Cerita Berobat di Telapak Petir Pak Tejo Bekasi - Geograph88

Cerita Berobat di Telapak Petir Pak Tejo Bekasi

Cerita Berobat di Telapak Petir Pak Tejo Bekasi
Beberapa bulan lalu selepas kegiatan diklat di Bandung, badan saya tiba-tiba drop dan kliyengan. Seperti biasa mungkin GERD saya kambuh karena kecapean.

Saya sudah istirahat tidur cukup namun tetap saja kepala pusing, nyut-nyutan dan serasa goyang.

Mungkin karena efek saya bolak-balik terus naik motor Bekasi-Bandung dalam 2 bulan. Akhirnya saya coba cari terapis pengobatan di Bekasi dan ketemulah Telapak Petir di youtube dan google map.

Saya coba lihat dulu video nya di youtube. Karena saya penasaran dan ingin coba-coba jadi langsung ingin datang kesana.

Banyak pasien penyakit ringan sampai berat berobat disana. Lalu saya coba datang ke telapak petir di wilayah dekat Pondok Gede.

Pertama-tama saya muter-muter karena jalan masuk gang tidak ada papan arahnya. Kalau mau kesana, coba aja cek telapak petir di google map pasti ada.

Saya kesana pakai motor dan tiba jam 8 lalu daftar dulu. Ternyata ada dua tipe pengobatan, pertama kalau langusng oleh Pak Tejo bayar 200 ribu tapi kalau oleh asistennya tidak bayar alias seiklasnya saja. Saya coba daftar langsung ke Pak Tejo saja.
Pengobatan alternatif
Setelah 4 jam menunggu antrian akhirnya jam 1 masuk giliran. Saya masuk ke ruangan dan Pak Tejo dengan santai dan sambil merokok menanyakan keluhan saya.

Saya bilang kepala kliyengan dan perut bermasalah. Lalu saya berbaring dan oleh beliau diurut seluruh badan terutama perut, sakitnya luar biasa sekali kaya diperas.

Setelah diperas lalu punggung dipukul pakai martil godam Thor. Di area kepala saya digosok-gosok pakai telur ayam kampugn yang sudah pakai minyak apa gak tahu pokonya panas. Proses ini berlangsung selama 10 menitan saja.

Setelah beres tubuh saya memang agak mendingan, entah itu karena sugesti atau apa. Yang jelas memang penyakit GERD ini misterius dan sembuhnya pun kadang gak karuan.

Kepala saya kliyengan selama dua bulan lalu setelah itu sembuh sendiri. Ini terjadi sudah yang kedua kalinya. Jika badan terkuras energi fisik dan jiwa pasti kambuh seperti itu.

Jadi memang setiap orang punya ritme tubuh masing-masing. Tugas kita mengenali ritem tersebut agar mampu mengontrolnya. Jika sudah dianggap melampaui batas dan tubuh mengeluarkan alarm maka saatnya istirahat dan perbanyak zikir.
close