anjing laut, singa laut dan beberapa burung dan paus. 

Antartika sebaliknya memiliki beberapa spesies yang unik sendiri yaitu penguin, paus biru, paus pembunuh, anjing laut, elang laut, cumi. 


Dan yang paling menarik Arktik Tern adalah satu satunya burung yang bermigrasi hampir 2.500 mil antara kedua kutub.

Mereka berkembangbiak di Arktik sedangkan menghabiskan musim dingin di pantai Antartika. 

Pada pengeboran terbaru di Stasiun Vostok dekat  Danau Vostok ditemukan danau sub-glasial pada kedalaman 13.000 kaki di bawah permukaan es dan ada bukti keberadaan mikroba di dasar danau tersebut. Sumber: WA Baca juga: Faktor Perkembangan Negara

5. Ancaman Lingkungan dan Sengketa Batas Teritorial
Ancaman lingkungan di Arktik sangat banyak, mulai dari eksploitasi sumber daya antara negara dan isu perubahan iklim yang semakin mengemuka.

 Arktik sangat rentan terhadap perubahan iklim berdasarkan dari fakta bahwa rata-rata penduduk Arktik kini terancam oleh pencairan es karena penyusutan es. 

Maraknya pengeboran dan pertambangan membuat kawasan Arktik rentan terhadap perubahan iklim. 


Antartika tidak terpengaruh secara drastis oleh perubahan iklim namun keberadaan lubang ozon di atasnya juga merupakan hal yang menjadi perhatian dunia. 

Dengan dibuatnya Protokol Madrid dan Trakat Antartika membuat semua pihak sepakat untuk menjaga benua dingin ini dari kerusakan.
close