3 Faktor Interaksi Wilayah - Geograph88

3 Faktor Interaksi Wilayah

3 Faktor Interaksi Wilayah
Wilayah di permukaan bumi tidaklah homogen akan tetapi heterogen yang mana memicu terjadinya interaksi wilayah (spatial interaction). 

Interaksi wilayah adalah hubungan saling ketergantungan diantara 2 wilayah atau lebih. Ullman mengemukakan 3 faktor yang memengaruhi interaksi keruangan yaitu:

Baca juga:
Interaksi wilayah
1. Komplementaritas (Hubungan saling melengkapi)
apabila kota-kota memiliki perbedaan sumberdaya baik alam maupun manusia, hal tersebut tidak otomatis menimbulkan gerak, harus ada kebutuhan saling melengkapi yang dikontrol oleh permintaan dan penawaran. 

Cianjur mengirim beras ke Jakarta karena Jakarta merupakan konsumennya. Relasi komplementaritas hanya terjadi jika tawaran terasa bermanfaat bagi pihak (wilayah) yang meminta. 

Manfaatnya ditentukan oleh banyak hal yaitu budaya, pengetahuan, teknik, kondisi ekonomi dan lainnya. Semakin besar komplementaritas maka semakin besar pula arus komoditasnya. Baca juga: Pengakuan de facto dan de jure sebuah negara

2. Transferabilitas (Adanya kemudahan transfer komoditas)
suatu komoditas baik barang atau jasa dapat bergerak dari satu wilayah ke wilayah lain jika didukung oleh fasilitas transportasi yang memadai. 

Ongkos yang murah dan kelancaran pengiriman merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kecepatan transfer komoditas dalam suatu ruang. 

Di jaman modern ini, arus barang dan jasa semakin mudah dan cepat karena bantuan teknologi dan komunikasi. Semakin mudah transferabilitas maka semakin besar arus komoditas.

3. Intervening opportunity (Ada kesempatan bercampur tangan)
Interaksi wilayah dapat berjalan salah satunya jika terdapatnya kesempatan bercampur tangan. 

Kesempatan tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek seperti daerah yang aman, jalur tansportasi yang baik, masyarakat yang terbuka, birokrasi yang lancar dan lainnya. 

Misalkan jiga terjadi bencana alam seperti erupsi, gempa, wabah penyakit dan lainnya, maka gerak migrasi, transportasi dan komunikasi akan terganggu. 

Manusia akan memutuskan memilih tujuan lain selain daerah yang memiliki gangguan tersebut.  

Baca juga:

Sumber: Daljoeni. Geografi Kota dan Desa.
Gambar: disini
close