Pernahkah kamu nonton film Ice Age 4 Continental Drift?
Pada saat itu Sid dan kawan-kawan terjebak dalam sebuah pulau es yang terpisah dan harus berlayar mengarungi lautan.
Continental drift yang dikemukakan oleh Alfred Wegener merupakan landasan teori tektonik lempeng yang diakui geolog saat ini. Baca juga: Sifat hablur mineral
Bumi ini terdiri dari beberapa kepingan lempeng tektonik mulai dari yang besar hingga kecil.
Contohnya Kepulauan Indonesia terletak di pertemuan 3 lempeng aktif yaitu Eurasia, Indo-Asutralia dan Pasifik. Terdapat 3 jenis arah gerakan lempeng tektonik yaitu:
1. Convergen (saling bertumbukan)
Zona ini terjadi apabila 2 lempeng saling bertumbukan bisa lempeng benua dengan lempeng benua atau lempeng samudera dengan lempeng benua.
Tumbukan lempeng benua dengan lempeng benua akan menghasilkan pegunungan lipatan karena sifat lempeng benua yang keras seperti Peg. Himalaya, sedangakan tumbukan lempeng samudera dengan lempeng benua akan menghasilkan zona subduksi (penunjaman) karena lempeng samudera lebih rapuh dibanding lempeng benua.
Di zona subduksi ini sering membentuk deretan pegunungan api aktif seperti di bagian selatan Indonesia. Selain itu di zona ini sering terdapat palung laut.
Zona ini merupakan daerah pembentukkan lempeng yang baru. Kerak bumi akan semakin melebar dan Kerak Samudera akan terbentuk. Contohnya adalah Mid Ocean Ridge Atlantic dan Lembah Retak Afrika.
3. Transform (saling berpapasan)
Zona ini terjadi apabila 2 lempeng saling berpapasan. Bidang pertemuan lempeng transform disebur sesar. Salah satu sesar terkenal di dunia adalah Sesar San Andreas si Amerika Utara dan Sesar Semangko di Sumatera.
Peta Lempeng Tektonik Bumi |
Baca juga: Fenomena salju di gurun Sahara yang unik
Sumber dan Gambar: