Pengertian dan Penyebab Bencana Longsor - Geograph88

Pengertian dan Penyebab Bencana Longsor

Pengertian dan Penyebab Bencana Longsor
Salah satu fenomena alam yang rentan terjadi saat puncak penghujan adalah tanah longsor.

Indonesia adalah negara negara kerentanan longsor tinggi karena kondisi geomorfologinya yang banyak terdapat perbukitan dengan lereng miring. 

Tanah longsor (landslide) adalah suatu gerakan massa tanah/batuan dengan cara meluncur menuruni lereng (Mulyaningsih, 2010).

Tanah longsor merupakan salah satu bentuk dari gerakan massa batuan yang dapat menimbulkan bencana bagi masyarakat yang tinggal di suatu wilayah. 

Pemicu terjadinya tanah longsor antara lain disebabkan oleh aspek geologis, morfologis, atmosferik, dan campur tangan manusia. Curah hujan tinggi adalah salah satu faktor utama longsor di Indonesia.

Ancaman bahaya longsor terjadi di daerah yang secara morfologis berupa pegunungan/ gunung dengan lereng yang curam. 

Pada tempat ini, bagian lahan yang relatif datar sulit ditemukan, sehingga permukiman penduduk terpaksa memilih tempat-tempat sempit yang relatif datar ditepi-tepi lereng yang curam. 

Tempat semacam ini merupakan bagian dari permukaan bumi yang memiliki potensi tinggi terhadap ancaman bencana longsor.

Gempa bumi yang kuat dapat menyebabkan gerakan massa batuan antara lain berupa jatuhan (rock fall) atau longsor (landslide). 

Longsor di Indonesia sebagian besar terjadi pada musim hujan. Dari sini terlihat bahwa peran kondisi atmosfer sangat penting sebagai pemicu terjadinya longsor pada wilayah-wilayah yang secara geologis, morfologis, dan ekologis memiliki potensi terjadinya peristiwa tersebut.

Longsor adalah bencana yang banyak menelan korban karena sifatnya yang tiba-tiba, cepat dan tanpa peringatan dini sehingga masyarakat tidak ada waktu untuk melarikan diri saat longsor terjadi. Longsoran biasanya sangat dahsyat dan tanpa disadari sebelumnya oleh penduduk.
Fenomena longsor besar di Banjarnegara beberapa tahun lalu
Salah satu akibat tanah longsor dapat dilihat pada batuan yang terletak pada lereng yang curam lama kelamaan akan mengalami pelapukan dan membentuk tanah. Tanah hasil pelapukan batuan ini ketika hujan akan menyimpan air. 

Jika tanah tersebut telah jenuh air dan batuan di bagian bawah belum lapuk, maka dapat berperan sebagai bidang lincir. 

Akibat adanya gravitasi, tanah yang jenuh air tersebut akan bergerak menuruni lereng. Salah satu gerakan massa tanah tersebut dapat meluncur dengan kecepatan tinggi sehingga menimbulkan bencana longsor.

Beberapa usaha mitigasi longsor antara lain:
1. Membuat peta zonasi rawan longsor.
2. Tidak membangun pemukiman di bawha lereng terjal.
3. Tidak membuka pertanian di lahan miring.
4. Menanam vegetasi keras di sepanjang perbukitan.
5. Memasang alat pendeteksi pergerakan tanah.
6. Sosialisasi mitigasi longsor kepada masyarakat.
close