Teori Tektonik Lempeng dan Kaitannya dengan Persebaran Gunung Api dan Gempa Bumi - Geograph88

Teori Tektonik Lempeng dan Kaitannya dengan Persebaran Gunung Api dan Gempa Bumi

Teori Tektonik Lempeng dan Kaitannya dengan Persebaran Gunung Api dan Gempa Bumi
Teori Tektonik Lempeng ialah bahwa bumi kita yang padat ini sebenamya dapat terdiri atas sekitar selusin lempengan-lempengan tipis dan kaku. 

Lempengan inilah yang membalut planet kita seperti cangkang telur rebus yang pecah-pecah. Lempengan yang disebut litosfer ini berada pada lapisan astenosfer yang selalu bergerak. 

Lempeng-lempeng tersebut nantinya  juga akan mengalami sebuah perusakan serta pembangunan kembali melalui gerakan mendorong, serta dapat menggilas, menunjam, juga saling menjauh yang berlangsung secara terus menerus. 

Kecepatan gerak litosfer ini berkisar antara 1-10 cm pertahun. Lempeng litosfer tersebut dapat dikelompokkan menjadi lempengan benua dan lempengan dasar samudra.  

Bagaimana selanjutnya akibat dan pengaruh dari gerakan-gerakan lempeng-lempeng litosfer tersebut? Sekurang-kurangnya, karakteristik gerakan lempeng litosfer tersebut dapat kita bedakan menjadi tiga bagian sebagai berikut.
Batas lempeng tektonik
Gerakan lempeng litosfer yang sating bertabrakan (convergent)  
Jika dua buah lempeng litosfer (lempeng benua dan lempeng samudra) saling bertabrakan, maka lempengan samudra yang memiliki berat jenis lebih besar akan menunjam ke dasar lempengan benua. 

Pada bidang batas pertemuan atau tabrakannya akan ditemui jalur palung laut (oceanic trench) atau proses pelipatan dan sesar (fold and fault process). 

Di wilayah ini umumnya banyak ditemui gejala vulkanisme serta merupakan wilayah rawan gempa. Misalnya, pertemuan antara lempeng Amerika Selatan dengan lempeng Nazka.

Gerakan lempeng litosfer yang saling menjauh (divergent)

Jika dua buah lempeng litosfer (dasar samudera dengan dasar samudera) saling menjauh atau merekah, maka akan keluar magma yang kemudian akan membeku dan membentuk kerak bumi (litosfer) yang baru. 

Wilayah perekahan (zona divergensi) ini ditandai dengan adanya punggung tengah samudera (mid oceanic ridge) dan lava basalt bantal (pilloiu lava). Misalnya, perekahan lempeng samudra yang terdapat di tengah Samudra Atlantik.

Rekahan lempeng samudra di tengah Samudra Atlantik menghasilkan punggung tengah Atlantik.

Gerakan lempeng litosfer yang saling bergesekan
Jika dua buah lempeng litosfer tersebut nantinya akan saling bergesekan secara mendatar, maka pada bidang yang juga pada batasnya akan ditemui patahan atau sesar mendatar (transform fault).

Misalnya, sesar San Andreas yang memanjang arah barat laut - tenggara di wilayah utara mulai dari Semenanjung California, Amerika Serikat.

Berdasarkan pemaparan diatas disimpulkan bahwa wilayah-wilayah yang berada di batas lempeng merupakan wilayah yang memiliki banyak gunung api dan daerah rawan gempa.

Perhatikan peta persebaran wilayah gempa dan jalur gunung berapi di dunia! Pada peta terlihat bahwa sebaran titik gempa dan jalur gunung api berada pada pertemuan batas-batas lempeng bumi.
close