Klasifikasi Tanah Menurut Pusat Penelitian Tanah IPB - Geograph88

Klasifikasi Tanah Menurut Pusat Penelitian Tanah IPB

Klasifikasi Tanah Menurut Pusat Penelitian Tanah IPB
Tanah di Indonesia banyak sekali dan memiliki keunikan masing-masing. 

Setiap jenis tanah dapat diusahakan untuk berbagai kepentingan manusia. Salah satu sistem klasifikasi tanah di Indonesa dibuat oleh Institut Pertanian Bogor. 

Tujuan dari klasifikasi tanah :
1. mengorganisasi atau menata tanah
2. mengetahui hubungan individu tanah
3. memudahkan mengingat sifat-sifat tanah
4. mengelompokkan tanah untuk menaksir sifat, penelitian dan mengetahui lahan yang baik

Baca juga:
Klasifikasi Tanah Menurut Pusat Penelitian Tanah IPB
Tanah vulkanik kaya akan mineral
Berikut ini macam klasifikasi tanah menurut Pusat Penelitian Tanah IPB:
1. Tanah aluvial adalah tanah yang berasal dari endapan lumpur yang ditransportasi aliran sungai. 

Tanah aluvial bersifat kaya mineral dan subur sehingga cocok untuk pertanian. Dataran aluvial luas tersebar di Sumater bagian timur, Jawa bagian utara, Kalimantan bagian selatan dan tengah, Papua bagian selatan.

2. Tanah podsolitk merah kuning adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan yang mengandung kuarsa pada iklim humid dengan curah hujan diatas 2.000 mm per tahun. Sifat tanah podsolik adalah peka terhadap erosi. 

Jenis tanah podsolik tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Nusa Tenggara. Tanah podsolik baik diusahakan untuk perladangan dan perkebunan seperti kakao dan teh.

3. Tanah gambut merupakan tanah yang berasal dari bahan induk organik seperti rumput rawa, terdapat di iklim humid dengan curah hujan 2.500 mm/tahun. Sebagian besar tanah ini masih tertutup hutan rawa ambut dan rumput rawa. 

Di Indonesia tanah gambut atau organosol tersebar di pantai timur Sumatera, pantai Kalimantan bagian selatan, serta Papua barat dan selatan. Tanah organosol di Jawa, pantai barat Sumatera dan pantai timur Kalimantan merupakan tanah organosol yang kaya unsur hara.

Baca juga:

4. Tanah kapur adalah tanah yang berasal dari batuan kapur dan umumnya terdapat di daerah pegunungan kapur berumur tua. 

Jenis tanah ini bersifat tidak subur namun masih bisa ditanami beberapa vegetasi seperti jati, sengon seperti di Gunung Kidul dan Blora.

5. Tanah vulkanik adalah tanah yang berasal dari pelapukan batuan vulkanik baik dari lava hasil erupsi atau abu vulkanik tuff. 

Tanah vulkanik di Indonesia tersebar di daerah yang dekat dengan gunung api seperti Bandung, Bogor, Wonosobo dan lainnya.

6. Tanah pasir adalah tanah yang berasal dari pelapukan batu pasir, sangat miskin unsur hara dan kadar airnya sedikit. 

anah pasir terdapat di pantai barat Sumatera Barat, Jawa Timur dan Sulawesi. Tanah pasir yang ada di pantai disebut gumuk pasir atau sand dune seperti Pantai Parangkusumo.

7. Tanah humus adalah tanah yang berasal dari sisa tumbuhan yang telah membusuk. Tanah humus berwarna kehitaman dan sangat subur untuk ditanami vegetasi.

8. Tanah laterit adalah tanah yang kaya zat besi dan alumunium, karena ter erosi sehingga unsur haranya habis. 

Tanah laterit tidak subur dan berwarna kemerahan, cocok untuk pembuatan batu bata dan gerabah. Baca juga: Contoh soal studi kasus geografi

Gambar: disini
close