Kali ini saya akan berikan penjelasan tentang ciri-ciri umum dari hutan hujan tropis.
Hutan hujan tropis merupakan salah satu bioma yang terdapat di sekitar lintang tropik antara 23,5 LU - 23,5 LS.
Hutan hujan tropis (rainforest) merupakan ekosistem yang unik dan memiliki biodiversitas tertinggi.
Vegetasi pada hutan hujan tropis tidak pernah menggugurkan daun dan kondisinya sangat bervariasi seperti ada yang sedang berbunga, ada yang sedang berbuah, ada yang dalam perkecambahan atau berada dalam tingkatan kehidupan sesuai dengan sifat atau kelakukan masing-masing jenis vegetasi tersebut.
Hutan tropis memiliki vegetasi yang khas daerah tropis basah dan menutupi semua permukaan daratan yang memiliki iklim panas, curah hujan cukup banyak serta terbagi merata.
https://www.skyrail.com.au/files/photos/0/32-photo- 382a2ed9922fbe7292f0be09521eac0e.jpg |
Pohon-pohon dari hutan hujan sangat beranekaragam dengan tinggi rata-rata 46-55 m dan kadangkala sebagai individu dapat mencapai 100 m dengan bentuk pohon pada umumnya ramping.
Tinggi pohon tidak sama seringkali terdapat 3 lapis pohon-pohon tapi kadang hanya dua lapis.
Vegetasi di bawah hutan hujan tropis terdiri dari semak, terna dan sejumlah anakan serta kecambah-kecambahan dari pohon.
Disamping itu hutan hujan memiliki tanaman memanjat dari berbagai bentuk dan ukuran serta epifit yang tumbuh pada batang dan daun. Hutan hujan tropis sangat berstratifikasi, secara garis besar membentuk 3 lapisan yaitu:
1. Pohon-pohon yang menjulang tinggi
2. Lapisan tajuk yang membentuk lapisan permadani hijau yang berkesinambungan dengan ketinggian 80-100 kaki.
3. Lapisan tumbuhan bawah
Dalam masyarakat, hutan hujan dikenal adanya kelas-kelas atau golongan ekologis yang disebut dengan synusia.
Synusia adalah golongan tumbuh-tumbuhan yang memiliki life-form serupa, menduduki niche yang sama dan memainkan peranan yang serupa dalam komunitasnya.
Atau dikatakan pula bahwa synusia adalah sekelompok tumbuhan yang memiliki tuntutan yang serupa pada habitat yang serupa. Untuk jelasnya lihat penjelasan di bawah ini:
1. Tumbuhan-tumbuhan autotrof (berklorofil)
1)Tumbuh-tumbuhan yang secara mekanisme beridiri sendiri, disusun dalam beberapa strata yaitu: pepohonan, perdu dan terna.
Pembagian strata ada lima yaitu stratum A terdiri dari pepohonan dengan ketinggian 30-42 m. Stratum B terdiri dari pepohonan dengan ketinggian sekitar 20-27 m. Stratum C terdiri dari pepohonan dengan ketinggian sekitar 8-14 m.
Stratum D terutama terdiri dari jenis berkayu namun lebih banyak tergolong terna dan sering disebut stratum semak. Stratum E adalah tanah yang terdiri atas terna-terna atau kecambah pepohonan.
Pembagian strata ada lima yaitu stratum A terdiri dari pepohonan dengan ketinggian 30-42 m. Stratum B terdiri dari pepohonan dengan ketinggian sekitar 20-27 m. Stratum C terdiri dari pepohonan dengan ketinggian sekitar 8-14 m.
Stratum D terutama terdiri dari jenis berkayu namun lebih banyak tergolong terna dan sering disebut stratum semak. Stratum E adalah tanah yang terdiri atas terna-terna atau kecambah pepohonan.
2). Tumbuh-tumbuhan yang tidak dapat berdiri sendiri yaitu:
a. tumbuhan memanjat
b. tumbuhan encekik (strangler)
c. Epifit dan semi parasit
2. Tumbuhan heterotrof (tanpa klorofil) yaitu saprofit dan parasit. Hutan hujan tropis secara garis besar dibagi menjadi hutan dataran rendah, submontane forest, montane forest, subalpine forest dan alpine forest. Untuk penjelasan jenis-jenis hutan hujan tersebut akan dibahas pada postingan selanjutnya. Baca juga: Jenis-Jenis Bioma di Bumi