Alam semesta merupakan ciptaan Tuhan yang maha luas dan hingga saat ini menyimpan banyak misteri yang masih diteliti para ilmuwan.
Salah satu hal misterius yang tersimpan di alam semesta adalah materi gelap (Dark Matter).
Dalam astronomi materi gelap merupakan istilah sebutan untuk zat atau materi yang tidak mengindikasikan radiasi elektromagnetik meliputi sinar tampak, gelombang radio, inframerah, sinar X bahkan sinar gamma.
Meskipun materi gelap pada prinsipnya tidak dapat terlihat namun astrofisikawan dapat menemukan keberadaannya dengan mendeteksi gravitasi dengan benda lain seperti bintang dan galaksi. Baca juga: Piramida Penduduk
Materi gelap telah menjadi bagian penting dalam teori kosmologi modern dan fisika. Materi gelap merupakan salah satu hal yang penting untuk ditelusuri lebih jauh dalam fisika.
Materi Gelap Tersebar di Seluruh Alam |
Istilah materi gelap sendiri diperkenalkan pertamakali pada awal abad ke 20 oleh astronom berkebangsaan Amerika Swiss, Fritz Zwicky. Akan tetapi bukti paling menyakinkan mengenai materi gelap baru ditemukan oleh astronom amerika Serikat Vera Rubin pada tahun 1970 an.
Pada tahun 1930an Zwicky mencoba mempelajari gerakan rotasi dari ribuan yang berkumpul bersama-sama dalam satu cluster galaksi yang bernama Coma.
Kemudian ia menemukan bahwa gerakan orbital dari galaksi tersebut hanya dapat dijelaskan dengan adanya materi gelap.
Namun hipotesa tersebut tidak terlalu dianggap pada massa itu karena belum memiliki bukti yang cukup meyakinkan kalangan astronom. Pada tahun 1970 barulah Rubin mempelajari gerakan orbital bintang di sejumlah besar galaksi.
Bintang-bintang ini berputar mengitari pusat galaksi dan Rubin melihat bintang yang berada di daerah terpencil galaksi berputar sangat cepat dan menyebabkan terlempar dari galaksi.
Akan tetapi bintang tersebut masih bagian dari galaksi sehingga keberadaan materi gelap masih belum diperhatikan serius.
Pada tahun 1930an Zwicky mencoba mempelajari gerakan rotasi dari ribuan yang berkumpul bersama-sama dalam satu cluster galaksi yang bernama Coma.
Kemudian ia menemukan bahwa gerakan orbital dari galaksi tersebut hanya dapat dijelaskan dengan adanya materi gelap.
Namun hipotesa tersebut tidak terlalu dianggap pada massa itu karena belum memiliki bukti yang cukup meyakinkan kalangan astronom. Pada tahun 1970 barulah Rubin mempelajari gerakan orbital bintang di sejumlah besar galaksi.
Bintang-bintang ini berputar mengitari pusat galaksi dan Rubin melihat bintang yang berada di daerah terpencil galaksi berputar sangat cepat dan menyebabkan terlempar dari galaksi.
Akan tetapi bintang tersebut masih bagian dari galaksi sehingga keberadaan materi gelap masih belum diperhatikan serius.
Hingga saat ini para ilmuwan menduga bahwa 90 persen zat di alam semesta adalah materi gelap. Astronom berkesimpulan bahwa gerakan orbital bintang di galaksi tidak dapat dijelaskan dengan pengaruh gravitasi dari semua bintang.
Untuk menjelaskan hal tersebut diperlukan istilah materi gelap. Bagaimana pun wujud materi gelap tersebut sesungguhnya, kita saat ini tahu bahwa di alam semesta ini terdapat materi gelap yang sangat melimpah. Baca juga: Soal Latihan UTBK Geografi
Untuk menjelaskan hal tersebut diperlukan istilah materi gelap. Bagaimana pun wujud materi gelap tersebut sesungguhnya, kita saat ini tahu bahwa di alam semesta ini terdapat materi gelap yang sangat melimpah. Baca juga: Soal Latihan UTBK Geografi
Sumber dan Gambar:disini disini disini